Bola.com, Jakarta - Dukhan atau kabut tebal merupakan satu di antara tanda-tanda kiamat. Dukhan memiliki bentuk dan sifat tersendiri.
Sifat dan bentuk dukhan ini mempunyai banyak penafsiran. Dengan begitu, umat muslim perlu mengetahui penafsiran-penafsiran ahli yang menjelaskan apa itu dukhan serta bagaimana bentuk dan sifatnya.
Baca Juga
Advertisement
Untuk mengetahui apa itu dukhan, bisa dipahami melalui QS Ad Dukhan ayat 10-11. Dalam surat ini, Allah berifirman, "Mata tunggulah dari ketika langit membawa dukhan (kabut) yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih". (QS Ad Dukhan ayat 10-11)
Sebelum serangan hari kiamat, awan asap akan menutupi dunia, bertahan selama 40 hari 40 malam. Dukhan terjadi pada fase keempat, fase di mana umat Islam dipimpin oleh pemimpin diktator.
Orang-orang percaya akan menjadi seperti mereka masuk angin dan orang-orang yang tidak percaya akan seperti mereka mabuk. Shaman adalah kabut asap yang gelap dan tebal, tidak memiliki oksigen, dan sangat panas sehingga bumi menjadi gelap gulita.
Agar lebih paham lagi, berikut rangkuman terkait dukhan, disadur dari Merdeka, Selasa (9/8/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengertian Dukhan
Melansir S. Ameenul Hasan, surah ad dukhan turun ketika orang-orang kafir Makkah menjadi makin antagonis dalam sikap dan tingkah laku mereka, Nabi saw. berdoa, "Ya Tuhan, tolonglah aku dengan kelaparan seperti kelaparan Yusuf. Ia berpikir bahwa ketika orang-orang akan tertimpa musibah, mereka akan mengingat Tuhan, hati mereka akan menjadi lembut dan mereka akan menerima teguran".
Allah mengabulkan doanya dan seluruh negeri dilanda bencana kelaparan yang begitu parah sehingga orang-orangnya sangat tertekan. Akhirnya, beberapa pemimpin Quraisy di antaranya Hadrat Abdullah bin Masud secara khusus menyebutkan nama Abu Sufyan datang kepada Nabi dan memintanya untuk berdoa kepada Allah untuk menyelamatkan umatnya dari malapetaka. Pada kesempatan ini Allah menurunkan Surah ini.
Ada berbagai macam pendapat tentang apa arti kata asap/Dûhan, masih ada berbagai pandangan mengenai kejadian ini kapan atau bagaimana. Namun, tentu saja karena ini menjadi satu di antara tanda kiamat, hanya Allah yang mengetahui kapan tepatnya akan terjadi.
Dalam surat ini menjelaskan pula bahwa hanya amal kebaikan yang akan menyelamatkan diri dari setiap manusia di hari pembalasan.
Disebut juga tentang hukuman yang akan diterima oleh orang-orang kafir dan kebalikannya adalah hal menyenangkan yang akan diterima oleh orang-orang beriman pada hari pembalasan.
Ada beberapa dalil yang menyatakan kenabian Nabi Muhammad sallallaahu'alaihi Wa Sallam, dan kisah-kisah lainnya yang dapat menginspirasi kita seperti kisahnya. Nabi Musa 'Alaihi Sallam bersama Raja Kafir, Firaun, dan kaumnya.
Advertisement
Manfaat Membaca Surah Ad Dhukan
Mengutip dari laman Seekers Elite, berikut manfaat membaca surat ad dhukan:
- Diriwayatkan dari Nabi Muhammad saw. bahwa jika Surah ini dibacakan pada malam hari, maka 70 ribu malaikat berdoa kepada Allah Swt. untuk mengampuni dosa-dosa pembacanya.
- Jika dibacakan pada Kamis malam, semua dosa diampuni dan rumah dibangun untuk pembacanya di Jannah.
- Pahala untuk membaca setiap huruf Surah ini sama dengan membebaskan seribu budak karena mencari keridaan Allah Swt.
- Imam Muhammad al-Baqir (AS) mengatakan bahwa siapa pun yang membaca Surah ad-Dukhan dalam faraa'idh (salat wajib) akan dilindungi dari siksaan hari kiamat dan akan dengan mudah dapat memberikan pertanggungjawabannya. Buku perbuatannya juga akan diberikan kepadanya di tangan kanannya.
- Jika disimpan dalam kepemilikan seseorang, Surah ini bertindak sebagai perlindungan dari godaan setan.
- Jika disimpan di bawah bantal sebelum tidur malam, tidak akan ada penderitaan dari mimpi buruk dan selalu mendapatkan mimpi yang indah.
- Menjaga surat ini di tempat usaha membuat perdagangan menjadi makmur.
Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Ani Mardatila. Published: 14/8/2020)
Yuk, baca artikel islami lainnya dengan mengikuti tautan ini.