Bola.com, Jakarta - Kata 'dehidrasi' sudah kerap kita dengar sehari-hari. Mungkin, kita juga kerap memberikan peringatan kepada orang-orang terdekat agar jangan lupa minum saat beraktivitas supaya tidak 'dehidrasi'.
Dehidrasi bisa diartikan sebagai kehilangan cairan tubuh. Dengan begitu, tubuh akan kekurangan cairan.
Advertisement
Anjuran untuk minum setidaknya delapan gelas air putih setiap hari bukannya tanpa alasan. Kebiasaan tersebut akan mampu memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
Hal ini karena sekitar 70 persen tubuh manusia mengandung cairan yang berperan penting untuk mendukung kinerja organ. Begitu tubuh mengalami dehidrasi, kerja organ pun terganggu atau lebih buruknya lagi, bisa berhenti berfungsi.
Maka itu, penting agar kebutuhan cairan tubuh selalu terpenuhi.
Untuk lebih jelasnya mengenai dehidrasi, berikut rangkumannya, apa itu dehidrasi, ketahui pula penyebab, gejala, dan cara mencegahnya, disadur dari Klikdokter, Jumat (29/7/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengertian dan Penyebab Dehidrasi
Pengertian Dehidrasi
Dehidrasi merupakan kondisi jumlah cairan yang keluar dari tubuh lebih banyak dari jumlah cairan yang masuk. Hal ini dapat terjadi akibat asupan cairan yang berkurang atau pengeluaran cairan yang berlebih.
Pengeluaran cairan dari tubuh terjadi melalui keringat, air mata, muntah, buang air kecil, maupun buang air besar.
Seseorang yang mengalami dehidrasi membutuhkan penanganan segera untuk mencegah komplikasi yang dapat timbul.
Beberapa kelompok yang lebih berisiko untuk mengalami dehidrasi, yakni:
- Bayi dan anak, karena berat badan yang rendah membuat mereka lebih sensitif terhadap kekurangan cairan dengan volume yang lebih sedikit.
- Individu lanjut usia.
- Individu dengan penyakit jangka panjang seperti diabetes.
- Atlet olahraga, karena dapat kehilangan cairan tubuh dalam jumlah banyak setelah berolahraga dalam jangka waktu yang lama serta produksi keringat yang berlebih.
Penyebab Dehidrasi
Dehidrasi dapat disebabkan oleh berbagai penyakit, termasuk diare, demam, muntah-muntah, luka bakar, kelainan ginjal, atau penyakit lainnya.
Selain itu, dehidrasi dapat timbul sebagai akibat dari hal lain, misalnya produksi keringat yang meningkat setelah berolahraga atau beraktivitas yang berat, konsumsi alkohol, dan berbagai hal lainnya.
Advertisement
Gejala Dehidrasi
Dehidrasi dapat menyebabkan timbulnya beberapa tanda dan gejala, di antaranya:
- Rasa haus yang berlebih
- Kulit kering
- Mata kering
- Bibir dan mulut kering
- Rasa lelah
- Kepala terasa pusing
- Penurunan frekuensi dan jumlah buang air kecil
- Buang air kecil berwarna kuning pekat
- Penurunan berat badan
- Mata cekung
- Tekanan darah menurun
- Denyut nadi meningkat
Tanda dan gejala dehidrasi dapat berbeda sesuai usia. Misalnya, pada bayi dan anak, dehidrasi dapat dicurigai bila dilihat tidak adanya air mata saat menangis, ubun-ubun yang cekung, anak tampak rewel, dan sebagainya.
Sedangkan, pada orang dewasa, gejala yang diamati dapat berupa rasa lelah, urine berwarna kuning pekat, rasa pusing, dan sebagainya.
Cara Mencegah Dehidrasi
Mencegah dehidrasi dapat dilakukan dengan memastikan asupan cairan selalu tercukupi. Asupan air yang dianjurkan adalah sekitar 2.000–2.500 ml setiap harinya.
Namun, hal ini juga bergantung dari usia, jenis kelamin, asupan lain, serta ada atau tidaknya penyakit tertentu.
Lantaran tingkat aktivitas dan produksi keringat berbeda untuk setiap individu, asupan air yang dibutuhkan setiap harinya juga dapat berbeda.
Seseorang yang berolahraga juga dianjurkan untuk meningkatkan asupan cairan untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
Selain itu, seseorang yang memiliki risiko lebih tinggi, misalnya individu yang bekerja di bawah terik matahari sepanjang hari atau seseorang yang sedang mengalami muntah atau diare, juga dapat meningkatkan asupan cairan untuk mencegah timbulnya dehidrasi.
Disadur dari: Klikdokter.com
Dapatkan artikel kesehatan dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement