Sukses


Pengertian Tayamum dalam Islam, Ketahui Tata Cara dan Bacaan Niatnya

Bola.com, Jakarta - Sebelum melakukan ibadah, umat Islam diwajibkan untuk bersuci terlebih dahulu. Tata cara melakukannya beragam, semisal sebelum mendirikan salat, satu di antara syarat sahnya adalah bersuci dengan cara berwudu.

Namun, ada beberapa kondisi yang membuat umat Islam tidak dapat melakukan wudu sebelum mendirikan salat, seperti di saat perjalanan jauh atau ketika kekurangan air.

Dalam kondisi semacam itu, Allah memberikan keringanan bagi mereka yang akan mendirikan salat, akan tetapi tidak dapat menemukan sumber air, yaitu berupa mengganti wudu dengan tayamum.

Untuk melakukan tayamun, Anda harus memenuhi beberapa syarat dan membaca niat tayamum terlebih dahulu. Tayamum biasanya dilakukan dengan menggunakan debu.

Untuk mengetahui lebih lanjut dan agar ibadah Anda lebih sempurna, Anda dapat memahami pengertian tayamum serta tata cara melakukannya.

Berikut pengertian tayamum dalam Islam, serta kenali tata cara dan bacaan niatnya, seperti disadur dari Liputan6, Kamis (11/8/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Pengertian Tayamum

Tayamum adalah bersuci dari hadas besar maupun hadas kecil dengan mengusap wajah dan tangan menggunakan debu, tanah atau permukaan bumi lainnya yang bersih dan suci.

Dalil yang menyebutkan kemudahan bersuci dengan cara tayamum disampaikan Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-Nisa' ayat 43, yang artinya:

 "Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu."

Dari ayat di atas, setidaknya ada dua sebab dibolehkannya bersuci dengan cara tayamum. Pertama, karena Anda berada dalam kondisi sakit dan ketiadaan air. Kedua, Anda dalam keadaan bepergian, sepulang dari buang air, atau junub.

Tayamum ini merupakan satu di antara cara untuk menghilangkan hadas dan sebagai pengganti dari wudu. Itulah mengapa, sebagai seorang muslim, Anda wajib tahu tata cara tayamum yang benar.

Tidak hanya gerakannya saja, Anda juga harus hafal bacaan niat tayamum dan doanya. Dengan memahami niat dan tata cara tayamum yang benar, Anda bisa menjalankan ibadah dengan tenang, meski tidak ada air untuk wudu.

3 dari 4 halaman

Syarat Melakukan Tayamum

Melakukan tayamum tidak boleh asal-asalan. Sebelum mulai mempraktikkan tata cara tayamum yang benar, pastikan sudah memenuhi persyaratannya. Jika syarat melakukan tayamum tak terpenuhi, tayamum tidak bisa dilakukan.

Syarat melakukan tayamum:

Sulit menemukan air

Menemukan air cenderung jika sedang musim kemarau. Bisa juga ketika sedang melakukan perjalanan jauh dan sumber air jauh. Dalam keadaan sakit dan tidak kuat menyentuh air. Termasuk ketika sedang berada di gunung dengan cuaca sangat dingin dan sulit menemukan sumber air.

Debu yang suci

Debu yang bisa digunakan untuk tayamum harus suci. Maksudnya adalah debu yang digunakan bebas dari najis, seperti percikan kotoran hewan, bercampur kapur, dan lain sebagainya.

Bukan tanah basah, tidak tercampur dengan tepung, kapur, batu, tinja, dan kotoran lainnya. Termasuk debu yang sudah digunakan untuk tayamum tak boleh digunakan lebih dari satu kali.

Mengerti tata cara tayamum

Sebelum melakukan tayamum, pastikan sudah mengerti dan memahami tata caranya. Syarat dan tata cara tayamum yang benar ini saling beriringan. Memenuhi syarat saja tidak cukup untuk mengamalkan tayamum yang benar.

Dilakukan pada waktu salat

Jangan asal melakukan tayamum. Tayamum hanya boleh dilakukan ketika mendekati waktu salat saja. Jika tayamum hendak ditujukan untuk menyucikan diri dari najis, tidak terlalu dianjurkan. Terkecuali pada kondisi yang benar-benar tidak memungkinkan.

Satu kali tayamum untuk satu kali salat fardhu

Selain harus dilakukan ketika mendekati waktu salat, tayamum hanya boleh dilakukan satu kali pada setiap salat fardu. Jika hendak melakukan salat fardu lagi, dianjurkan untuk bertayamum untuk kedua kalinya.

Paham rukun tayamum

Bersuci dengan tayamum memiliki empat rukun, yakni niat dalam hati, mengusap wajah, mengusap kedua tangan, dan tertib. Berbeda dengan wudu yang memiliki enam rukun.

4 dari 4 halaman

Tata Cara Tayamum yang Benar

1. Siapkan tanah berdebu atau debu yang bersih. Apabila Anda sedang dalam perjalanan, bisa dengan jendela yang bersih.

2. Ketika posisi Anda sedang sakit di kamar atau rumah sakit, pilih dinding berdebu yang sekiranya bersih dari kotoran cicak.

3. Kemudian menghadap kiblat, ucapkan Basmalah. Letakkan kedua telapak tangan pada debu dengan posisi jari-jari tangan dirapatkan.

4. Lalu usapkan kedua telapak tangan pada seluruh wajah Anda, disertai membaca niat dalam hati.

Satu di antara bacaan niat tayamum:

"Nawaitut Tayammuma Lisstibaahatish Shalaati Fardlol Lillaahi Taaalaa."

Artinya: Aku niat melakukan tayamum agar dapat mengerjakan salat fardu karena Allah taala.

5. Tayamum berbeda dengan wudu, tidak disyaratkan mengusap pada bagian-bagian yang ada di bawah rambut atau bulu wajah, baik yang tipis maupun tebal. Terpenting meratakan debu pada seluruh bagian wajah.

6. Selanjutnya, letakkan lagi telapak tangan pada debu, sebaiknya di tempat yang berbeda dari letak yang pertama tadi. Kali ini jari-jari direnggangkan, jika ada cincin pada jari dilepas dulu sementara.

7. Kemudian usap telapak tangan kiri pada punggung tangan kanan ke arah bagian dalam lengan hingga siku. Lanjutkan dari telapak tangan kanan untuk mengusap punggung tangan kiri hingga siku.

8. Terakhir, usapkan bagian jempol kiri ke bagian punggung jempol kanan. Selanjutnya lakukan hal yang sama pada tangan kiri.

9. Pertemukan kedua telapak tangan dan usap-usapkan di antara jari-jari.

Bacaan Doa Tayamum

Layaknya selesai dari berwudu, setelah tayamum membaca doa yang sama, yakni:

"Asyhadu Allaa Ilaaha Illalloohu Wandahuu Laa. Syariika Lahu Wa Asyhadu Anna Muhammadan 'Abduhuuwa Rosuuluhuu, Alloohummaj'alnii Minat Tawwaabiina Waj'alnii Minal Mutathohhiriin."

Artinya: Aku mengaku bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku mengaku bahwa Nabi Muhammad itu adalah hamba dan Utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci (saleh).

 

Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Laudia Tysara, Editor: Nanang Fahrudin. Published: 29/7/2020)

Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer