Sukses


Pengertian Waralaba beserta Keuntungan dan Kerugiannya

Bola.com, Jakarta - Waralaba atau franchise merupakan hak antara pemilik merek suatu produk dan pengguna merek. Secara umum, waralaba adalah usaha kemitraan.

Hak ini berupa kebebasan menggunakan merek, produk, hingga sistem operasionalnya untuk jangka waktu tertentu.

Di Indonesia, waralaba sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 42 tahun 2007 tentang Waralaba.

Berdasarkan perundang-undangan di Indonesia, waralaba adalah perikatan yang satu di antara pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.

Bisnis waralaba juga banyak yang berkembang pesat di Indonesia, misalnya bisnis restoran, minimarket, kedai kopi, dan sebagainya.

Agar lebih paham lagi, berikut rangkuman tentang waralaba, mulai ciri-ciri hingga keuntungan dan kerugiannya, disadur dari Liputan6, Kamis (21/7/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Ciri-Ciri Waralaba

  • Harus ada suatu perjanjian (kontrak) tertulis, yang mewakili kepentingan yang seimbang antara franchisor dengan franchisee.
  • Franchisor harus memberikan pelatihan dalam segala aspek bisnis yang akan dimasukinya.
  • Franchisee diperbolehkan (dalam kendali franchisor) beroperasi dengan menggunakan nama/merek dagang, format dan atau prosedur, serta segala nama (reputasi) baik yang dimiliki franchisor.
  • Franchisee harus mengadakan investasi yang berasal dan sumber dananya sendiri atau dengan dukungan sumber dana lain (misalnya kredit perbankan).
  • Franchisee berhak secara penuh mengelola bisnisnya sendiri.
  • Franchisee membayar fee dan atau royalti kepada franchisor atas hak yang didapatnya dan atas bantuan yang terus menerus diberikan oleh franchisor.
  • Franchisee berhak memperoleh daerah pemasaran tertentu di mana ia adalah satu-satunya pihak yang berhak memasarkan barang atau jasa yang dihasilkannya.
  • Transaksi yang terjadi antara franchisor dengan franchisee bukan merupakan transaksi yang terjadi antara cabang dari perusahaan induk yang sama, atau antara individu dengan perusahaan yang dikontrolnya.
3 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Waralaba

  • Product franchise

Product franchise adalah suatu bentuk waralaba di mana penerima waralaba hanya bertindak mendistribusikan saja produk dari patnernya dengan pembatasan areal, seperti pengecer bahan bakar Shell atau British Petroleum.

  • Processing franchise or manufacturing franchise

Di sini pemberi waralaba hanya memegang peranan memberi know-how, dari suatu proses produksi seperti minuman Coca Cola atau Fanta.

  • Bussiness format atau system franchise

Di mana pemberi waralaba sudah memiliki cara yang unik dalam menyajikan produk dalam satu paket, kepada konsumen. Seperti Dunkin Donuts, KFC, Pizza Hut, dan lain-lain.

4 dari 5 halaman

Kelebihan Bisnis Waralaba

  • Bisnis yang telah terbangun dan telah teruji serta terealisasi dengan baik dapat membuat Anda terhindar dari kegagalan bisnis.
  • Bisnis tersebut sudah dikenal oleh masyarakat sehingga Anda tidak perlu bersusah payah untuk melakukan pemasaran.
  • Manajemen finansial yang mudah karena franchisor telah menetapkan sistemnya dari awal kerja sama yang terbangun (dengan pemasok, pihak pemasaran atau iklan) dan memudahkan franchisee untuk meneruskannya.
  • Dukungan beragam yang diberikan oleh franchisor (pelatihan mengenai proses pemasaran, finansial, dan tips dalam menjalankan usaha).
5 dari 5 halaman

Kerugian Bisnis Waralaba

  • Anda memiliki kendali minimal atas bisnis karena sistem yang telah ditentukan dari pertama.
  • Ketergantungan pada supplier yang telah ditentukan franchisor, walau Anda mendapatkan pemasok dengan harga yang lebih murah.
  • Ketergantungan pada reputasi waralaba lain jika ada waralaba lain yang melakukan kesalahan hingga merusak reputasi merek dagang franchise tersebut. Hal ini akan berdampak bagi bisnis Anda karena nama dagang yang sama.
  • Biaya waralaba yang beragam seperti biaya pembelian merk dagang di awal perjanjian serta biaya lanjutan untuk dukungan dan pelatihan.

 

Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Ayu Rifka Sitoresmi, Editor: Rizky Mandasari. Published: 14/1/2022)

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer