Sukses


Cara Mengatur Napas saat Lari agar Tidak Mudah Lelah dan Ngos-ngosan

Bola.com, Jakarta - Lari merupakan jenis olahraga yang sering jadi pilihan banyak orang. Selain mudah dilakukan, olahraga satu ini tidak butuh banyak biaya dan tidak perlu menggunakan alat.

Dalam melakukan olahraga lari hanya butuh niat serta ketekunan untuk melakukannya. Apalagi lari memiliki banyak manfaat.

Selain dapat menurunkan berat badan, manfaat dari lari yang lain, antara lain membangun daya tahan tubuh yang lebih baik, memperkuat otot dan tulang, serta menyegarkan badan.

Meski mudah dilakukan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat berlari. Satu di antara aspek yang sering diabaikan saat lari ialah mengatur napas.

Kesalahan mengatur napas saat lari dapat menyebabkan mudah lelah. Maka itu, penting mengetahui cara mengatur pernapasan saat berlari.

Ada beberapa cara mengatur napas saat lari agar tidak mudah ngos-ngosan dan dapat meningkatkan kebugaran.

Berikut beberapa cara mengatur pernapasan saat lari yang dianjurkan, disadur dari Klikdokter, Senin (25/7/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

1. Bernapas Menggunakan Mulut

Lari menyebabkan otot dan sistem pernapasan bekerja lebih keras dari biasanya. Hal ini karena tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen, tetapi tubuh juga harus mengurangi penumpukan karbon dioksida di saat bersamaan.

Untuk mengimbangi peningkatan kinerja tubuh tersebut, pengambilan napas yang benar pada saat berlari adalah dengan menggunakan mulut.

Cara ini diperuntukkan bagi orang yang lari dalam intensitas tinggi maupun menempuh jarak jauh.

Menghirup dan mengembuskan napas melalui mulut memungkinkan lebih banyak oksigen masuk ke tubuh sehingga memberikan bahan bakar yang lebih banyak bagi sel-sel otot.

Pernapasan melalui mulut membantu meminimalkan rasa lelah dan meningkatkan kebugaran saat berlari. Metode pernapasan ini juga membantu meredakan sesak dan tegang di rahang, serta merelakskan wajah dan tubuh.

Sementara itu, jika Anda berlari santai dalam intensitas rendah dan menempuh jarak pendek, teknik pernapasan yang bisa digunakan yaitu perpaduan antara hidung dan mulut.

Adapun caranya dengan menghirup napas melalui hidung dan mengembuskannya lewat mulut.

3 dari 5 halaman

2. Pernapasan Diafragma

Metode pernapasan ini dilakukan dengan melibatkan otot perut dan diafragma, yaitu otot besar di dasar paru-paru.

Agar dapat membiasakan berlari menggunakan pernapasan diafragma, harus rutin melatihnya secara sadar. Latihan pernapasan diafragma dapat dilakukan ketika berlari maupun di tengah waktu luang harian.

Pernapasan diafragma memungkinkan tubuh menghirup lebih banyak oksigen. Teknik ini juga berfungsi memperkuat otot-otot yang digunakan tubuh untuk mendukung pernapasan.

4 dari 5 halaman

3. Atur Ritme Napas saat Lari

Bernapas saat berlari menggunakan pola ritme bermanfaat mengurangi stres tubuh dan memungkinkan lebih banyak oksigen yang masuk.

Pola ritme pernapasan yang bisa dicoba misalnya 3:2. Metode ini dilakukan dengan menarik napas setiap tiga langkah kaki, lalu membuangnya setiap dua langkah kaki.

Jika Anda berlari lebih cepat, gunakan pola ritme 2:1. Artinya, tarik napas setiap dua langkah, dan embuskan setiap satu langkah.

5 dari 5 halaman

4. Hirup Udara Segar

Bernapas saat lari akan jauh lebih mudah jika Anda menghirup udara yang bersih. Oleh karena itu, berlarilah di kawasan yang minim polusi.

Hindari berlari di kawasan dengan lalu lintas yang padat. Hal ini juga meminimalkan risiko kecelakaan dengan kendaraan bermotor.

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 13/2/2022).

Dapatkan artikel lari lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer