Sukses


Pengertian Stroke, Penyebab, Jenis, dan Gejalanya

Bola.com, Jakarta - Stroke merupakan satu di antara penyakit penyebab kematian tertinggi kedua di dunia, yang angka kejadiannya makin meningkat di Indonesia. 

Selain bisa berujung pada kematian, stroke dapat menyebabkan kesakitan dan kecacatan. Tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental penderitanya.

Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak berhenti, lalu sel-sel otak di area tersebut mulai kekurangan oksigen dan kemudian mati. 

Stroke terjadi dalam hitungan detik hingga menit dan butuh penanganan medis sesegera mungkin.

Stroke dapat memengaruhi keadaan tubuh secara menyeluruh. Dengan tindakan dan penanganan cepat, harapan kesembuhan pasien bisa meningkat.

Berikut penjelasan lebih mendalam perihal pengertian stroke, penyebab, jenis, dan gejalanya, yang penting Anda ketahui, disadur dari Klikdokter, Rabu (6/7/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Pengertian dan Penyebab Stroke

Pengertian Stroke

Stroke adalah kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. 

Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu baik karena sumbatan atau perdarahan, sehingga menyebabkan aliran darah ke otak menjadi terganggu dan otak tidak mendapatkan oksigen dan makanan yang diperlukan oleh sel otak. 

Stroke bisa berupa iskemik (sumbatan) maupun perdarahan (hemoragik).

Pada stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena adanya sumbatan atau bekuan darah yang menyumbat suatu pembuluh darah. Sedangkan pada stroke hemoragik, pembuluh darah pecah dan menyebabkan terhambatnya aliran darah yang normal serta darah keluar ke jaringan otak.

Hampir 70 persen kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi.

Penyebab Stroke

Ada berbagai penyebab stroke hemorhagik dan iskemik. Penyebab stroke hemorhagik antara lain:

  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi
  • Koagulopati
  • Penggunaan obat pengencer darah
  • Malformasi atau gangguan pembuluh darah seperti: aneurisma, angioma cavernosa
  • Vaskulitis
  • Keganasan di otak

Penyebab stroke iskemik antara lain:

  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi
  • Diabetes mellitus atau kencing manis
  • Penyakit jantung: atrial fibrilasi, gangguan katup, gagal jantung, stenosis mitral
  • Hiperkolesterolemia atau kolesterol tinggi
  • Stenosis karotis
  • Hyperhomocystinemia
  • Obesitas atau kegemukan
  • Gaya hidup: konsumsi alkohol berlebih, merokok, penggunaan obat- obatan terlarang
  • Sickle cell disease
3 dari 4 halaman

Jenis Stroke

Stroke digolongkan ke dalam tiga jenis, yaitu:

Stroke Iskemik

Stroke iskemik terjadi ketika gumpalan darah tidak mengalir ke otak. Gumpalan darah ini seringnya disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu penumpukan timbunan lemak pada lapisan dalam pembuluh darah. 

Sebagian lemak tersebut bisa terlepas dan menghambat aliran darah di otak. Konsepnya mirip serangan jantung, di mana gumpalan darah menghalangi aliran darah ke sebagian jantung.

Stroke jenis ini bisa bersifat embolik, yang berarti gumpalan darah berpindah dari bagian tubuh lainnya ke otak. Diperkirakan 15 persen stroke emboli disebabkan kondisi fibrilasi atrial, yaitu ketika jantung berdetak tidak teratur.

Stroke trombotik adalah stroke iskemik yang diakibatkan oleh gumpalan yang terbentuk di pembuluh darah otak.

Stroke Hemoragik

Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, menumpahkan darah ke jaringan di sekitarnya.

Ada dua jenis stroke hemoragik. Pertama adalah perdarahan intraserebral yang terjadi di dalam jaringan otak, dan yang kedua adalah perdarahan subarachnoid yang terjadi di dalam ruang antar lapisan pembungkus otak (ruang subarachnoid).

Transient Ischemic Attack (TIA)

TIA dianggap sebagai sebuah ‘peringatan’ atau ministroke. Apa pun yang sementara waktu menghambat aliran darah ke otak menyebabkan TIA. Gumpalan darah dan gejala TIA berlangsung dalam jangka waktu singkat.

4 dari 4 halaman

Gejala Stroke

Gejala stroke dapat diingat lebih mudah dengan kata FAST. Masing-masing terdiri dari singkatan gejalanya:

F atau Face (wajah). Mintalah orang tersebut untuk tersenyum. Apakah ada sisi sebelah wajah yang tertinggal? Apakah wajah atau matanya terlihat jereng atau tidak simetris? Jika ya, orang tersebut mungkin saja sedang mengalami stroke.

A atau Arms (tangan). Mintalah orang tersebut untuk mengangkat kedua tangan. Apakah ia mengalami kesulitan untuk mengangkat satu di antara atau kedua tangannya? Apakah satu di antara atau kedua tangannya dapat ditekuk?

S atau Speech (perkataan). Mintalah orang tersebut untuk berbicara atau mengulangi suatu kalimat. Apakah bicaranya terdengar tidak jelas atau pelo? Apakah ia kesulitan atau tidak berbicara? Apakah ia memiliki kesulitan untuk memahami yang Anda katakan?

T atau Time (waktu). Jika ia memiliki seluruh gejala yang disebutkan di atas, orang tersebut mungkin mengalami stroke. Ingat, stroke merupakan keadaan darurat. Anda harus segera membawa orang tersebut ke rumah sakit. Ingat juga untuk mencatat kapan orang tersebut mengalami gejala- gejala tersebut.

Gejala stroke lainnya antara lain:

  • Pingsan
  • Kehilangan kesadaran
  • Kelumpuhan tiba- tiba wajah, tangan atau kaki, terutama pada sisi sebelah tubuh
  • Kesulitan melihat dengan satu di antara atau kedua mata
  • Kesulitan berjalan
  • Gangguan koordinasi atau keseimbangan
  • Selain itu, stroke bisa menyebabkan depresi atau ketidak mampuan untuk mengendalikan emosi.

 

Sumber: Klikdokter.com

Dapatkan artikel kesehatan dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer