Bola.com, Jakarta - Fanatik merupakan keyakinan kuat terhadap suatu ajaran. Sering kali fanatik ini memengaruhi kehidupan seseorang. Mereka yang telah memiliki pikiran seperti ini akan berusaha mencari tahu hal mengenai bidang yang saat itu mereka cintai.
Apalagi, dengan kemajuan teknologi seperti saat ini yang juga serba-memberikan kemudahan dalam memperoleh suatu informasi ataupun berita.
Baca Juga
Advertisement
Dampak buruknya, fanatik atau fanatisme ini terkadang disalahartikan oleh beberapa orang. Kecintaan serta informasi yang berlebih juga akan mendorong seseorang pada sesuatu hal yang menjadi berlebihan, di luar nalar.
Hal inilah yang merupakan fenomena fanatik. Perlu Anda ketahui bahwa dampak negatif dari fanatik ini bisa berbahaya, apalagi jika mereka menyukai hal yang cenderung negatif.
Misalnya, memiliki kecintaan terhadap suatu hal yang berbeda, mungkin dapat mencetuskan permusuhan dengan orang lain karena dianggap tidak sesuai dengan sesuatu pada umumnya.
Agar lebih paham lagi, berikut rangkuman terkait fanatik, disadur dari Merdeka, Kamis (21/7/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengertian Fanatik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fanatik adalah suatu keyakinan untuk meyakini ajaran atau kepercayaan dengan kuat.
Fanatik atau fanatisme merupakan sebuah fenomena penting dalam budaya modern, pemasaran, serta realitas pribadi dan sosial di masyarakat.
Hal ini dikarenakan budaya sekarang berpengaruh besar terhadap individu serta hubungan yang telah terjadi di diri individu untuk menciptakan suatu keyakinan dan pemahaman berupa hubungan kesetiaan, pengabdian, kecintaan, dan sebagainya.
Fanatik adalah suatu pengabdian yang luar biasa untuk sebuah objek, di mana pengabdian tersebut terdiri dari gairah, keintiman, serta dedikasi dan juga berarti melampaui. Objeknya sendiri dapat berupa merek, produk, orang, acara televisi, serta kegiatan konsumsi lainnya.
Fanatik cenderung bersikeras akan terhadap ide-ide yang dianggap diri sendiri atau kelompok mereka benar dan mengabaikan semua fakta serta argumen yang mungkin dapat bertentangan dengan pikiran serta keyakinan.
Fanatisme atau fanatik adalah kata yang berasal dari dua suku kata yaitu 'fanatic' serta 'isme'. 'Fanatic' berasal dari bahasa latin yaitu fanaticus, frantic atau frienzied yang berarti gila-gilaan, kalut, mabuk, atau hingar bingar. Serta 'isme' dapat diartikan sebagai suatu bentuk keyakinan ataupun kepercayaan.
Secara ringkasnya, fanatik adalah keyakinan atau kepercayaan yang terlalu kuat terhadap suatu ajaran baik itu politik, agama, dan lain-lainnya.
Advertisement
Aspek-aspek dalam Fanatik
a. Besarnya minta atau kecintaan pada satu jenis kegiatan.
b. Sikap pribadi ataupun kelompok terhadap kegiatan tersebut.
c. Lamanya individu dalam menekuni satu jenis kegiatan tertentu.
d. Motivasi yang datang dari keluarga juga akan dapat memengaruhi kegiatan tersebut.
Ciri-ciri Fanatik
a. Kurang rasional, orang cenderung mengambil tindakan tanpa perlu pemikiran matang dan cenderung bertindak dengan mengedepankan emosi.
b. Pandangan yang sempit karena seseorang akan lebih mementingkan kelompoknya serta menganggap apa pun yang ada di dalam kelompoknya merupakan sesuatu yang paling benar.
c. Bersemangat untuk mengejar sesuatu karena tujuan tersebut.
Tanda-tanda dari fanatik tersebut yakni ketakmampuan dalam memahami karakteristik individual orang lain yang juga berbeda di luar kelompoknya, walau benar ataupun salah.
Hal ini dapat diartikan bahwa seseorang atau kelompok menganggap bahwa apa yang telah mereka lakukan adalah benar dan dapat memuaskan tuntutan mereka dalam suatu hal.
Namun, hal ini biasanya dilakukan tanpa memahami bahwa apa yang mereka lakukan bertentangan dengan orang lain.
Advertisement
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Fanatik
a. Antusiasme berlebihan, seseorang yang mempunyai semangat yang berlebihan yang tidak berdasar pada akal sehat, tetapi berdasar pada emosi yang tidak terkendali.
Ketiadaan akal sehat itu mudah membuat orang yang fanatik melakukan hal-hal yang tidak sebanding dengan apa yang ingin dicapai sehingga melakukan hal-hal yang negatif dan cenderung merugikan diri sendiri dan orang lain.
b. Pendidikan atau wawasan seseorang, seseorang yang berpendidikan dan berwawasan luas dapat menimbulkan benih-benih sikap yang simpati atau fanatisme yang positif, begitu juga sebaliknya pengajaran yang sempit dapat mengakibatkan benih-benih fanatisme yang cenderung ke arah fanatisme negatif
c. Komunitas yang dijadikan legitimasi etis hubungan sosial, sikap tersebut bukan sakralisasi hubungan sosial, tetapi pengklaiman tatanan sosial tertentu yang mendapat dukungan dari kelompok tertentu.
d. Klaim kepemilikan organisasi oleh kelompok tertentu. Pada sikap tersebut, seseorang sering kali mengidentikkan kelompok sosialnya dengan organisasi tertentu yang berperan aktif dan hidup di masyarakat.
Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Rakha Fahreza Widyananda. Published: 14/1/2021)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.