Bola.com, Jakarta - Belakangan ini istilah 'narsistik' makin sering terdengar seiring melonjaknya penggunaan media sosial. Terkadang, orang menyebut seseorang yang suka mengumbar hal-hal pribadi alias pamer sebagai orang 'narsis'. Orang yang hobi selfie, juga tak lepas dari label 'orang narsis'.
Namun, benarkah demikian?
Advertisement
Narsistik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring ialah kepedulian yang berlebihan pada diri sendiri yang ditandai dengan adanya sikap arogan, percaya diri, dan egois.
Narsistik (narsis) dapat berupa gangguan kepribadian. Pengidap narsistik ingin terlihat 'lebih' dibanding orang lain. Hal ini karena mereka merasa dirinya lebih baik, lebih penting, dan tidak peduli dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya.
Orang semacam itu butuh diperlakukan spesial, ingin selalu dipuja dan dikagumi orang lain, serta kekurangan empati.
Perlu ditekankan, ada perbedaan antara orang narsistik dengan orang yang memiliki kepercayaan diri. Mereka yang percaya diri merasa nyaman dengan dirinya sendiri, serta mengetahui kemampuan dan kelebihannya secara realistis.
Sementara pengidap narcissistic personality disorder biasanya merasa tidak nyaman dalam kesehariannya. Hal ini karena sebenarnya kerap mengalami gangguan dalam berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
Agar lebih jelas, Anda bisa memahami lebih dalam apa itu narsistik, perlu Anda ketahui pula penyebab, ciri, serta tipe narsistik, seperti disadur dari Klikdokter, Senin (8/8/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengertian dan Penyebab Narsistik
Pengertian Narsistik
Narsistik merupakan jenis kepribadian yang ditandai dengan merasa diri lebih penting dari orang lain, kurang peduli terhadap lingkungan sekitar, dan mudah cemburu terhadap keberhasilan orang lain.
Narsistik dapat berupa ciri kepribadian, dapat pula berupa gangguan kepribadian. Hal yang membedakan adalah pada ciri kepribadian narsistik, orang yang mengalaminya dan orang di sekitarnya tidak merasa terganggu dengan kepribadian tersebut.
Sementara itu, pada gangguan kepribadian narsistik, si penderita mengalami gangguan dalam berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
Penyebab Narsistik
Hingga saat ini, penyebab narsistik belum diketahui secara pasti. Namun, diduga bahwa faktor biologis, genetik, dan sosial memengaruhi seseorang hingga mengalami gangguan kepribadian narsistik.
Sikap dan cara orang tua memperlakukan anak pada masa kecilnya sangat memengaruhi terbentuknya kepribadian narsistik saat anak dewasa. Selain itu, orang yang tidak tahan dalam tekanan cenderung lebih rentan mengalami gangguan kepribadian ini.
Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya gangguan kepribadian tersebut, di antaranya:
- Sejak kecil dianggap remeh dan diejek oleh orang tua.
- Kurang pujian dan kasih sayang selama masa kanak-kanak.
- Mendapatkan pujian dan dimanjakan secara berlebihan.
- Pola asuh atau pola didik orang tua yang tidak baik.
- Orang tua selalu mengkritik saat anak gagal atau takut.
- Orang tua juga memiliki gangguan narsistik sehingga memengaruhi kondisi kejiwaan anak sejak kecil.
Advertisement
Ciri dan Tipe Narsistik
Beberapa ciri atau tanda dari gangguan kepribadian mental ini, antara lain:
- Memiliki sikap atau perilaku yang berlebihan dalam membesar-besarkan dirinya sendiri. Misalnya, merasa sangat mahir menyanyi padahal suaranya tidak merdu.
- Memiliki pikiran terus menerus bahwa dirinya adalah orang yang sangat sukses, memiliki pengaruh terhadap banyak hal, sangat pintar, dan disukai banyak orang.
- Meyakini kalau dirinya sangat istimewa sehingga hanya mau berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki status sosial ekonomi yang tinggi.
- Selalu ingin dipuji secara berlebihan.
- Merasa berhak atas segala sesuatu melebihi orang lain.
- Memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan keuntungan diri sendiri.
- Kurang berempati terhadap orang lain, tidak mampu mempedulikan perasaan dan kebutuhan orang lain.
- Mudah cemburu terhadap orang lain, atau meyakini bahwa banyak orang yang cemburu terhadap dirinya.
- Arogan.
Ada tiga tipe narsistik yang perlu diketahui:
1. Narsistik Grandiose
Tipe narsistik ini memiliki ciri-ciri rasa percaya diri yang tinggi, dominan, ekstrovert, dan senang mencari perhatian orang lain.
2. Narsistik Vulnerable
Jenis gangguan ini punya ciri-ciri pendiam, membutuhkan pengakuan dari orang lain, dan sangat bangga terhadap diri sendiri.
3. Narsistik Eksibisionis
Tipe narsistik ini jarang muncul, kecuali pada saat kehidupan pengidap sedang dalam masa krisis atau kegagalan yang tidak terduga.
Disadur dari: Klikdokter.com
Dapatkan artikel kesehatan mental dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.