Sukses


Contoh-Contoh Transaksi Ekonomi dalam Islam

Bola.com, Jakarta - Aktivitas ekonomi menjadi satu di antara hal yang sering dilakukan oleh banyak orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Ada banyak transaksi ekonomi yang dilakukan oleh manusia dalam sehari dan tidak luput dari pantauan Allah Swt.

Aktivitas ekonomi biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Hal itu dilakukan antara satu orang dengan orang lainnya.

Seperti halnya aspek kehidupan lainnya, Islam juga mengatur cara melakukan transaksi ekonomi. Hal itu bertujuan untuk menjauhkan manusia dari mudarat atau kerugian.

Selain itu, menjalankan kegiatan ekonomi sesuai dengan syariat Islam juga menjauhkan seorang muslim merugikan satu sama lain, dan lebih bermanfaat untuk umat.

Berikut contoh-contoh transaksi ekonomi dalam Islam, seperti dikutip dari laman Dalamislam, Senin (25/7/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Contoh-Contoh Transaksi Ekonomi dalam Islam

Berhutang dengan Akad dan Tanpa Riba

Melakukan utang pada orang atau lembaga tentu adalah hal yang diperbolehkan oleh islam. Utang adalah meminjam harta orang lain untuk dipergunakan oleh kita dan dibayarkan kembali pada jangka waktu tertentu.

Sebagian ulama memang membatasi dan mewaspadai manusia yang berutang. Untuk itu, Islam mengaturnya dengan adil, yaitu peminjaman uang harus ada perjanjian dan tanpa riba.

Riba adalah tambahan ketika melakukan peminjaman. Tambahan ini diberikan kepada orang sesuai dengan waktu peminjaman. Hal itu sering disebut dengan bunga.

Riba tersebut tentu diharamkan dalam Islam. Untuk itu, berutang dalam islam merupakan satu di antara contoh transaksi ekonomi yang diperbolehkan, asalkan tanpa riba dan dengan perjanjian atau akad yang jelas.

3 dari 5 halaman

Contoh-Contoh Transaksi Ekonomi dalam Islam

Akad Jual Beli Bisnis Online

Seiring perkembangan zaman, proses jual beli tidak hanya dilakukan secara langsung, melainkan bisa juga secara online. Proses online ini tentu saja membutuhkan teknologi yang mendukung agar jual beli dapat dilakukan secara transparan dan sesuai kenyataan.

Pada bisnis jual beli online, proses akad juga harus dilakukan. Misalnya dengan pembuatan form pernyataan dari penjual dan pembeli, tidak menutupi keadaan barang yang dijual, membayar sesuai perjanjian, mengirim barang maupun uang sesuai jumlah yang telah disepakati.

Tanpa adanya proses akad tersebut tentu saja bisa merugi dan membuat manusia akan mendapatkan dampak mudaratnya.

Tidak hanya jual beli barang saja yang dilakukan online, akan tetapi penipuan, judi, taruhan, juga bisa dilakukan online. Islam pun tetap melarang hal tersebut, meski dilakukan secara online.

Simpan Pinjam di Bank Syariah

Ada banyak bank-bank konvensional di Indonesia. Untuk itu, Islam memiliki prinisp bahwa transaksi ekonomi harus dijalankan sesuai syariat. Transaksi ekonomi sesuai syariat ini dikembangkan dengan adanya bank modern berbentuk syariat.

Di dalam bank tersebut bisa melakukan simpan pinjam tanpa adanya riba. Hal ini harus dilakukan oleh semua umat Islam agar ekonomi umat makin berkembang dan juga makin berkah.

Adanya lembaga bank syariah yang dibuat umat Islam tentu akan mempermudah dalam bertransaksi. Tak hanya itu, prinsip-prinsip ekonomi Islam juga dapat dilakukan dengan baik dan masif di banyak umat Islam.

4 dari 5 halaman

Contoh-Contoh Transaksi Ekonomi dalam Islam

Jual Beli Produk Halal

Jual beli adalah bagian dari transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Jual beli tentu saja diperbolehkan oleh Islam. Jual beli yang Allah larang adalah melakukan penipuan, judi, atau mengundi nasib dengan proses yang tidak jelas.

Jual beli produk yang halal berarti harus mensyaratkan bahwa:

  • Tidak adanya unsur haram atau komposisi produk yang diharamkan Islam (misalnya makanan mengandung babi, minuman beralkohol, atau produk haram lainya)
  • Tidak ada barang atau produk yang dijual hasil dari proses yang tidak haram (misalnya penipuan, pencurian, atau ketakjelasan pemilik)
  • Proses jual beli dilakukan suka sama suka dan tidak ada keterpaksaan.

Jual beli produk halal adalah hal yang harus dilakukan umat Islam ketika akan melaksanakan perniagaan. Kehalalan adalah awal dan sumber keberkahan harta manusia.

5 dari 5 halaman

Contoh-Contoh Transaksi Ekonomi dalam Islam

Pembuatan Billing atau Invoice

Pembuatan billing atau invoice adalah pembuatan bukti transaksi. Hal ini perlu dilakukan untuk memperjelas proses jual beli sekaligus sebagai bukti transaksi ekonomi.

Di zaman modern seperti sekarang ini, transaksi tanpa billing atau invoice dapat dituntut dan bahkan diatur oleh pemilik bisnis. Jika tanpa bukti transaksi maka penipuan, kecurangan, ataupun hal serupa lainnya dapat terjadi dan merugikan satu pihak.

Tentu saja hal ini dengan syarat, pembuatan billing atau invoice juga perlu didukung oleh sistem dan proses yang baik. Dengan begitu, tidak ada lagi penipuan, seperti bukti transfer palsu, pembuatan invoice palsu, dan sebagianya.

Sebagai umat Islam, kejujuran adalah hal utama. Untuk itu, tak perlu dilakukan kebohongan karena dampak dari hal tersebut kita sendiri yang akan menanggung. Kehilangan pelanggan, ketakpercayaan, dan juga tuntutan dari orang lain bisa saja akan terjadi kepada diri kita.

 

Sumber: Dalamislam

Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer