Sukses


Apa Itu Hernia, Ketahui Gejala dan Pengobatannya

Bola.com, Jakarta - Penyakit hernia adalah kondisi timbulnya benjolan pada tubuh pada area otot atau jaringan lemah. Penyakit hernia, juga disebut dengan turun berok yang umumnya muncul di area sekitar dada dan pinggul.

Hanya, banyak kasus penyakit hernia yang tidak menunjukkan gejala. Meskipun ada, gejalanya sangat sedikit dan sering diabaikan.

Gejala yang paling sering tersebut bisa berupa benjolan di perut atau sekitar lipatan paha. Benjolan yang muncul dapat ditekan dan kemudian bisa saja menghilang saat pengidap hernia berbaring.

Namun, benjolan tersebut bisa muncul kembali apabila penderita penyakit hernia batuk atau mengejan. Maka tidak heran, banyak yang tidak menyadari tubuhnya terkena penyakit hernia.

Sebenarnya ada beberapa jenis penyakit hernia. Selain itu, gejala-gejala penyakit hernia lainnya juga bisa muncul dan patut diwaspadai.

Agar lebih paham terkait penyakit hernia, berikut rangkumannya, disadur dari Klikdokter, Selasa (12/7/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Pengertian Hernia

Hernia adalah benjolan pada tubuh yang terjadi ketika bagian dalam tubuh menekan bagian otot atau jaringan di sekitarnya yang lemah. Hernia, atau biasa disebut dengan turun berok, biasanya muncul di area antara dada dan pinggul.

Sebagian besar kasus hernia tidak menunjukkan gejala, atau kalaupun ada hanya minimal. Keluhan yang paling sering disadari ialah benjolan di perut atau lipat paha. Benjolan ini dapat ditekan atau menghilang ketika berbaring. Batuk atau mengejan dapat membuat benjolan ini timbul.

3 dari 5 halaman

Macam-Macam Hernia

Hernia inguinalis

Pada hernia inguinalis, usus atau kandung kemih menonjol melalui dinding perut di lipat paha. Lebih dari 90 pesen hernia berasal dari area ini. Pria lebih berisiko mengalami hernia inguinalis karena terdapat bagian yang secara alami cenderung lemah.

Hernia femoralis

Hernia ini terjadi bila usus memasuki saluran yang dilalui pembuluh darah paha. Posisinya lebih sedikit ke bawah dari hernia inguinalis. Benjolan yang terbentuk pun lebih kecil daripada hernia inguinalis. Hernia femoralis lebih umum terjadi pada wanita, khususnya wanita hamil atau dengan obesitas.

Hernia umbilikalis

Pada hernia umbilikalis, sebagian usus menembus dinding otot perut di sekitar pusar. Kondisi ini biasanya terjadi pada bayi baru lahir.

Pada sebagian besar kasus, hernia ini menghilang sebelum bayi berusia satu tahun. Operasi baru akan dilakukan apabila benjolan ini menetap sampai usia di atas lima tahun atau benjolan sangat besar.

Hernia insisional

Pada hernia insisional, usus menembus dinding otot perut pada lokasi operasi yang pernah dilakukan. Hernia tipe ini kerap terjadi apabila luka operasi tidak sembuh sempurna, misalnya pernah mengalami infeksi setelah operasi.

Hernia insisional biasanya terjadi dalam waktu dua tahun setelah operasi dan kerap ditemukan pada orang lanjut usia atau dengan berat badan berlebih.

Hernia epigastrika

Hernia epigastrika terjadi ketika jaringan lemak menonjol melalui dinding perut, yang terletak di antara pusar dan bagian bawah tulang dada. Hernia tipe ini lebih umum terjadi pada pria daripada wanita.

Hernia hiatus

Hernia hiatus agak berbeda dengan tipe hernia lainnya. Pada hernia tipe ini, bagian atas lambung menonjol melalui hiatus, sebuah lubang pada diafragma.

4 dari 5 halaman

Gejala Hernia

Sebagian besar hernia membesar dalam waktu yang lama. Namun, hernia umbilikalis memiliki ciri tersendiri. Kebanyakan kasus hernia umbilikalis muncul sebelum bayi berusia enam bulan dan akan menghilang dengan sendirinya sebelum bayi berusia satu tahun.

Hernia umbilikalis yang lebih besar juga dapat menghilang sebelum usia tiga atau empat tahun.

Gejala hernia inguinalis, femoralis, umbilikalis, insisional, dan epigastrika hampir mirip, yaitu:

  • Terdapat benjolan di bawah kulit perut atau lipat paha yang hilang timbul. Benjolan akan hilang bila berbaring dan akan timbul ketika tekanan perut meningkat akibat batuk atau mengejan.
  • Bisa terdapat nyeri saat benjolan ditekan.
  • Rasa tidak nyaman pada perut yang kadang disertai konstipasi atau darah pada tinja.
  • Rasa tidak nyaman pada perut atau lipat paha ketika mengangkat benda berat, membungkuk, mengejan, atau berdiri dalam waktu lama.

Gejala hernia hiatus terjadi akibat asam lambung naik ke kerongkongan sehingga timbul rasa terbakar di dada atau nyeri ulu hati.

5 dari 5 halaman

Pengobatan Hernia

Pengobatan hernia yang spesifik adalah operasi. Namun, tidak semua hernia harus dioperasi. Operasi dianjurkan pada hernia yang menimbulkan gejala dan mengganggu atau makin membesar. Operasi umumnya dilakukan oleh dokter bedah umum atau bedah digestif.

Angka kesuksesan operasi hernia mencapai lebih dari 95 persen, khususnya bila menggunakan teknik laparoskopi. Namun, tetap ada kemungkinan hernia kambuh kembali. Maka itu, sebelum memutuskan untuk operasi, diskusikan terlebih dulu dengan dokter segala manfaat dan risiko yang menyertainya.

Teknik operasi yang digunakan tergantung tipe, ukuran, dan lokasi hernia. Berikut pilihan teknik operasi yang biasa dilakukan:

  • Penjahitan bagian yang mengalami kelemahan.
  • Menggunakan jala (mesh) untuk memperbaiki kelemahan.
  • Teknik laparoskopi dengan sayatan minimal pada kulit.

Hernia yang mengalami inkarserasi atau strangulasi membutuhkan penanganan segera. Biasanya dokter akan mencoba memijat hernia kembali ke dalam rongga perut. Bila tidak berhasil, operasi harus segera dilakukan.

Hernia umbilikalis pada bayi biasanya tidak dioperasi kecuali menetap hingga usia di atas lima tahun, sangat besar, serta menimbulkan gejala atau mengalami strangulasi. Hernia ini kemungkinan membutuhkan operasi apabila lubang yang dilalui hernia berdiameter lebih dari 2 cm.

Hernia hiatus yang tidak menyebabkan gejala naiknya asam lambung, tidak perlu diobati. Bila terdapat gejala, dapat diresepkan obat-obatan untuk menurunkan asam lambung.

Operasi baru akan dilakukan bila hernia hiatus besar dan menyebabkan gejala terus-menerus, atau bila hernia terjebak di dalam rongga dada.

 

Sumber: Klikdokter.com

Yuk, baca artikel kesehatan lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer