Sukses


Pengertian Taaruf, Tujuan, Manfaat, Batasan, Model, dan Tahapannya yang Perlu Diketahui

Bola.com, Jakarta Taaruf merupakan satu di antara istilah yang kerap dibahas oleh kalangan pemuda pemudi Islam ketika menapaki usia remaja hingga dewasa.

Lalu, sebenernya apa yang dimaksud dengan taaruf? Taaruf berasal dari kata ta'arafa - yata'arafu, yang berarti saling mengenal sebelum menuju jenjang pernikahan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), taaruf adalah perkenalan. Kemudian, dalam konteks pernikahan, taaruf yang dimaksud ialah perkenalan dengan lawan jenis.

Secara sederhana, taaruf merupakan proses perkenalan yang dilakukan oleh seorang laki-laki dengan perempuan Islam dengan didampingi pihak ketiga.

Proses tersebut dilakukan untuk menemukan kecocokan antarkedua individu, sebelum menuju kepada tahapan selanjutnya, yaitu khitbah (lamaran).

Taaruf sangat dianjurkan dalam Islam, ketimbang seorang laki-laki dan perempuan menjalin pacaran sebelum ke pelaminan. Sebab, jika pacaran dikhawatirkan mereka yang bukan muhrim melakukan zina.

Bagi Anda yang merasa tertarik mengenal lebih dalam mengenai taaruf, bisa menyimak pembahasannya pada artikel ini.

Berikut ini informasi seputar taaruf yang bisa dipelajari, dikutip dari laman Nasihatpernikahan dan Duniapesantren, Kamis (14/7/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Tujuan Taaruf

Arti taaruf berarti proses mengenal antara laki-laki dan perempuan untuk mencari kecocokan sebelum proses pernikahan.

Pada prinsipnya, tujuan taaruf yaitu mencari jodoh yang sesuai, sekufu, dan diridai Allah Swt. Tidak boleh ada niatan mencoba-coba dalam hal perjodohan.

Tujuan lainnya yaitu untuk mengetahui data valid sesuai syariat Islam misalnya data perilaku, pengalaman, sikap, cara hidup sehari-hari, dan lain-lainnya dari si calon suami/istri.

3 dari 6 halaman

Manfaat Taaruf

  • Terhindar dari zina

Jadi dalam prosesnya, ada larangan bagi perempuan dan laki-laki untuk berduaan tanpa adanya pengawasan dari mahramnya. Selain itu, lebih dapat memastikan kepastian proses berlangsung.

  • Lebih adil

Dalam hal ini semua bebas bertanya dan harus dijawab sejujurnya tanpa harus ditutupi karena ini proses membangun keterbukaan dalam pertukaran informasi.

  • Lebih efektif

Proses taaruf adalah proses cepat dan sesuai kesepakatan bersama. Jadi, tidak membuang buang waktu dalam proses perkenalannya. Jika cocok maka dilanjutkan ke jenjang yang serius.

4 dari 6 halaman

Batasan Taaruf yang Diperbolehkan

  • Memandang dalam proses taaruf. Dalam taaruf, memandang memang diperbolehkan. Namun, yang diperbolehkan adalah memandang dalam koridor untuk mengetahui orang yang akan dipersunting. Jika tidak ada niat untuk itu maka tidak diperbolehkan.
  • Memandang ketika sudah khitbah justru disunahkan. Hal itu karena memandang setelah khitbah dapat menambah kemantapan hati untuk menikah.
  • Taaruf tidak memperbolehkan siapa pun memperlihatkan aurat kepada orang lain. Jika pun hal itu diperlukan untuk memastikan pihak perempuan tidak mengalami cacat fisik, harus diwakilkan pada orang yang boleh melihatnya.
  • Dalam proses taaruf, sebaiknya tidak membicarakan hal-hal yang melenceng dari sana. Hal ini termasuk ucapan atau hal-hal yang mengarah pada hal yang tidak senonoh. Kalaupun sudah dikhitbah misalnya, pembicaraan semacam itu juga harus dihindari karena belum ada ikatan pernikahan.
  • Saat melakukan pertemuan untuk taaruf, tidak dilakukan berdua saja, tetapi harus ada muhrim yang menemani. Hal ini untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan. Selain itu, ini juga bagian dari cara untuk tidak mendekat pada zina.
  • Salat istikharah adalah bagian dari cara untuk meminta petunjuk pada Allah setelah taaruf dilakukan. Sebab, pada dasarnya dalam setiap mengambil keputusan dalam hidup, disunahkan untuk melakukan salat istikharah.
  • Perbanyak ketakwaan kepada Allah dan pasrah. Jika taaruf sudah dilakukan dan hati telah mantap, segera khitbah. Setelah khitbah, barulah lakukan persiapan untuk pernikahan. Tentu dengan pertimbangan-pertimbangan dan restu keluarga.
5 dari 6 halaman

Model-Model Taaruf

  • Otoritas Pembina

Pembina di sini adalah guru ngaji atau ustaz. Proses taaruf pada model ini berjalan ketat. Interaksi antara kedua pasangan yang akan taaruf mendapat pengawasan intensif. Pertemuan-pertemuan harus dengan sepengetahuan pembina.

  • Rekomendasi Teman

Pada model taaruf ini calon pendamping direkomendasikan oleh teman. Jika orang tersebut setuju maka proses dilanjutkan dengan memberitahu kepada pembina.

Apabila pembina setuju maka proses dilanjutkan dengan mempertemukan kedua pasangan tersebut dengan didampingi pembina atau teman yang merekomendasikan tersebut.

  • Pilihan Pribadi.

Model ini tidak jauh berbeda dengan model kedua yaitu rekomendasi teman. Dalam hal ini orang yang akan taaruf sudah pernah melihat calon yang akan berproses dalam taaruf tersebut. Cara yang ditempuh adalah dengan meminta bantuan pembina atau orang lain.

6 dari 6 halaman

Tahapan Taaruf

- Datangi Kedua Orang Tuanya

Dalam agama Islam, jika ada seorang pria tertarik dengan seorang wanita, ia sangat dianjurkan untuk langsung datang menemui kedua orang tua wanita tersebut dan kemudian menyampaikan niatnya.

- Menjalin Komunikasi

Ketika taaruf, cukup saling bertanya beberapa hal seperti perihal dirinya. Misalkan apa hal yang disukai atau tidak disukai. Tidak dianjurkan sering bertemu atau saling berkirim pesan terlalu sering.

Apabila ingin bertemu, harus mengajak keluarga atau teman dekat ke rumah si wanita agar pesan itu dapat disampaikan dengan jelas.

- Tidak Berduaan

Setelah memperoleh restu dari orang tua, bukan berarti dapat bertemu dan mengajaknya jalan-jalan. Perlu diingat, pertemuan harus ditemani pihak ketiga.

- Tundukkan Pandangan

Menundukkan pandangan maksudnya ialah menjaga pandangan agar tak dilepas begitu saja tanpa kendali agar menghindari hal yang tidak diinginkan jika bertemu.

- Salat Istikharah

Setelah mendapat foto dan data, dianjurkan menegakkan salat istikharah agar Allah Swt. memberikan jawaban yang terbaik. Saat melakukan salat istikharah, ikhlaskan semua hasil pada Allah Swt. dan jangan ada kecenderungan terlebih dulu pada calon yang diinginkan.

Luruskan niat bahwa menikah karena ingin membangun rumah tangga yang sakinah mawadah dan wa rahmah. 

- Tentukan Waktu Khitbah (Lamaran)

Perlu diingat, taaruf tak boleh terlalu lama, bahkan sampai bertahun-tahun. Apabila dilakukan dalam waktu lama, sangat merugikan pihak wanita.

Maka itu, apabila sudah mengambil keputusan untuk taaruf, segeralah menikah. Jarak ideal taaruf dan khitbah yakni sekitar satu sampai tiga minggu saja.

- Akad

Jika dirasa semua persiapan sudah baik, tibalah saat untuk menikah. Dalam agama Islam, pernikahan mewah bukanlah hal wajib, cukup dilakukan semampunya saja.

 

Sumber: Nasihatpernikahan, Duniapesantren

Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer