Bola.com, Jakarta - Tahun 2022, Republik Indonesia merayakan hari kemerdekaan ke-77 tahun. Untuk memperingati momen ini biasanya akan diadakan upacara pengibaran bendera pada 17 Agustus.
Adapun pelaksanaan upacara hari kemerdekaan 17 Agustus dilakukan di sekolah, instansi pemerintahan, maupun di lingkungan tempat tinggal.
Baca Juga
Advertisement
Dalam pelaksanaan upacara hari kemerdekaan 17 Agustus akan dijumpai penyampaian teks pidato.
Teks pidato sambutan harus disampaikan dengan kalimat yang padat dan jelas. Maka itu, teks pidato upacara hari kemerdekaan 17 Agustus perlu dipersiapkan sematang mungkin.
Ada banyak contoh teks pidato yang bisa digunakan untuk acara upacara hari kemerdekaan 17 Agustus.
Berikut ini contoh teks pidato upacara hari kemerdekaan 17 Agustus, yang dapat dijadikan referensi, dikutip dari laman Fajarpendidikan dan Pidatonaskah, Senin (15/8/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Teks Pidato Upacara Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1
Assalamualaikum wr, wb.
Hadirin yang saya hormati,
Pertama, marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Swt. karena berkat karunia dan limpahan rahmat-Nya kita semua bisa berkumpul memperingati Hari Ulang Tahun Ke-77 Republik Indonesia.
Hadirin yang saya hormati,
Hari ini, tepat 77 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka. Merdeka dari segala penjajahan fisik dan mental kolonialisme yang telah beratus tahun bangsa ini alami.
Perjuangan meraih kemerdekaan sangat berat dan harus bertaruh jiwa dan raga. Para pahlawan, baik yang berjuang secara lokal kedaerahan maupun di era nasional telah rela berkorban nyawa demi tegaknya bumi pertiwi ini.
Mulai senjata sederhana, seperti bambu runcing sampai senjata modern, mereka dengan gagah perkasa melawan kejamnya penjajah.
Hadirin yang saya hormati,
Apakah setelah pidato kemerdekaan 77 tahun lalu, kita sudah sepenuhnya merdeka? Secara fisik memang kita sudah merdeka dan diakui sebagai sebuah negara berdaulat. Namun, ada hal lain yang wajib kita pahami bahwa penjajahan sekarang ini lebih mengarah kepada mental.
Globalisasi membuat segala hal cepat berubah dan tak disangka. Hal ini mengancam kedaulatan negara. Kedaulatan negara, saat ini terancam bukan dengan perang senjata, tetapi oleh perang ide, gagasan, dan produk.
Beberapa waktu lalu kita sudah melaksanakan pesta demokrasi pemilu langsung. Namun, pemilu seolah menjadi perang antarkubu pendukung pasangan calon. Berita hoaks, hujatan, dan kebencian merajalela di media sosial sehingga merusakan tatanan persatuan dan kesatuan bangsa.
Pertemanan yang tadinya damai, kini menjadi hancur hanya karena berbeda pilihan. Kebencian mendalam seolah menjadi senjata andalan dalam rangka merusak negara ini dari dalam.
Hadirin yang saya hormati,
Dulu Soekarno pernah berpesan, "Perjuangan kami lebih mudah karena hanya mengusir penjajah, tapi perjuangan kamu lebih sulit karena akan melawan bangsa sendiri". Terbukti hal tersebut benar adanya. Kini, bibit perpecahan terlihat dari berbagai sudut kehidupan terlebih media sosial yang tidak terkendali.
Akan tetapi, kita sebagai bangsa telah terbukti tidak akan melampaui batas dalam hal perpecahan. Perbedaan tidak akan menghancurkan bangsa ini, justru akan menguatkan.
Kesadaran sejarah yang membuat negara ini tidak akan pernah melampaui batas dan hancur. Semangat jiwa patriot dan akan terus tertanam dalam segenap raga penduduk Indonesia.
Hadirin yang saya hormati,
Mari kita lupakan dan kubur kebencian yang masih tersisa dari diri kita. Saatnya kita kembali merajut asa membangun negeri ini dengan karya-karya terbaik. Dengan karya-karya terbaik tersebut, negara ini akan tetap tegak berdiri dan disegani di dunia.
Mari kita jalin kembali tali persaudaraan yang putus karena perbedaan pilihan. Bangsa ini tidak bisa kuat jika tidak ada kesatuan yang kukuh. Pada peringatan Hari Ulang Tahun Ke-77 Republik Indonesia ini mari kita curahkan hati dan pikiran dengan niat untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia.
Indonesia menanti karya-karya terbaik hasil manusia-manusia terbaik. Demikianlah pidato singkat pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia, semoga NKRI tetap tegak, jaya, maju, dan abadi sampai dunia ini berakhir.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Advertisement
Contoh Teks Pidato Upacara Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2
Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat malam dan salam sejahtera bagi kita semua,
Yang saya hormati Bapak Siswanto selaku Kepala Desa Sukorini, Yang saya hormati juga Bapak Ketua RW, RT, Warga Dukuh Tegal Candran, serta teman-teman karang taruna muda mudi Cakra yang saya cintai dan banggakan.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja puji syukur kita atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya kita semua bisa berkumpul di acara tirakatan 17 Agustus dalam keadaan sehat walafiat. Tak lupa selawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad saw. Di kesempatan kali ini saya akan berpidato sedikit satu dua kata dengan tema "Hari Kemerdekaan Republik Indonesia".
Tanggal 17 Agustus merupakan hari sakral bagi bangsa Indonesia, di tanggal itulah Tanah Air kita ini merayakan hari kemerdekaan. Peringatan besar ini selalu kita rayakan rutin setiap tahun sebagai bentuk penghormatan atas jasa para pahlawan untuk mengusir penjajah. Hal yang bisa kita lakukan untuk memaknai kemerdekaan bangsa kita ini seperti mengikuti upacara bendera, mengadakan lomba, dan lain sebagainya.
Semoga negara kita tercinta ini bisa terus maju sehingga apa yang sudah pahlawan korbankan jiwa raga mereka supaya tak menjadi sia-sia. Yang kerja semangat kerja, yang sekolah semangat belajarnya.
Dengan momentum hari lahirnya NKRI di tanggal 17 Agustus ini mari kita pupuk rasa cinta Tanah Air agar lebih kuat lagi. Siap membela kehormatan dan harga diri bangsa ini dan senantiasa memberikan yang terbaik. Seperti kata mantan presiden Amerika Serikat, John F Kennedy, bahwa kita itu jangan bertanya tentang apa sih yang negara kasih untuk kita, tapi kita harus tanya terus hal apa yang sudah kita kontribusikan untuk kemajuan RI ini?
Untuk itu, ayo kita pupuk rasa persatuan dan kesatuan, semangat membangun bangsa ini dengan bersungguh-sungguh dalam bekerja ataupun belajar. (Kemudian suarakan pekik kemerdekaan dengan suara lantang dan keras sebanyak 3x)
Merdekaaa!!!
Merdekaaa!!!
Merdekaaa!!!
Sekian sepatah kalimat pidato yang bisa saya sampaikan di malam 17-an ini, semoga bisa bermanfaat dan dapat menggerakkan hati, pikiran, dan raga kita semua, khususnya para generasi muda untuk terus melangkah menerobos segala keterbatasan. Apabila ada salah kata maupun tingkah laku yang kurang berkenan, mohon untuk dimaafkan.
Wassalamau'alaikum Wr. Wb
Sumber: Fajarpendidikan, Pidatonaskah
Dapatkan kumpulan artikel resep masakan lainnya dengan mengeklik tautan ini.