Bola.com, Jakarta - Sila ke-4 Pancasila berbunyi, 'Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan'. Sila ini melambangkan bahwa pemerintahan berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Nama Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu "panca", yang berarti lima, dan "sila" yang artinya prinsip. Jadi, arti Pancasila adalah lima prinsip yang dijadikan acuan masyarakat Indonesia dalam berkehidupan.
Baca Juga
Advertisement
Adapun lima prinsip yang dijadikan sila dalam Pancasila tersebut ialah Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam hidup berbangsa dan bernegara, sebagai warga negara Indonesia, sudah selayaknya kita berpegang teguh pada Pancasila.
Selain dijadikan norma hukum dalam mengatur kehidupan bernegara, Pancasila digunakan sebagai pedoman bertingkah laku yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai warga negara Indonesia yang baik, harus bisa mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila.
Berikut ini contoh pengamalan sila ke-4 Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dilansir dari laman sitirejo-tambakromo.desa.id, Senin (22/8/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Makna Lambang Sila ke-4 Pancasila
Gambar kepala banteng dijadikan sebagai dasar kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Simbol gambar kepala banteng terletak di sebelah atas gambar bintang.
Kepala banteng diartikan sebagai tenaga rakyat dijadikan sebagai lambang sila keempat Pancasila. Kepala banteng menjadi perumpamaan manusia dalam mengambil keputusan, yakni yang harus dilakukan secara tegas.
Banteng juga diartikan sebagai hewan sosial yang suka berkumpul dan bergerombol. Saat banteng berkumpul, menjadi lebih kuat dan sulit diserang lawan.
Jadi, lambang kepala banteng tersebut menggambarkan budaya bangsa Indonesia yang senang berkumpul, berdiskusi, dan bermufakat.
Advertisement
Butir Pengamalan Sila Ke-4 Pancasila
- Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
- Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
- Musyawarah untuk mencapai muafakat diliputi semangat kekeluargaan.
- Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
- Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil.
- Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
- Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai hati nurani yang luhur.
- Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
- Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan.
Contoh Pengamalan Sila ke-4 Pancasila
- Mengutamakan musyawarah untuk menyelesaikan permasalahan.
- Harus menerima hasil dari musyawarah dengan ikhlas.
- Melaksanakan setiap hasil keputusan musyawah bersama dengan penuh rasa tanggung jawab.
- Setiap masalah diselesaikan melalui musyawarah untuk mencapai kata sepakat.
- Ikut memberikan suara dalam pemilu bagi yang sudah terdaftar dalam calon pemilih.
- Bagi yang dipilih, harus dapat amanah dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil pemilih.
- Berani memberikan kritik dan saran kepada pimpinan jika ada kesalahan. Bukan hanya secara langsung seperti demonstrasi, tetapi juga menggunakan media cetak maupun media sosial resmi milik pemerintah.
- Menghargai teman, saudara, tetangga atau orang lain yang sedang berbicara maupun menyampaikan usul pada saat musyawarah.
- Melaksanakan pemilihan ketua RT maupun ketua RW dengan cara musyawarah mufakat.
- Tidak memaksakan keinginan maupun kehendak kepada teman, tetangga, dan saudara ketika rapat maupun musyawarah.
Â
Sumber: Web Desa Sitirejo, Kecamatan Tambakromo, Pati, Jawa Tengah
Dapatkan artikel bertema Pancasila lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement