Bola.com, Jakarta - Macam-macam bahaya terlalu sering makan mi instan penting Anda ketahui sehingga Anda dapat terhindar dari potensi terkena gangguan kesehatan.
Di era modern seperti sekarang, makanan cepat saji maupun makanan instan hadir untuk menjawab tuntutan kepraktisan yang menjadi hal utama dalam hidup sehari-hari.
Advertisement
Itulah mengapa, banyak orang gemar mengonsumsi makanan cepat saji dan makanan instan, termasuk mi instan yang menjadi kesukaan banyak orang.
Hadir dalam berbagai varian rasa yang enak dan menggoda, cepat dan mudah dalam penyajiannya, serta dengan harga terjangkau membuat mi instan menjadi solusi pas saat lapar atau ketika uang belanja maupun uang saku pas-pasan.
Namun, perlu diingat, Anda tak boleh terlalu sering makan mi instan. Hal ini karena kebanyakan mi instan memiliki berbagai kandungan kimia dan pengawet di dalamnya sehingga mengundang penyakit jika dikonsumsi terlalu sering.
Berbagai studi telah membuktikan bahwa makanan ini bisa merugikan tubuh jika dikonsumsi berlebihan. Maka itu, jika Anda benar-benar ingin makan mi instan, pastikan jumlahnya tidak lebih dari satu porsi dalam seminggu.
Berikut macam-macam bahaya akibat terlalu sering mengonsumsi mi instan, disadur dari Klikdokter, Rabu (10/8/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bahaya Akibat Terlalu Sering Makan Mi Instan
1. Kelebihan Berat Badan dan Obesitas
Dalam porsi yang sama, mi instan mengandung kalori yang lebih tinggi dibandingkan nasi, kentang, atau makanan karbohidrat lainnya. Hal ini berarti mi instan turut berperan pada kejadian kelebihan berat badan dan obesitas.
2. Diabetes Melitus
Mi instan mengandung karbohidrat sederhana. Zat ini menyebabkan peningkatan gula darah dengan cepat, dan lama kelamaan risiko diabetes melitus ikut meningkat.
Meski kurang baik bagi kesehatan, bukan berarti mi instan harus dihindari sama sekali. Anda tetap boleh mengonsumsi makanan ini, asalkan tidak berlebihan. Tidak ada aturan baku berapa jumlah mi instan yang dapat dikonsumsi dengan aman.
Namun, pada 2014, studi mengenai hal ini dilakukan pada 10.771 orang dewasa di Korea Selatan, negara konsumen mi instan terbesar di dunia.
Studi yang dimuat oleh Harvard School of Public Health itu menyimpulkan, orang yang mengonsumsi mie instan dua porsi atau lebih dalam seminggu berisiko tinggi terkena diabetes dan obesitas.
Advertisement
Bahaya Akibat Terlalu Sering Makan Mi Instan
3. Hipertensi
Bumbu mi instan mengandung kadar natrium yang tinggi. Natrium merupakan suatu zat yang menyebabkan tekanan darah meningkat. Jadi, jika Anda mengonsumsi mi instan terlalu sering, risiko hipertensi juga makin tinggi.
4. Sakit Kepala
Sama halnya dengan makanan yang diawetkan lainnya, mi instan juga menggunakan MSG (monosodium glutamate) sebagai penguat rasa.
Pada beberapa orang yang sensitif terhadap zat ini akan mudah mengalami sakit kepala, meski dosis yang digunakan masih dalam batas normal.
5. Gangguan pencernaan
Mi instan juga dapat mengganggu pencernaan Anda lantaran mie instan tidak mudah diuraikan di dalam saluran pencernaan dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memecahnya dibandingkan sumber karbohidrat lainnya.
Akibatnya, konstipasi bisa terjadi. Selain itu, adanya kandungan MSG pada mi instan juga menyebabkan keluhan mual dan muntah pada sebagian orang.
Bahaya Akibat Terlalu Sering Makan Mi Instan
6. Kerusakan Organ
Mi instan mengandung propylene glycol (PG). Zat ini digunakan untuk membantu mempertahankan bentuk dan tekstur mi agar tidak mudah kering.
PG mudah terserap oleh tubuh dan apabila menumpuk di ginjal, hati, maupun saluran pencernaan akan membahayakan kesehatan organ serta menurunkan daya tahan tubuh.
Selain kandungan PG, dalam mi instan terdapat juga tertiary butylhydroquinone (TBHQ). Penggunaan TBHQ pada mie instan berguna sebagai pengawet agar tahan lama dan tidak mudah busuk.
Penggunaan TBHQ dalam dosis kecil masih aman digunakan. Namun, jika tubuh terpapar terus-menerus dalam jangka waktu lama, tidak dimungkiri akan terjadi gangguan kesehatan.
Gangguan kesehatan itu meliputi gangguan penglihatan, kerusakan pada liver, hingga meningkatnya risiko terkena limfoma.
Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 15/5/2020)
Dapatkan artikel macam dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement