Bola.com, Jakarta - Teks laporan hasil observasi adalah jenis teks yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang suatu objek atau situasi, setelah dilakukan suatu penelitian atau pengamatan.
Informasi yang disampaikan bersifat apa adanya (faktual) atau tidak dibuat-buat. Informasi tersebut kemudian dikelompokan atau dianalisis secara sistematis sehingga dapat menjelaskan suatu hal secara terperinci.
Baca Juga
Advertisement
Dalam teks laporan hasil observasi umumnya berisi fakta-fakta yang bisa dibuktikan secara ilmiah. Objek yang dibahas dalam teks laporan hasil observasi bersifat umum.
Adapun objek pengamatan yang bisa diangkat dalam teks laporan hasil observasi, antara lain keadaan alam, keadaan lingkungan, hewan, tumbuhan, sosial, sebuah peristiwa, kesenian, dan kebudayaan.
Untuk memahami lebih dalam tentang teks laporan hasil observasi, bisa membaca contohnya. Ada banyak contoh teks laporan hasil observasi.
Berikut kumpulan contoh teks laporan hasil observasi yang bisa dibaca, dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Rabu (20/7/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Teks Laporan Hasil Observasi
Taman Pintar
Taman Pintar Yogyakarta (TPY) adalah satu di antara wisata pendidikan atau wisata edukasi paling banyak dikunjungi di Yogyakarta. Rasanya belum lengkap bila mengunjungi Kota Yogyakarta tidak menyempatkan diri bermain ke Taman Pintar bersama keluarga dan anak-anak. Pada bangunannya menampilkan nuansa modern dan tradisional yang mempunyai keindahan tersendiri. Taman ini menawarkan wahana belajar dan rekreasi yang cukup lengkap untuk anak-anak, baik usia pra sekolah sampai tingkat sekolah menengah. Pada rentang usia tersebut merupakan generasi penerus yang potensial mendapat pencerahan belajar ilmu dan teknologi (iptek).
Terbentuknya Taman Pintar Yogyakarta terinspirasi dari berdirinya pusat peragaan iptek yang sudah ada sebelumnya yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, yang selanjutnya menjadi contoh untuk pengembangan di daerah lain. Di Yogyakarta dengan Taman Pintarnya, dan di Jawa Timur dengan Jawa Timur Parknya dan semoga segera menyusul daerah lain untuk membangun tempat wisata berorientasi pendidikan untuk anak-anak. Maskot Taman Pintar Yogyakarta berupa "Burung Hantu Memakai Blangkon".
Burung hantu diartikan sebagai burung yang memiliki kepekaan yang tinggi, sanggup merasakan dan mempelajari keadaan alam dan lingkungan yang ada di sekitarnya. Sedangkan blangkon merupakan pakaian adat Yogyakarta untuk menutup kepala laki-laki. Motto yang dipakai taman ini diambil dari ajaran Ki Hadjar Dewantara, yaitu 3 N: Niteni (mengingat/memahami), Nirokake (menirukan) dan Nambahi (mengembangkan). Dalam relevansinya dengan proses belajar ilmu pengetahuan dan teknologi mengacu pada konsep 3 A yaitu: Adopt, Adapt, dan Advance.
Taman Pintar berisi materi yang terbagi menurut kelompok usia dan penekanan materi. Untuk kelompok usia dibagi lagi menjadi tingkat pra sekolah, taman kanak-kanak sekolah dasar sampai sekolah menegah. Sedangkan untuk penekanan materinya disampaikan dalam bentuk interaksi antara pengunjung dengan materi yang disampaikan melalui bentuk anjungan yang ada seperti anjungan pengenalan, anjungan pengenalan ilmu-ilmu dasar, anjungan permainan, dan anjungan penerapan iptek.
Konsep pembelajaran yang dipakai pada taman ini garis besarnya bertujuan untuk meningkatkan mutu penguasaan materi pendidikan yang diberikan di sekolah ditengah menurunnya minat baca dari masyarakat dan anak-anak pada khususnya. Dengan model alat peraga, anak-anak akan lebih tertarik untuk mengembangkan kemampuannya sehingga dapat menyelesaikan berbagai masalah dengan pola pikirannya sendiri. Orang tua diharapkan aktif dalam memilih wahana pembelajaran dan permainan sesuai usia anak. Jangan dipaksakan dalam pembelajaran dengan alat peraga tersebut.
Taman pintar sebagai kawasan yang terpadu dari berbagai macam wahana belajar dalam satu lokasi merupakan keistimewaan tersendiri sehingga Taman Pintar ini sekarang sudah menjadi tempat wisata favorit dan menjadi ikon wisata pendidikan di Yogyakarta. Taman Pintar berisi enam zona yang di dalamnya terdapat isi materi, antara lain Gedung Memorabilia, Gedung Kotak lantai 2, Gedung Oval lantai 2, Gedung Oval lantai 1, Gedung Paud barat dan timur dan Playground Area. Zona-zona tersebut mempunyai beberpa wahana tersendiri seperti Taman Bermain, Penjelajah Kecil, Titian Penemuan, Petualangan Lingkungan, Jembatan Sains, Titian Sains, Indonesiaku, Teknologi canggih dan Populer. Area untuk tempat bermain anak-anak luas, seperti di wahana taman bermain anak yang merupakan ruang adat bagi pengunjung dan berfungsi sebagai ruang tunggu. Di tempat tersebut anak-anak dapat belajar tentang sains seperti cakram warna, dinding berdendang, dan permainan air.
Advertisement
Contoh Teks Laporan Hasil Observasi
Perpustakaan
Perpustakaan adalah tempat yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku. Perpustakaan ada yang berbentuk ruangan dan gedung. Perpustakaan yang berbentuk ruangan biasanya terdapat di sekolah-sekolah. Sedangkan yang berbentuk gedung biasnya terletak di kota (Perpustakaan Daerah). Perpustakaan yang berbentuk ruangan terbagi atas ruang baca dan ruang referensi. Ruang baca terdapat banyak meja dan kursi untuk membaca. Sedangkan ruang referensi adalah tempat berbagai rak buku yang dikelompokkan menurut jenis-jenis buku tersebut.
Ruang referensi memiliki buku-buku yang diklasifikasikan menurut jenis buku dengan berbagai macam kode. Kode 000-009 untuk buku jenis Karya Umum, kode 100-199 untuk buku jenis Filsafat dan Psikologi, kode 200-299 untuk buku jenis Agama, kode 300-399 untuk buku jenis Ilmu Sosial, kode 400-499 untuk buku Bahasa, kode 500-599 untuk buku jenis Ilmu Pasti, kode 600-699 untuk buku jenis Ilmu Terapan, kode 700-799 untuk buku jenis Kesenian dan Olahraga, kode 800-899 untuk buku jenis Kesusasteraan, dan kode 900-999 untuk buku Geografi dan Sejarah, serta kode F untuk buku-buku fiksi. Pada kode buku 000-099 yaitu Karya Umum terdapat berbagai buku, di antaranya adalah buku Ensiklopedia dan Kamus.
Untuk buku yang terdapat dikode 100-199 misalnya Prahara Budaya, Pembinaan Perilaku Sosial, dan lain-lain. Jenis buku agama di antaranya adalah Zakat, Sedekah, dan Ekonomi Keagamaan. Untuk kode 300-399 misalnya yaitu Ilmu Ekonomi, Sejarah, Sosiologi, Politik dan Kewarganegaraan. Koleksi buku Ilmu Bahasa dapat dikelompokkan menjadi buku Bahasa Jerman, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Bahasa Mandarin, Bahasa Arab, serta Ilmu Tata Bahasa. Sedangkan, Ilmu Pasti dapat dibagi dari buku Fisika, Kimia, Matematika, dan Kalkulus. Koleksi buku Kesenian dan Olah Raga dikelompokkan menjadi Atletik, Gulat, Bola Basket, dan masih banyak lagi.
Sumber: https://mia5smanssa.wordpress.com Salsabyla Zakkhita N.D/22(2017/11)
Contoh Teks Laporan Hasil Observasi
Komodo
Komodo adalah jenis hewan melata paling besar yang dilindungi di negara Indonesia. Tempat hidup komodo berada di sejumlah hutan dan semak-semak belukar yang terdapat di Indonesia. Bahkan, di Indonesia, Komodo termasuk hewan melata paling berat karena tubuhnya memiliki berat sekitar 100 kg atau lebih.
Di Indonesia pernah ada komodo terbesar dengan panjang sampai 3 meter dan berat 166 kg. Pada umumnya komodo memiliki pajang 2,5 meter dan berat 91 kg. Namun, beberapa jenis komodo di Indonesia dapat mencapai berat dan panjang yang lebih dari rata-rata. Kulit komodo berwarna abu abu, tungkai lengannya kuat, bersisik, ekornya berotot, dan bentuk moncongnya lancip. Komodo menggunakan indra penciuman yang kuat untuk mendeteksi letak mangsanya seperti bangkai binatang. Ia akan tetap bisa mencium baunya, meski jarak mangsa tersebut berada di beberapa meter ke depan.
Kemudian komodo juga dapat memangsa binatang melata seperti binatang mamalia ukuran besar. Komodo memiliki gigi yang hampir semua bagiannya tertutup gusi, maka dari itu bagian giginya tidak dapat dilihat. Adapun yang unik dari komodo ialah, gusinya akan berdarah ketika sedang mengunyah dan makan karena inilah yang menjadi media berbahaya dalam perkembangan bakteri.
Di dalam mulut komodo terdapat bakteri hidup yang mengakibatkan darah korban menjadi keracunan ketika ia gigit. Mangsa komodo akan digigit olehnya dan dibuntuti sampai tidak dapat pergi dan akhirnya lemas. Namun, sekarang komodo dalam keadaan yang terancam punah. Hal ini dikarenakan habitat komodo yang rusak dan banyak pemburu yang tidak bertanggung jawab.
Sumber: Kemdikbud
Dapatkan artikel contoh lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement