Bola.com, Jakarta - Setiap tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia merayakan hari kemerdekaan. Berbagai kegiatan akan dilakukan untuk memperingati hari spesial ini, satu di antaranya upacara bendera.
Dalam momen hari kemerdekaan, masyarakat Indonesia biasanya sering mengadakan berbagai jenis perlombaan "Agustusan".
Baca Juga
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Advertisement
Perlombaan saat merayakan 17 Agustus ini bisa diikuti oleh siapa saja, tidak hanya anak-anak, orang dewasa dan lansia bisa ikut serta.
Ada banyak ragam lomba yang bisa digelar untuk memeriahkan hari kemerdekaan, seperti balap karung, panjat pinang, makan kerupuk, dan tarik tambang, dan lain sebagainya.
Setiap lomba memiliki keunikannya tersendiri sehingga tidak jarang jadi pembicaraan seru. Tak hanya itu, lomba yang dilakukan ini juga bisa menambah kekompakan antarwarga.
Tidak hanya dijadikan sebagai pelengkap saat merayakan hari kemerdekaan, perlombaan-perlombaan tersebut sebenarnya memiliki makna tersendiri bagi bangsa Indonesia.
Berikut ini makna berbagai perlombaan 17 Agustus, seperti disadur dari Liputan6, Selasa (26/7/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Makna Berbagai Perlombaan 17 Agustus
1. Makan Kerupuk
Dengan tangan diikat ke belakang peserta lomba harus menghabiskan kerupuk yang digantung langsung menggunakan mulut. Hal ini menggambarkan betapa sulitnya kondisi pangan saat masa penjajahan dulu.
Selain itu, lomba makan kerupuk juga mengajarkan sikap tidak mudah menyerah dan bersyukur, meski hanya dengan kerupuk. Kita bisa menghargai perjuangan masyarakat Indonesia ketika mengalami kesulitan pangan dulu.
2. Balap Karung
Rasanya ada yang kurang apabila dalam perayaan 17 Agustus tanpa adanya lomba balap karung. Hal itu karena lomba berjalan menggunakan karung goni ini tak pernah absen setiap tahunnya.
Lomba balap karung menggambarkan betapa sulitnya mendapatkan kain sebagai pakaian yang layak saat masa penjajahan dulu. Masyarakat Indonesia menjadikan karung goni sebagai alternatif pengganti pakaian.
Hal ini karena hanya karung goni yang mudah ditemukan dan dimiliki oleh orang Indonesia saat masa penjajahan Jepang. Penderitaan tersebut dilampiaskan dengan menginjak-injak karung goni pada lomba balap karung.
Selain itu, lomba balap karung juga menggambarkan betapa sulitnya berlari ketika kedua kaki dibatasi dengan karung.
Advertisement
Makna Berbagai Perlombaan 17 Agustus
3. Panjat Pinang
Panjat pinang menjadi satu di antara perlombaan yang selalu digelar saat Agustusan. Perlombaan ini mengharuskan sekelompok orang memperebutkan hadiah yang digantung di atas puncak pohon dengan cara memanjatnya.
Untuk memenangkan perlombaan ini, peserta membutuhkan strategi yang tepat. Pasalnya, pohon akan diolesi dengan minyak atau oli sehingga peserta akan mudah terjatuh dan sulit mencapai puncak karena licin.
Lomba panjat pinang memiliki makna menunjukkan semangat dan kekompakkan dalam tim untuk mencapai satu tujuan. Mereka harus bekerja sama dan berkorban satu sama lain, baik yang di bawah maupun di atas.
Selain itu, panjat pinang menggambarkan semangat para pahlawan yang selalu bergotong royong memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
4. Tarik Tambang
Bukan hanya beradu kekuatan, dalam menarik tambang, lomba ini memerlukan kekompakkan tim untuk meraih kemenangan. Kebersamaan, gotong royong, dan solidaritas satu sama lain merupakan nilai yang bisa diambil dari perlombaan ini.
Selain itu, persatuan dalam tim bahu membahu menarik tambang menggambarkan betapa kerasnya para pejuang dulu untuk mendapatkan kemerdekaan dari penjajah.
5. Lomba Bakiak
Lomba yang tak kalah asyik saat perayaan 17 Agustus adalah lomba bakiak. Bakiak berbentuk seperti sandal dengan ukuran panjang. Biasanya, bakiak akan diisi dua sampai tiga orang. Mereka harus kompak agar bisa menjadi yang tercepat.
Perlombaan ini juga tak lepas dari makna kemerdekaan Indonesia. Pesan yang ingin disampaikan adalah gotong royong untuk mencapai kemerdekaan atau mencapai tujuan bersama.
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Ulya Kaltsum, Editor: Camelia. Published: 17/8/2020)