Bola.com, Jakarta - Makrame merupakan kesenian membuat anyaman simpul berbahan kain atau tali. Lantaran sifatnya yang dekoratif, makrame dapat digunakan sebagai pajangan rumah atau dalam ukuran yang lebih kecil bisa sebagai aksesori busana.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, makrame disebut sebagai bentuk kerajinan simpul menyimpul dengan menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, secara etimologis, kata makrame berasal dari kata Arab, "mucharam", yang berarti susunan kisi-kisi.
Dalam bahasa Turki berasal dari kata "makrama", yang berarti rumbai-rumbai atau juga "migrama", yang artinya penyelesaian atau penyempurnaan garapan lap dan selubung muka.
Agar lebih tahu lagi, berikut rangkuman tentang makrame, disadur dari Liputan6, Rabu (12/7/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mengenal Sejarah Makrame
Seni makrame sudah ada sejak dahulu dan berkembang di berbagai negara hingga sekarang. Dilansir dari buku "Eksplorasi Simpul pada Tali Katun Untuk Pelengkap Busana (2007)" karya A. Devita, sejarah makrame dipercaya muncul sekitar abad ke-13 oleh para penenun Arab.
Dalam penggunaan kata yang berhubungan dengan kata makrame, seperti "arabeschi" atau "moreschi" menunjukkan bahwa bagian Timur negara Arab merupakan negara asal makrame itu. Kendati, seni membuat simpul telah ditemukan pada relief di Siria pada 850 SM.
Makrame dibawa dan disebarluaskan oleh para pedagang dari satu tempat ke tempat lain, dan terutama oleh para pelaut. Para pelaut membuat simpul sebagai kesibukan pada waktu senggang karena lamanya perjalanan.
Mereka membuat simpul dari tali dan garapan yang dikerjakan selama pelayaran itu merupakan hadiah yang sangat disenangi ketika mereka sampai dirumah. Makrame kali pertama diperkenalkan oleh bangsa Turki dan negara-negara Balkan (Eropa Timur) dan sekitarnya.
Seni membuat simpul ini merupakan kerajinan yang sudah lama populer dan sangat digemari dikalangan pelaut, makrame kemudian berkembang di Eropa.
Berasal dari kata "maqrama" yang digunakan oleh bangsa Turki, kata tersebut mengalami perubahan dengan huruf arab menjadi "miqramah" yang kemudian menjadi "macramé".
Pada abad ke-19, makrame mulai diekspor ke negara Amerika Selatan dan California oleh negara Italia. Pada awalnya, teknik makrame tidak diketahui, tetapi lambat laun teknik tersebut akhirnya diketahui oleh negara Spanyol dan kemudian mempelajarinya.
Advertisement
Jenis-Jenis Simpul Makrame
1. Simpul Gordin
Jenis simpul makrame yang pertama adalah simpul gordin. Simpul ini dibuat untuk membuat variasi ikatan merupakan deretan simpul yang hampir menyerupai garis yang bergandengan terputus-putus.
Simpul ini dapat dibuat dalam berbagai variasi, di antaranya vertikal, diagonal, dan horizontal. Kegunaan simpul ini diperuntukkan membuat variasi ikatan dalam membuat gordin, tirai, atau partisi ruang.
2. Simpul Tunggal
Selanjutnya, jenis simpul makrame adalah simpul tunggal. Simpul tunggal terbilang sederhana dan mudah dipraktikkan. Simpul ini menghasilkan tampilan seperti tangga. Variasi bentuk dapat diputar ke kiri atau ke kanan. Sebaiknya lakukan percobaan simpul ini untuk menghasilkan variasi yang menarik.
3. Simpul Ganda
Jenis simpul makrame berikutnya adalah simpul ganda. Ikuti langkah membuat simpul ganda dengan menyiapkan dua utas tali dengan warna yang berbeda. Hal ini bermaksud agar jalinan kedua utas tali tersebut tampak jelas.
4. Simpul Mati
Dikatakan simpul mati karena ikatannya sangat kuat sehingga susah dibuka. Berbeda dengan macam simpul lain yang disebut simpul hidup, di mana ikatannya cukup kuat, tetapi sangat mudah untuk dibuka kembali.
5. Simpul Rantai
Simpul rantai atau simpul yang tak beraturan yaitu menggunakan tali sebagai tali garapan dan sebagai tali pasangan digunakan secara bergantian.
Caranya, buatlah simpul jangkar terlebih dahulu. Ambil tali pada sisi kiri yang digunakan sebagai tali garapan, lingkarkan di atas tali sisi kanan yang digunakan sebagai tali pasangan, kemudian keluarkan dari bawah di antara tali garapan dan tali pasangan.
Kemudian tali yang berada pada sisi kiri berganti sebagai tali pasangan dan tali sisi kanan sebagai tali garapan. Ulangi langkah tersebut sampai panjang yang diinginkan.
6. Simpul Kepala
Terakhir, jenis simpul makrame adalah simpul kepala. Untuk membuat simpul ini, diperlukan tali yang direntangkan sebagai tempat menyimpulkan simpul kepala. Simpul-simpul ini dibuat berulang dengan jumlah sesuai kebutuhan.
Bahan dan Teknik Pembuatan Makrame
1. Bahan-bahan pembuatan makrame
Bahan pembuat marame dibagi menjadi dua, berikut penjelasannya:
a. Serat alam
Pada umumnya serat alam dibuat dari serat tumbuh-tumbuhan. Ciri-ciri serat alam, teksturnya sedikit kasar dan serat dari tali dapat terlihat dengan lebih jelas. Contoh serat alam: serat kulit kelapa, serat pohon waru, dan serat rotan.
b. Serat buatan
Serat buatan merupakan serat atau tali yang berasal dari bahan sintetis. Pada umumnya diproduksi dengan skala besar oleh pabrik benang. Ciri-ciri serat buatan, yaitu halus, tahan lama, dan lebih kuat dari serat alami. Contoh: serat dari nilon dan rafia.
2. Teknik pembuatan makrame
a. Teknik anyaman
Teknik anyaman adalah teknik membuat karya seni rupa yang dilakukan dengan cara menumpang tindihkan (menyilangkan). Pada umumnya bahan anyam yang digunakan, yaitu berupa lungsi dan pakan.
Bahan-bahan anyaman ini dapat dibuat dari tumbuh-tumbuhan yang sudah dikeringkan, seperti lidi, rotan, akar, dan dedaunan untuk dijadikan suatu rumpun yang kuat (tampar).
b. Teknik simpul
Teknik simpul merupakan bentuk ikatan pada tali atau benang, ikatan ini bermanfaat untuk dijadikan hiasan. Teknik ini sering digunakan untuk membuat karya seni makrame.
c. Teknik rajut
Rajut adalah teknik membuat kain dan pakaian atau perlengkapan busana dari benang rajut. Untuk merajut, seseorang hanya menggunakan sehelai benang. Teknik ini dapat dilakukan dengan tangan ataupun mesin.
Teknik dasar dalam merajut, yaitu tusuk atas dan tusuk bawah. Tusuk atas dilakukan dengan cara mengaitkan benang dari arah depan, sementara tusuk bawah adalah mengait benang dari arah belakang.
d. Teknik menempel
Teknik menempel adalah merancang pembuatan karya seni rupa dengan cara melekatkan suatu bahan pada tempat tertentu. Bahan ini dapat menggunakan baik dengan bahan yang sama ataupun bahan yang berbeda.
e. Teknik menjahit
Teknik menjahit dilakukan dengan cara menyambungkan kain dan bahan-bahan lain yang bisa dilalui jarum jahit dan benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan (manual) atau mesin jahit.
Advertisement
Cara Membuat Makrame Sendiri di Rumah
1. Persiapan Alat dan Bahan
Langkah awal yang harus dilakukan adalah mempersiapkan bahan dasar pembuatan makrame, yakni:
a. Tali benang yang terbuat dari kapas, rami, atau bahan sintetis. Selera tergantung Anda.
b. Batang kayu seperti pensil untuk memudahkan proses menyimpul.
c. Gunting.
d. Alat ukur atau meteran.
2. Langkah Membuat Makrame di Rumah
Tak terbatas pada jenis simpul apa yang Anda pilih, langkah pertama untuk membuat makrame adalah memahami pola dasar simpul jangkar dengan tahapan sebagai berikut:
a. Ikat simpul jangkar dengan cara menempatkan tali pada atas batang kayu dan tekuk. Ini cara umum untuk membuat makrame.
b. Masukkan sisa panjang tali melalui lingkaran tersebut. Tarik sisa panjang tali tersebut dari menuju sisi lainnya agar lebih mudah.
c. Tarik ke bawah pelan-pelan untuk merapikan simpul. Simpul jangkar pun selesai.
d. Setelahnya, lanjutkan pekerjaan dengan mengikuti pola untuk jenis simpul yang diinginkan.
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Ayu Rifka Sitoresmi, Editor: Fadila Adelin. Published: 27/1/2022)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.