Sukses


Macam-Macam Amalan Sunah untuk Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram

Bola.com, Jakarta - Tahun Baru Islam pada 1 Muharram 1444 H jatuh pada 30 Juli 2022. Saat momen ini tiba, diharapkan umat muslim bisa membuka lembaran yang baru dan meninggalkan berbagai amalan buruk yang pernah dilakukan di tahun yang lalu.

Untuk menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram, umat muslim dianjurkan memperbanyak amalan ibadah. Hal itu karena, ada banyak keutamaan yang diganjar pahala besar dan berlipat ganda bagi yang menjalankannya.

Perlu diketahui, 1 Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Dalam bahasa Arab, Muharram berarti haram. Artinya, umat muslim dilarang melakukan peperangan atau hal-hal yang bersifat dosa.

Sebab, bulan Muharram merupakan satu di antara dari empat bulan yang disucikan. Saking istimewanya, hal itu tertuang pula dalam kitab suci Al-Qur'an.

Dalam menyambut dan memperingati Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1444 H, umat muslim diharapkan menunaikan serangkaian amalan. Ada berbagai amalan yang sebaiknya dikerjakan umat muslim untuk menyambut Tahun Baru Islam.

Berikut ini macam-macam amalan yang dianjurkan umat muslim menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram, dikutip dari laman Dalamislam, Rabu (27/7/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Macam-Macam Amalan Sunah

1. Menghindari Perbuatan Maksiat

Umat muslim dilarang melakukan perbuatan-perbuatan yang berunsur dosa. Maka itu, alangkah baiknya jika kita mampu menghindari hal-hal maksiat, baik di bulan Muharram ataupun bulan-bulan lainnya.

Qotadah rahimahullah menjelaskan bahwa, "Sesungguhnya kezaliman pada bulan haram lebih besar kesalahan dan dosanya daripada kezaliman yang dilakukan di luar bulan-bulan haram tersebut. Meski, kezaliman pada setiap kondisi adalah perkara yang besar, Allah Ta'ala menjadikan sebagian dari perkara menjadi agung sesuai dengan kehendak-Nya."

2. Melakukan Puasa

Puasa di bulan Muharram telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Puasa tersebut merupakan sebaik-baiknya puasa setelah bulan Ramadan. Dari Abu Hurairah ra berkata bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, 'Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharram. Dan salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam'. (HR. Muslim)

3 dari 5 halaman

Macam-Macam Amalan Sunah

3. Puasa Asyuro

Diriwayatkan dari Abu Musa Al Asy’ari r.a., beliau mengatakan, Nabi Muhammad saw. ditanya tentang puasa Asyuro, kemudian beliau menjawab: "Puasa Asyuro menjadi penebus dosa setahun yang telah lewat." (HR. Muslim)

Dari Ibnu 'Abbas r.a., beliau mengatakan: "Ketika Nabi Muhammad saw. sampai di Madinah, sementara orang-orang Yahudi berpuasa 'Asyuro, mereka mengatakan, "Ini adalah hari di mana Musa menang melawan Fir’aun." Kemudian Nabi Muhammad saw. bersabda kepada para sahabat, "Kalian lebih berhak terhadap Musa dari pada mereka (orang Yahudi), karena itu berpuasalah." (HR. Bukhari)

4. Puasa 9 Muharram

Diriwayatkan dari Abdullah bin 'Abbas radhiallahu 'anhuma bahwasanya dia berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa di hari 'Asyura' dan memerintahkan (perintah sunah) manusia untuk berpuasa, para sahabat berkata, 'Ya Rasulullah, sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani'. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun berkata, ;Apabila datang tahun depan Insyaallah kami akan berpuasa pada tanggal 9 (Muharram). Berkata Abdullah bin Abbas, "Belum sempat tahun depan tersebut datang, ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah wafat". (HR. Muslim)

4 dari 5 halaman

Macam-Macam Amalan Sunah

5. Puasa di 11 Muharram

Sebagian ulama ada yang menyarankan untuk mengerjakan puasa sunah pada tanggal 11 Muharram.

 "Puasalah hari Asyura' dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya." (HR. Ahmad, Al Bazzar).

6. Bersedekah

Ada beberapa hadis lemah (dhaif) yang mengutamakan bersedekah di bulan Muharram, yang mana disebutkan bahwa pahalanya sama dengan bersedekah selama satu tahun. Namun demikian, hadis tersebut tidak memiliki kekuatan. Terlepas dari itu, sebaiknya kita tetap menjaga sedekah apa pun.

5 dari 5 halaman

Amalan

7. Membaca Doa Awal Tahun

Sebagian ulama juga menganjurkan untuk membaca doa pada awal tahun Hijriyah, yakni tanggal 1 Muharram. Bunyi bacaan doa tersebut yaitu:

'Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw. beserta keluarga dan sahabatnya. Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung. Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya, dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai zat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw. Nabi yang ummi dan ke atas para keluarga dan sahabatnya."

8. Membaca Doa Akhir Tahun

Selain doa di awal tahun, ada juga doa akhir tahun yang dianjurkan oleh sebagian ulama. Doa ini disarankan dibaca tiga kali saat akhir sore (mendekati magrib). Bunyi bacaan doa tersebut yaitu:

"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga rahmat da salam tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta keluarga da sahabat beliau. Ya Allah ya Tuhanku, apa yang aku perbuat sepanjang tahun ini berupa perbuatan-perbuatan yang Engkau larang aku melakukannya, sedang aku belum bertobat dari padanya, dan Engkau pun telah menyayangiku setelah Engkau pun kuasa untuk menyiksaku, kemudian Engkau menyeruku untuk bertobat daripadanya setelah aku bermaksiat kepada-Mu maka ampunilah aku kerjakan di tahun ini, adalah berupa perbuatan yang Engkau ridai dan Engkau janjikan pahala atasnya. Dan aku memohon kepada-Mu wahai Tuhanku, wahai zat Yang Maha Mulia, Yang memiliki kebesaran dan kemuliaan, agar Engkau terima amalku ini, wahai zat Yang Maha Mulia. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabat beliau."

 

Sumber: Dalamislam

Dapatkan artikel Islami berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer