Bola.com, Jakarta - Humanis merupakan sebutan orang bagi penganut aliran humanisme. Kamu bisa mengetahui lebih dalam perihal humanisme, berikut ini.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, humanis adalah orang yang mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik, berdasarkan asas perikemanusiaan atau pengabdi kepentingan sesama umat manusia.
Baca Juga
Advertisement
Humanis dapat juga dipahami sebagai penganut paham yang menganggap manusia sebagai objek terpenting.
Seorang humanis percaya bahwa cara terbaik untuk memahami realitas di sekitar adalah melalui pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman dan akal.
Bagi mereka, hal ini hanyalah kebenaran yang harus kita akui untuk mendapatkan pemahaman yang berarti mengenai cara kerja dunia di sekitar kita.
Sedangkan, humanisme adalah sebuah pemikiran filsafat yang mengedepankan nilai dan kedudukan manusia serta menjadikannya sebagai kriteria dalam segala hal.
Agar lebih paham lagi, berikut rangkuman terkait humanis, disadur dari Liputan6, Senin (11/7/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri-Ciri Humanis
Berikut ini beberapa ciri humanis:
1. Menekankan pada aktualisasi diri individu (manusia sebagai sosok individu yang bisa mengeksplorasi dirinya).
2. Melibatkan peran aspek kognitif dan afektif.
3. Mengedepankan pengetahuan atau pemahaman.
4. Mengedepankan bentuk perilaku diri sendiri.
5. Menawarkan satu nilai yang baru sebagai pendekatan untuk memahami sifat dan keadaan manusia.
Advertisement
Jenis-Jenis Humanisme
1. Humanisme Keagamaan atau Religi
Humanisme keagamaan atau religi berakar dari tradisi Renaisans-Pencerahan dan diikuti banyak seniman, umat Kristen garis tengah, dan para cendekiawan dalam kesenian bebas.
Pandangan mereka biasanya terfokus pada martabat dan kebudiluhuran dari keberhasilan serta kemungkinan yang dihasilkan umat manusia.
2. Humanisme Sekuler
Humanisme sekuler mencerminkan bangkitnya globalisme, teknologi, dan jatuhnya kekuasaan agama. Humanisme sekuler juga percaya pada martabat dan nilai seseorang dan kemampuan untuk memperoleh kesadaran diri melalui logika.
Orang-orang yang masuk kategori ini menganggap bahwa mereka merupakan jawaban atas perlunya sebuah filsafat umum yang tidak dibatasi perbedaan kebudayaan yang diakibatkan adat-istiadat dan agama setempat.
Dasar-Dasar Humanisme
1. Humanisme itu etis
Humanisme menegaskan nilai, martabat, dan otonomi individu serta hak setiap manusia untuk kebebasan sebesar mungkin yang sesuai dengan hak orang lain.Â
Kaum humanis memiliki tugas untuk merawat seluruh umat manusia termasuk generasi mendatang. Kaum humanis percaya bahwa moralitas adalah bagian intrinsik dari sifat manusia yang didasarkan pada pemahaman dan kepedulian terhadap orang lain, tidak memerlukan sanksi eksternal.
2. Humanisme itu rasional
Humanisme berusaha menggunakan sains secara kreatif, bukan secara destruktif. Kaum humanis percaya bahwa solusi untuk masalah dunia terletak pada pemikiran dan tindakan manusia daripada campur tangan Tuhan.Â
Humanisme menganjurkan penerapan metode sains dan penyelidikan bebas masalah kesejahteraan manusia. Namun, kaum humanis juga percaya bahwa penerapan sains dan teknologi harus diimbangi dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Sains memberi kita sarana, tetapi nilai-nilai kemanusiaan harus menentukan tujuannya.
3. Humanisme mendukung demokrasi dan hak asasi manusia
Humanisme bertujuan untuk mengembangkan setiap manusia sepenuhnya. Humanisme berpendapat bahwa demokrasi dan pembangunan manusia adalah masalah hak.Â
Prinsip demokrasi dan hak asasi manusia dapat diterapkan pada banyak hubungan antarmanusia dan tidak terbatas pada metode pemerintahan
Â
Advertisement
Dasar-Dasar Humanisme
4. Humanisme merupakan kebebasan pribadi
Humanisme berusaha untuk membangun dunia di atas gagasan tentang orang bebas yang bertanggung jawab kepada masyarakat, dan mengakui ketergantungan maupun tanggung jawab kita terhadap alam.Â
Humanisme tidak demokratis dan tidak memaksakan keyakinan kepada para penganutnya. Maka itu, humanisme berkomitmen untuk pendidikan yang bebas dari indoktrinasi.
5. Humanisme adalah tanggapan atas permintaan akan alternatif agama dogmatis
Agama-agama besar dunia mengklaim didasarkan pada wahyu yang ditetapkan sepanjang masa, dan banyak yang berusaha memaksakan pandangan dunia mereka pada seluruh umat manusia.Â
Humanisme mengakui bahwa pengetahuan yang dapat diandalkan tentang dunia dan diri kita sendiri muncul melalui proses pengamatan, evaluasi, serta revisi yang berkelanjutan.
6. Humanisme menghargai kreativitas, imajinasi, artistik dan seni
Humanisme menegaskan pentingnya sastra, musik, seni visual, pertunjukan untuk pengembangan dan pemenuhan pribadi.
7. Humanisme adalah gaya hidup yang bertujuan pada pemenuhan semaksimal mungkin
Melalui penanaman kehidupan etis, kreatif, dan rasional untuk mengatasi tantangan zaman kita. Humanisme bisa menjadi gaya hidup semua orang di mana pun.
Â
Disadur dari:Â Liputan6.com (Penulis:Â Ayu Rifka Sitoresmi, Editor:Â Septika Shidqiyyah. Published: 17/1/2022)
Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengikuti tautan ini.