Bola.com, Jakarta - Kelompok sosial adalah perkumpulan manusia yang memiliki hubungan timbal balik antara satu dengan yang lainnya dalam sebuah struktur sesuai pola yang telah terbentuk.
Sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu membutuhkan komunikasi dan hubungan dengan individu-individu lain. Manusia tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan orang lain untuk berinteraksi dan bertahan hidup.
Baca Juga
Advertisement
Terjalinnya hubungan antarindividu tersebut kemudian melahirkan kelompok-kelompok sosial yang dilandasi oleh kesamaan kepentingan.
Seorang individu dalam masyarakat akan banyak berhubungan dengan kelompok-kelompok sosial, baik yang kecil seperti keluarga ataupun kelompok besar seperti desa, masyarakat kota, bangsa dan lain sebagainya.
Kelompok sosial dapat kita temukan dalam lingkungan sekitar kita. Kelompok sosial yang terbentuk tersebut ada beberapa macam. Secara umum, kelompok sosial terbagi menjadi dua macam, yakni kelompok sosial teratur dan tidak teratur.
Berikut ini macam-macam kelompok sosial beserta penjelasannya, dilansir dari repository.kemdikbud.go.id, Jumat (22/7/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kelompok Sosial Teratur
Kelompok Primer
Kelompok primer merujuk pada kelompok kecil yang memiliki ciri bersifat intimitas, asosiasi tatap muka, dan kerja sama.
Kelompok primer merupakan kelompok yang anggota-anggotanya sering bertatap muka dan saling mengenal dari dekat.
Kelompok Sekunder
Kelompok sekunder merupakan kelompok yang merujuk pada sebuah kelompok formal impersonal yang memiliki sedikit kedekatan sosial.
Interaksi dalam kelompok sekunder terdiri atas saling hubungan yang tidak langsung dan kurang bersifat kekeluargaan. Hubungan-hubungan kelompok skunder biasanya lebih bersifat objektif.
Peranan atau fungsi kelompok sekunder dalam kehidupan manusia adalah untuk mencapai tujuan tertentu dalam masyarakat dengan bersama, secara objektif dan rasional.
Kelompok Dalam (In-Group)
Kelompok dalam merupakan bentuk kesadaran seseorang tentang identitas dirinya dalam suatu kelompok, misalnya keluargaku, negaraku, dan profesiku.
Kata "ku" dalam pernyataan tersebut menunjukan seseorang merasa menjadi bagian dalam kelompok.
Advertisement
Kelompok Sosial Teratur
Kelompok Luar (Out-Group)
Dalam kelompok luar seseorang dapat merasa bahwa dirinya bukan bagian dari suatu kelompok. Out-group dapat berubah jadi in-group karena adanya kontak dan komunikasi yang memungkinkan interaksi sosial antarkelompok atau antarindividu yang terjalin dengan baik sehingga muncul rasa simpati.
Kelompok Formal
Kelompok formal adalah kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan untuk mengatur hubungan antara anggota-angotanya.
Hubungan antaranggota berlangsung secara terkoordinasi melalui usaha-usaha untuk mencapai tujuan berdasarkan bagian-bagian organisasi yang bersifat spesialisasi.
Kegiatannya didasarkan pada aturan-aturan yang sebelumnya sudah ditentukan. Organisasi biasanya ditegakkan pada landasan mekanisme administratif.
Staf administratif bertanggung jawab memelihara organisasi dan mengordinasikan kegiatan-kegiatan organisasi.
Kelompok Sosial Teratur
Kelompok Informal
Kelompok Informal merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang.
Keanggotan kelompok ini biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok.
Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas, tetapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati. Misalnya, kelompok arisan dan sebagainya.
Paguyuban (gemeinschaft)
Paguyuban merupakan bentuk kehidupan bersama, di mana para anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta kekal.
Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa persatuan batin yang memang telah dikodratkan.
Hubungan seperti ini dapat dijumpai dalam keluarga, kelompok kekeluargaan, rukun tetangga, dan lain-lain.
Patembayan (gesellschaft)
Patembayan merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat imajiner, dan strukturnya bersifat mekanis sebagaimana terdapat dalam mesin.
Ia bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka. Contohnya, ikatan antarpedagang, organisasi dalam suatu pabrik, dan lain-lain.
Advertisement
Kelompok Sosial Teratur
Membership group
Membership group merupakan suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut.
Reference group
Reference group ialah kelompok-kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
Kelompok okupasional
Kelompok okupasional adalah kelompok yang muncul karena semakin memudarnya fungsi kekerabatan, di mana kelompok ini timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis.
Contoh: kelompok profesi, seperti asosiasi sarjana farmasi, ikatan dokter indonesia, dan lain-lain.
Kelompok volunter
Kelompok volunter adalah orang yang mempunyai kepentingan sama, tetapi tidak mendapat perhatian dari masyarakat.
Kelompok ini dapat memenuhi kepentingan-kepentingan anggotanya secara individual, tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum.
Terjadinya kelompok volunter karena beberapa hal, antara lain kebutuhan sandang dan pangan, kebutuhan keselamatan jiwa dan raga, kebutuhan akan harga diri, kebutuhan untuk dapat mengembangkan potensi diri, kebutuhan akan kasih sayang.
Kelompok Sosial Tidak Teratur
Kerumunan Sosial (Crowd)
Kerumunan sosial atau social aggregate adalah sekumpulan orang yang berada di suatu tempat, akan tetapi di antara mereka tidak berhubungan secara tetap.
Pengelompokan manusia seperti itu disebut kolektivitas, yaitu kumpulan manusia pada suatu tempat dan suatu waktu yang sifatnya sementara.
Publik
Publik merupakan kelompok yang bukan merupakan kesatuan. Interaksi berlangsung melalui alat-alat komunikasi dan tidak langgeng.
Contohnya, pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus atau gosip, surat kabar, radio, televisi, film, dan sebagainya.
Dengan alat-alat penghubung seperti ini mungkin publik mempunyai pengikut yang luas dan berjumlah besar. Setiap aksi publik diprakarsai oleh keinginan individual, misalnya pemungutan suara dalam pemilihan umum.
Massa
Massa diartikan sebagai keseluruhan dari kerumunan sosial. Pengertian massa timbul sejalan dengan perkembangan masyarakat yang mengarah pada pola kehidupan modern.
Maka itu, pengertian massa menjadi ciri khas masyarakat modern yang pada umumnya bertempat tinggal di perkotaan.
Ciri massa yang menonjol adalah suatu kumpulan orang yang heterogen sehingga identitasnya sulit diketahui. Keanekaragaman massa tampak dari diferensiasi status sosial, taraf hidup, pendidikan, keturunan, pekerjaan, dan agama.
Â
Sumber: Kemdikbud
Dapatkan artikel tentang kelompok sosial lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement