Bola.com, Jakarta - Macam-macam kebiasaan pemicu demensia atau pikun perlu Anda ketahui. Dengan begitu, Anda bisa melakukan tindakan pencegahan agar di kemudian hari tidak mengalaminya.
Demensia ialah kemerosotan semua kegiatan pikiran karena kerusakan atau penyakit pada otak.
Advertisement
Demensia atau pikun merupakan gangguan fungsi kognitif yang melibatkan memori atau daya ingat.
Pada awalnya, demensia menyebabkan gangguan memori jangka pendek, kemudian diikuti dengan gangguan memori jangka menengah dan panjang, berdasarkan tingkat keparahan penyakit.
Sebuah penelitian menyebutkan jika Anda memiliki riwayat keluarga yang mengidap demensia, risiko untuk mengalami hal yang sama akan meningkat berlipat. Selain itu, ada beberapa penyebab demensia lainnya yang tanpa sadar sering Anda lakukan.
Jika Anda sudah mengetahui pemicunya, paling tidak Anda dapat melakukan tindakan untuk memperkecil risikonya.
Berikut ini macam-macam kebiasaan penyebab demensia atau pikun di masa tua, disadur dari Klikdokter, Minggu (14/8/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kebiasaan Penyebab Demensia atau Pikun
Minum Alkohol secara Berlebihan
Minum alkohol terlalu banyak dapat menyebabkan hilangnya memori. Beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan antara konsumsi alkohol berkepanjangan dan masalah kognitif.
Selain demensia, konsumsi alkohol berlebih juga menimbulkan masalah kesehatan lain, seperti tekanan darah tinggi, stroke, dan penyakit hati.
Merokok
Dalam satu batang rokok terdapat lebih dari 4.700 senyawa kimia berbahaya. Penelitian juga telah menunjukkan orang-orang yang merokok berisiko 79 persen lebih tinggi untuk mengembangkan demensia.
Jika Anda menghentikan kebiasaan merokok, risiko demensia dan penyakit lainnya akan juga akan menurun.
Mengonsumsi Makanan Manis secara Berlebihan
Peneliti dari King's College London dan University of Bath di Inggris memeriksa sampel dari otak 30 peserta. Beberapa partisipan merupakan pengidap demensia dan yang lainnya dalam kondisi sehat.
Laporan penelitian mengungkapkan, orang dengan demensia memiliki masalah dengan enzim vital yang disebut MIF karena adanya glikasi di otak.
Advertisement
Kebiasaan Penyebab Demensia atau Pikun
Terlalu Sering Mengonsumsi Makanan Berlemak
Makanan seperti daging merah, mentega, dan santan, mengandung lemak jahat yang berbahaya bagi kesehatan. Terlalu banyak makan makanan mengandung lemak jahat dapat menyebabkan masalah kesehatan kronis yang bisa memicu demensia.
Maka itu, coba ganti penggunaan mentega dengan minyak zaitun. Anda perlu membatasi makan daging merah. Sebagai gantinya, konsumsi protein dari daging ayam tanpa lemak, ikan, dan kacang-kacangan.
Kesepian atau Sering Menyendiri
Menurut studi dari Brigham and Women's Hospital di Amerika Serikat, ada hubungan antara perasaan kesepian dengan peningkatan protein beta amyloid di otak. Protein beta amyloid ini erat kaitannya dengan Alzheimer yang bisa menyebabkan demensia.
Penelitian terdahulu juga sudah menjelaskan bahwa orang yang kesepian berisiko lebih tinggi mengalami dua kali lipat risiko Alzheimer. Untuk menurunkan risiko ini, Anda disarankan untuk bergabung dengan komunitas atau ikut serta ke dalam acara-acara sosial.
Malas Melatih Otak
Sama pentingnya dengan olahraga fisik, melatih otak menjadi satu di antara hal yang penting dilakukan. Menghabiskan banyak waktu untuk bersantai cenderung membuat otak Anda tidak aktif. Pada akhirnya, kebanyakan bersantai akan meningkatkan risiko demensia.
Lakukan permainan yang memerlukan pemikiran strategis seperti catur atau ikuti kelas secara online.
Kebiasaan Penyebab Demensia atau Pikun
Sering Mengonsumsi Obat Tidur
Kurang tidur berisiko meningkatkan masalah kesehatan kronis di kemudian hari nanti. Namun, mengatasi permasalahan ini dengan mengonsumsi obat tidur secara terus-menerus (antihistamin) juga bisa memberikan dampak yang sama.
Lantaran saat Anda minum obat tidur, biasanya Anda akan tidur lebih dari delapan jam dan tidur yang berlebihan juga meningkatkan risiko demensia hingga 35 persen.
Melupakan Nutrisi Otak
Tidak hanya tubuh, otak juga membutuhkan asupan nutrisi agar tetap berfungsi dengan baik.
Otak membutuhkan lemak sehat, protein tanpa lemak, vitamin dan mineral untuk berfungsi dengan baik.
Nutrisi terbaik yang bisa Anda berikan untuk otak adalah diet penuh buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Mengabaikan Penyakit Kronis
Hipertensi dan diabetes yang tidak diobati adalah dua faktor risiko demensia terbesar. Pengidap diabetes memiliki risiko 73 persen lebih tinggi untuk mengalami demensia.
Selain itu, kondisi hipertensi di usia paruh baya juga meningkatkan risiko demensia, Alzheimer, dan penyakit pembuluh darah.
Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 27/1/2021)
Dapatkan artikel macam dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement