Bola.com, Jakarta - Teks cerita sejarah merupakan satu di antara jenis teks yang jadi materi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Ada yang belum mengetahui apa itu teks cerita sejarah?
Teks cerita sejarah adalah sebuah teks yang menjelaskan dan menceritakan tentang fakta dan kejadian masa lalu yang menjadi latar belakang terjadinya sesuatu yang mempunyai nilai sejarah.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian sejarah adalah kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
Di dalam teks cerita sejarah, disampaikan pengisahan suatu deretan peristiwa yang disusun berdasarkan kronologi waktu. Teks cerita sejarah berkaitan dengan teks narasi.
Teks cerita sejarah disampaikan berdasarkan pada peristiwa-peristiwa yang terjadi di lapangan dan membentuk kisah sejarah teks tersebut.
Perlu diketahui, ada beberapa macam teks cerita sejarah. Apa saja jenis teks cerita sejarah?
Berikut ini jenis-jenis teks cerita sejarah dan contohnya yang perlu dipahami, dilansir dari E-modul Bahasa Indonesia Kemdikbud, Kamis (11/8/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis Teks Cerita Sejarah
Jenis Teks Cerita Sejarah
a. Sejarah Fiksi
Ada empat macam sejarah fiksi:
- Novel: Karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif, umumnya dalam bentuk cerita.
- Cerpen: Cerita pendek berupa prosa naratif fiktif.
- Legenda: Cerita/prosa rakyat yang dianggap oleh sebagian orang merupakan sesuatu yang benar-benar terjadi.
- Roman: Jenis karya sastra berbentuk prosa yang melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan jiwa masing-masing.
b. Sejarah Non Fiksi
Ada empat macam sejarah non fiksi:
- Biografi: Keterangan kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain.
- Autobiografi: Kisah atau keterangan hidup yang ditulis oleh orang itu sendiri.
- Cerita Perjalanan: Teks yang menceritakan tentang perjalanan.
- Catatan Sejarah: Teks yang menceritakan fakta atau kejadian masa lalu yang menjadi latar belakang sesuatu mempunyai nilai sejarah.
Perbedaan Fiksi dan Non Fiksi
- Sejarah Fiksi:
1. Jalan cerita disusun berdasarkan dunia nyata.
2. Gambaran kehidupan batin seorang tokoh lebih dalam.
3. Pengembangan karakter tokoh tidak sepenuhnya terungkap.
4. Menyajikan kehidupan sesuai pandangan pengarang.
- Sejarah Non Fiksi:
1. Tersusun oleh fakta yang objektif.
2. Gambaran kehidupan tokoh ditulis lebih lengkap berdasarkan fakta.
3. Menyajikan kehidupan sesuai data dan fakta.
Advertisement
Contoh Teks Cerita Sejarah Fiksi
Legenda Roro Jongrang
Alkisah pada zaman dahulu kala, berdiri sebuah kerajaan yang sangat besar yang bernama Prambanan. Rakyat Prambanan sangat damai dan makmur di bawah kepemimpinan raja yang bernama Prabu Baka. Kerajaan-kerajaan kecil di wilayah sekitar Prambanan juga sangat tunduk dan menghormati kepemimpinan Prabu Baka. Sementara itu Kerajaan Pengging mempunyai seorang kesatria sakti yang bernama Bondowoso. Dia mempunyai senjata sakti yang bernama Bandung, sehingga Bondowoso terkenal dengan sebutan Bandung Bondowoso. Selain mempunyai senjata yang sakti, Bandung Bondowoso juga mempunyai bala tentara berupa jin. Bala tentara tersebutlah yang digunakan Bandung Bondowoso untuk membantunya menyerang kerajaan lain dan memenuhi segala keinginannya.
Hingga suatu ketika, Raja Pengging itu kemudian memerintah Bandung Bondowoso untuk menyerang Kerajaan Prambanan. Keesokan harinya Bandung Bondowoso memanggil bala tentaranya yang berupa jin untuk berkumpul, dan langsung berangkat ke kerajaan Prambanan. Setibanya di Prambanan, mereka langsung menyerbu masuk ke istana Prambanan. Prabu Baka dan pasukannya kalang kabut karena mereka kurang persiapan. Akhirnya Bandung Bondowoso berhasil menduduki Kerajaan Prambanan, dan Prabu Baka tewas karena terkena senjata Bandung Bondowoso. Pada saat Bandung Bondowoso tinggal di Istana Kerajaan Prambanan, dia melihat seorang wanita yang sangat cantik jelita. Wanita tersebut adalah Roro Jonggrang, putri dari Prabu Baka. Saat melihat Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso mulai jatuh hati.
Dengan tanpa berpikir panjang lagi, Bandung Bondowoso langsung memanggil dan melamar Roro Jonggrang. Mendengar pertanyaan dari Bandung Bondowoso tersebut, Roro Jonggrang hanya terdiam dan kelihatan bingung. Sebenarnya dia sangat membenci Bandung Bondowoso karena telah membunuh ayahnya yang sangat dicintainya. Namun, di sisi lain, Roro Jonggrang merasa takut menolak lamaran Bandung Bondowoso.
Akhirnya setelah berpikir sejenak, Roro Jonggrang pun menemukan satu cara supaya Bandung Bondowoso tidak jadi menikahinya. "Baiklah, aku menerima lamaranmu. Namun, setelah kamu memenuhi satu syarat dariku", jawab Roro Jonggrang. "Apakah syaratmu itu Roro Jonggrang?", tanya Bandung Bondowoso. "Buatkan aku seribu candi dan dua buah sumur dalam waktu satu malam", jawab Roro Jonggrang.
Mendengar syarat yang diajukan Roro Jonggrang tersebut, Bandung Bondowoso langsung menyetujuinya. Dia merasa bahwa itu adalah syarat yang sangat mudah baginya, karena Bandung Bondowoso mempunyai bala tentara Jin yang sangat banyak.
Pada malam harinya, Bandung Bondowoso mulai mengumpulkan bala tentaranya. Dalam waktu sekejap, bala tentara yang berupa jin tersebut datang. Setelah mendengar perintah dari Bandung Bondowoso, bala tentara itu langsung membangun candi dan sumur dengan sangat cepat. Roro Jonggrang yang menyaksikan pembangunan candi mulai gelisah dan ketakutan, karena dalam dua per tiga malam, tinggal tiga buah candi dan sebuah sumur saja yang belum mereka selesaikan. Roro Jonggrang kemudian berpikir keras, mencari cara supaya Bandung Bondowoso tidak dapat memenuhi persyaratannya. Setelah berpikir keras, Roro Jonggrang akhirnya menemukan jalan keluar. Dia akan membuat suasana menjadi seperti pagi, sehingga para Jin tersebut menghentikan pembuatan candi. Roro Jonggrang segera memanggil semua dayang-dayang yang ada di istana. Dayang-dayang tersebut diberi tugas Roro Jonggrang untuk membakar jerami, membunyikan lesung, serta menaburkan bunga yang berbau semerbak mewangi.
Mendengar perintah dari Roro Jonggrang, dayang-dayang segera membakar jerami. Tak lama kemudian langit tampak kemerah-merahan, dan lesung pun mulai dibunyikan. Bau harum bunga yang disebar mulai tercium, dan ayam pun mulai berkokok. Melihat langit memerah, bunyi lesung, dan bau harumnya bunga tersebut, maka bala tentara Bandung Bondowoso mulai pergi meninggalkan pekerjaannya. Mereka pikir hari sudah mulai pagi, dan mereka pun harus pergi. Melihat bala tentaranya pergi, Bandung Bondowoso berteriak: "Hai bala tentaraku, hari belum pagi. Kembalilah untuk menyelesaikan pembangunan candi ini!!!" Para jin tersebut tetap pergi, dan tidak menghiraukan teriakan Bandung Bondowoso
Bandung Bondowoso merasa sangat kesal, dan akhirnya menyelesaikan pembangunan candi yang tersisa. Namun, sungguh sial, belum selesai pembangunan candi tersebut, pagi sudah datang. Bandung Bondowoso pun gagal memenuhi syarat dari Roro Jonggrang. Mengetahui kegagalan Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang lalu menghampiri Bandung Bondowoso. "Kamu gagal memenuhi syarat dariku, Bandung Bondowoso", kata Roro Jonggrang. Mendengar kata Roro Jonggrang tersebut, Bandung Bondowoso sangat marah. Dengan nada sangat keras, Bandung Bondowoso berkata: "Kau curang Roro Jonggrang. Sebenarnya engkaulah yang menggagalkan pembangunan seribu candi ini. Oleh karena itu, engkau aku kutuk menjadi arca yang ada di dalam candi yang keseribu!"
Contoh Teks Cerita Sejarah Non Fiksi
Nelson Mandela
Nelson Mandela lahir di Mvezo, Afrika Selatan, 18 Juli 1918, dengan nama kecil Rolihlahla Mandela. Sebagai presiden Afrika Selatan berkulit hitam pertama, ia telah melakukan berbagai macam perjuangan. Dia melakukan demi memperjuangkan kesetaraan hak antara kulit hitam dan kulit putih. Beliau juga merupakan orang yang sederhana, walau sebenarnya ia bergelimang harta. Beliau juga sering mengkritik kebijakan-kebijakan bangsa barat.
Presiden Afrika Selatan berkulit hitam pertama waktu itu. Mandela juga menjadi kepala Pemerintah Persatuan Nasional yang didominasi ANC, yang justru tidak punya pengalaman di pemerintahan. De Klerk menjadi wakil presiden pertama, sedangkan Thabo Mbeki sebagai wakil pada masa jabatan kedua. Pada usia 76 tahun, ia menghadapi berbagai penyakit, tetapi ia masih memiliki cukup tenaga. Meski orang orang di sekitarnya hidup berkecukupan, Mandela hidup sederhana dan menyumbangkan 1/3 gajinya ke yayasan yang ia buat. Di bawah pemerintahan Mandela, anggaran kesejahteraan naik 13 persen tahun 1996/1997, 13 persen tahun 1997/1998 dan tujuh persen tahun 1998/1999. Pemerintah memperkenalkan kesetaraan bantuan untuk masyarakat.
Pensiun pada bulan Juni 1999, Mandela lebih memilih hidup sederhana dan beliau menulis sekuel autobiografinya yang berjudul The Presidential Years. Namun, langsung ditinggalkan dan tidak diterbitkan. Selanjutnya beliau beralih ke kehidupan publik yang sibuk dengan program harian penuh tugas bertemu dengan pemimpin-pemimpin dunia. Nelson Mandela Foundation didirikan 1999 untuk memberantas HIV/AIDS, membangun desa, dan pembangunan sekolah. Dimulai tahun 1999, secara terbuka Mandela makin mengkritik negara negara barat dania sangat menentang "Intervensi NATO" di Kosovo. Tahun 2000, turnamen golf amal "Nelson Madela Invitational" diadakan dan dibawakan oleh Gary Player. Nelson Mandela juga menyampaikan pidato penutup di "XII International AIDS Conference" di Durban pada 2000.
Pada Juli 2001, Nelson Mandela berhasil sembuh dari kanker prostat yang telah dideritanya. Pada 2002, Mandela meresmikan "Nelson Mandela Annfal Lecture" dan tahun 2003 "Mandela Rhodes Foundation" di Rhodes House, University of Oxford. Proyek proyek ini diikuti oleh Nelson Mandela Centre of Memory dan kampanye melawan HIV/AIDS. Kemudian di tahun 2003, ia menentang rencana Amerika Serikat dan Britania Raya melancarkan perang di Irak. Lalu pada 2004 ia berbicara di "XV International AIDS Conference" di Bangkok, Thailand.
Nelson Mandela merupakan satu di antara contoh seorang pahlawan yang menolak diskriminasi. Ia merupakan pahlawan dari Afrika Selatan yang menentang dominasi kulit putih. Karena beliaulah saat ini kita dapat menikmati hidup tanpa membeda-bedakan warna kulit. Maka itu, beliau pantas disebut sebagai bapak perdamaian dunia.
Sumber: E-modul Bahasa Indonesia Kemdikbud
Baca artikel seputar teks cerita sejarah lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement