Bola.com, Jakarta - Bitcoin adalah cara baru, masa depan, mata uang bagi mereka yang memikirkan potensi teknologi, dan bagaimana hal ini dapat mengubah industri keuangan. Bitcoin juga bisa diartikan sebagai mata uang digital terdesentralisasi.
Pasalnya, bitcoin beredar tanpa bank sentral atau administrator tunggal atau dikirim dari pengguna ke pengguna di jaringan bitcoin peer-to-peer tanpa perlu perantara.
Baca Juga
Advertisement
Transaki bitcoin nantiny akan diverifikasi oleh node jaringan melalui kriptografi dan dicatat dalam buku besar yang didistribusikan publik yang disebut 'blockchain'.
Mata uang ini mulai digunakan pada 2009 ketika implementasinya dirilis sebagai perangkat lunak sumber terbuka.
Bitcoin dibuat sebagai hadiah untuk proses yang dikenal sebagai penambangan. Mereka dapat ditukar dengan mata uang, produk, dan layanan lain, tetapi nilai koin di dunia nyata sangat fluktuatif.
Agar lebih paham lagi, berikut rangkuman terkait bitcoin, disadur dari Liputan6, Selasa (12/7/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Perngetian Bitcoin
Bitcoin merupakan satu di antara jenis cryptocurrency. Saldo token Bitcoin disimpan dengan sebuah "kunci" publik dan pribadi, serta merupakan kombinasi panjang angka serta huruf yang terhubung melalui enkripsi algoritma matematika yang digunakan dalam membuatnya.
Kunci publik (sebanding dengan nomor rekening bank) memiliki fungsi sebagai alamat yang terpublikasi ke dunia dan ke mana orang lain bisa mengirim bitcoin. Kunci pribadi (sebanding dengan PIN ATM) memiliki fungsi sebagai rahasia yang terjaga dan hanya digunakan untuk otorisasi transmisi Bitcoin.
Uniknya dari mata uang Bitcoin adalah tidak adanya bentuk fisik, hanya saldo yang disimpan di buku besar publik yang aksesnya transparan bagi setiap orang, dan seluruh transaksi yang menggunakan Bitcoin, terverifikasi melalui berbagai sistem.
Perbedaan Bitcoin dengan mata uang negara terletak pada suplainya yang terbatas, tidak seperti mata uang negara yang dapat terus dikeluarkan oleh bank sentral negara. Bitcoin hanya memiliki suplai total 21 juta yang dikontrol oleh algoritma yang mendasarinya.
Transaksi Bitcoin dan aset kripto lainnya juga tidak dapat dibatalkan, yang tentunya berbeda dengan mata uang negara. Sistem Bitcoin juga tidak memiliki validator sentral yang membuat kamu sebagai pengguna menjadi semi-anonim.
Jika melakukan pengiriman atau transfer, sistem hanya mengecek apakah kamu memiliki Bitcoin untuk dikirim dan tidak mengecek identitas.
Advertisement
Cara Kerja dan Istilah dalam Bitcoin
Blockchain
Bitcoin didukung oleh kode sumber terbuka yang dikenal sebagai Blockchain. Fungsinya membuat buku besar publik bersama. Setiap transaksi adalah "blok" yang "dirantai" ke kode, membuat catatan permanen dari setiap transaksi.
Teknologi Blockchain merupakan jantung dari lebih dari 2.200 mata uang kripto yang tercipta pasca hadirnya Bitcoin.
Kunci pribadi dan publik
Dompet bitcoin isinya kunci publik (sebanding dengan nomor rekening bank) dan kunci pribadi (sebanding dengan PIN ATM), kemudian akan bekerja sama dalam memungkinkan pemilik menandatangani transaksi secara digital, juga akan memberikan bukti otorisasi.
Penambang Bitcoin
Penambang atau anggota platform peer-to-peer, secara independen mengonfirmasi transaksi menggunakan komputer berkecepatan tinggi, umumnya dalam 10 hingga 20 menit. Penambang dibayar dalam Bitcoin untuk usaha yang dilakukan.
Kelebihan Bitcoin
Transaksi pribadi yang aman dengan biaya sedikit
Jika sudah memiliki bitcoin, Anda bisa mentransfernya kapan saja, di mana saja, mengurangi waktu serta potensi biaya yang bisa timbul dari transaksi apa pun.
Proses transaksi tidak mengandung informasi pribadi seperti nama atau nomor kartu kredit, serta menghilangkan risiko informasi konsumen dicuri untuk kepentingan curang atau pencurian identitas.Â
Potensi pertumbuhan besar
Beberapa investor banyak membeli dan menahan mata uang ini, dengan taruhan bahwa jika ke depannya kepercayaan dan penggunaan Bitcoin meningkat maka nilai bitcoin akan ikut tumbuh.
Terhindar dari bank tradisional atau perantara pemerintah
Akibat krisis keuangan serta resesi hebat, beberapa investor ingin merangkul mata uang alternatif yang terdesentralisasi, di mana mata uang tersebut berada di luar kendali bank biasa, otoritas pemerintahan, maupun pihak ketiga lainnya.
Advertisement
Kekurangan Bitcoin
Harga tidak stabil
Kenaikan harga bitcoin 2017 didorong adanya spekulan yang bergegas ke pasar Bitcoin, seperti yang dibahas penulis staf NerdWallet pada saat itu.
Keuntungan ini merupakan kabar baik jika Anda membeli bitcoin pada Desember 2018. Pasalnya, mereka yang membeli Bitcoin pada 2017 saat harga Bitcoin melesat menuju $ 20.000 masih perlu memulihkan kerugian yang dialami.
Penggunaan terbatas
Tepat pada Mei 2019, raksasa telekomunikasi AT&T bergabung dengan perusahaan seperti Overstock.com, Microsoft, dan Dish Network untuk mulai menerima pembayaran dengan Bitcoin.
Kendati demikian, perusahaan-perusahaan tersebut menerapkan beberapa pengecualian yang tidak sejalan dengan aturan perusahaan.
Tidak dilindungi SIPC
SIPC (Securities Investor Protection Corporation) atau sebuah perusahaan yang melindungi investor sekuritas, bisanya akan mengasuransi investor hingga $ 500.000 apabila pialang gagal atau dana dicuri. Akan tetapi, asuransi tersebut tidak mencakup cryptocurrency seperti Bitcoin.
Risiko peretasan
Kendati teknologi blockchain di balik Bitcoin dipercaya lebih aman daripada transfer uang elektronik tradisional, dompet Bitcoin telah menjadi target yang menarik bagi peretas.
Contohnya, seperti pada Mei 2019 yang menyebutkan jika lebih dari $ 40 juta bitcoin telah dicuri dari beberapa akun bernilai tinggi di bursa cryptocurrency Binance.
Â
Disadur dari:Â Liputan6.com (Penulis: Husnul Abdi/Editor:Â Septika Shidqiyyah. Published: 16/2/2021)
Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengikuti tautan ini.