Sukses


Macam-Macam Olahraga untuk Melatih Kekuatan Otot Bayi

Bola.com, Jakarta - Olahraga merupakan aktivitas yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Itulah mengapa, olahraga sebaiknya dilakukan sejak masih kecil atau bayi.

Mungkin tidak banyak yang tahu, olahraga pada bayi bisa melatih perkembangan motoriknya. Tidak hanya itu, aktivitas fisik pada bayi tersebut bisa untuk mempersiapkan otot tubuh si kecil agar lebih kuat menopang kepala dan tubuhnya saat duduk, merangkak, ataupun berjalan.

Otot-otot bayi perlu dilatih agar mereka dapat merangkak, berjalan, dan bermain dengan lancar. Satu di antara caranya adalah dengan melakukan olahraga.

Bagi para orang tua tentu penting mengetahui olahraga untuk bayi yang bermanfaat melatih otot tubuhnya. Apa saja olahraga untuk melatih kekuatan otot bayi?

Berikut ini beberapa olahraga untuk menguatkan otot bayi yang perlu diketahui orang tua, disadur dari Klikdokter, Selasa (2/8/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

1. Tummy Time atau Tengkurap

Biasanya ibu akan meletakkan bayi di kasur dengan posisi telentang. Tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Namun, akan lebih baik jika sesekali bayi diposisikan berbaring sambil tengkurap.

Tengkurap atau tummy time merupakan olahraga bayi, yang jika dibantu orang tua, dapat membantunya belajar merangkak.

Posisi telungkup juga bisa melatih otot-otot besar yang ada di perut, punggung, leher dan bahu si kecil.

Menurut American Academy of Pediatrics, bayi bisa diposisikan tengkurap selama 3-5 menit terlebih dahulu.

Bayi mungkin akan rewel dan merasa tidak nyaman saat pertama kali melakukan tummy time. Agar kerewelannya tidak berlanjut, pastikan untuk memberi alas yang lembut. Jika perlu, si kecil juga bisa diposisikan tengkurap di atas perut ibu.

Saat bayi berada di atas perut Anda dengan posisi tengkurap, cobalah untuk tersenyum, berbicara, bernyanyi, membuat wajah lucu, menggoyangkan satu set kunci, atau meletakkan mainan dalam genggamannya.

Jika bayi sudah mulai terbiasa, ibu bisa menambah durasi latihan dengan membiarkan bayi tengkurap selama 20 menit.

3 dari 5 halaman

2. Sit Up

Melansir dari Parents, latihan sit up pada bayi bisa dilakukan dengan mengubah posisinya dari tiduran menjadi duduk. Gerakan ini dapat memperkuat otot-otot bahu, inti, lengan, dan punggung si kecil.

Latihan ini bisa dilakukan sejak bayi berusia enam minggu atau lebih. Untuk menurunkan risiko cedera, ibu bisa menarik lengan bayi secara perlahan saat mereka dalam posisi telentang.

Di saat yang sama, letakkan tangan Anda di belakang bahu dan kepala si kecil guna membantunya duduk.

Untuk membuat bayi lebih terhibur, cobalah melakukan latihan ini sambil bernyanyi, mengajaknya berbicara, atau memberikan ciuman hangat.

4 dari 5 halaman

3. Bicycling atau Bersepeda

Latihan ini tidak dilakukan dengan meletakkan si kecil di atas sepeda. Anda hanya perlu membuat bayi meniru gerakan mengayuh saat posisi tubuhnya telentang.

Gerakan ini bisa dilakukan sebanyak 3-5 kali, kemudian istirahat. Saat melakukannya, pastikan untuk memberikan kontak mata dan interaksi pada bayi agar mereka tetap merasa nyaman.

Latihan ini bisa mengoptimalkan fungsi otot paha, pinggul, lutut, perut, betis dan semua jaringan lain yang berhubungan dengan kaki.

Gerakan bersepeda berfungsi untuk mempersiapkan otot-otot kaki si kecil ketika ia bisa merangkak dan berjalan kelak.

5 dari 5 halaman

4. Gerakan Mengambil Benda

Latihan mengambil benda adalah gerakan untuk membangun kemampuan menggenggam, serta dapat meningkatkan koordinasi tangan dan mata. Latihan ini juga bisa membantu mengembangkan otot-otot di bahu, lengan, dan tangan si kecil.

Latihan mengambil benda dapat dilakukan saat tangan mungil buah hati Anda sudah dapat menggenggam sebuah barang. Kondisi ini biasanya dimulai saat si kecil berusia tiga atau empat bulan.

Anda dapat menggunakan benda apa saja yang ada di rumah, dengan ukuran yang berbeda-beda. Namun, pastikan benda tersebut aman dan ramah bagi si kecil.

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 13/12/2021)

Dapatkan artikel seputar olahraga lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer