Sukses


Pengertian Birama dan Fungsinya dalam Bermusik

Bola.com, Jakarta - Birama merupakan bagian dari ketukan musik. Birama adalah sebuah tanda yang berfungsi untuk menentukan jumlah hitungan serta nilai pada setiap ketukan saat bermusik.

Secara etimologi birama adalah berasal dari bahasa Belanda, 'maat', dan bahasa Latin, "metrum". Makna dari kedua kata tersebut artinya sebuah ketukan-ketukan.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) Daring, birama adalah bagian dari musik. Birama adalah satuan kelompok ketukan tetap yang dimulai dengan ketukan kuat sampai ketukan kuat berikutnya.

Birama juga disebut jumlah banyaknya ketukan dalam setiap ruas-ruas lagu. Birama adalah ketukan yang ditulis dalam angka pecahan seperti 2/4, ¾, 4/4, dan seterusnya.

Garis pada angka pecahan birama bermakna jumlah ketukan dan angka bermakna nilai nada.

Agar lebih paham lagi, berikut rangkuman tentang birama, disadur dari Liputan6, Selasa (23/8/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Unsur dan Fungsi Birama

Unsur Birama:

1. Dalam suatu birama terdapat unsur waktu yang ditandai dengan nilai hitungan.

2. Dalam suatu birama terdapat unsur jalinan bunyi bertekanan berat dan ringan.

3. Dalam suatu birama terdapat ruang kosong tanpa bunyi, tetapi tetap dihitung dalam waktu hitungan.

Fungsi Birama:

1. Fungsi Musikal

Birama memiliki fungsi untuk membangun irama dalam fungsinya secara musikal. Dari satuan unit-unit birama yang berulang terbentuklah irama.

Fungsi musikal birama adalah satuan unit-unit dari birama yang berulang biasanya terdiri dari bunyi yang rendah maupun tinggi yang nantinya akan membangun irama.

2. Fungsi Simbol

Fungsi simbol birama adalah berkaitan erat dengan macam-macam tanda birama yang disimbolkan dengan angka seperti 4/4, 3/4, 6/8, hingga 2/4 dan sebagainya.

Birama merupakan suatu tanda untuk menunjukan jumlah ketukan dalam satu ruas birama. Nantinya, dari satu ruas birama ke ruas birama lainnya akan dibatasi oleh garis vertikal yang disebut dengan garis birama yang telah disinggung sebelumnya.

Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, hal ini hanya bisa ditemukan pada music diatonic dan tidak akan ditemukan penggunaannya pada musik pentatonis.

3 dari 3 halaman

Jenis dan Contoh Birama

1. Birama 2/4

Birama 2/4 adalah dalam tiap birama terdiri atas dua ketukan dan dalam setiap hitungan atau ketukannya memiliki nilai seperempat.

Contoh lagu yang memiliki birama 2/4: Hari Merdeka (lagu nasional), Cik Cik Periuk (Kalimantan Barat), Ampar-Ampar Pisang (Kalimantan Selatan), dan Manuk Dadali (Jawa Barat).

2. Birama 3/4

Birama 3/4 adalah dalam tiap birama terdiri atas tiga ketukan dan dalam setiap hitungan atau ketukannya memiliki nilai seperempat.

Contoh lagu yang memiliki birama 3/4: Burung Tantina (Maluku), Burung Kakak Tua (Maluku), Tumpi Wayu (Kalimantan Tengah), dan Lisoi (Sumatra Utara).

3. Birama 4/4

Birama 4/4 adalah pada notasi lagu menunjukkan makna ada empat ketukan dan dalam setiap hitungan atau ketukannya memiliki nilai seperempat.

Contoh lagu yang memiliki birama 4/4:  Bungong Jeumpa (Aceh), Butet (Sumatra Utara), Injit-Injit Semut (Jambi), dan Si Jali-Jali (DKI Jakarta).

4. Birama 6/8

Birama 6/8 adalah pada notasi lagu menunjukkan makna jika ada enam ketukan dalam tiap satu hitungan dan setiap ketukannya bernilai 1/8.

Contoh lagu yang memiliki birama 6/8 : Naik-Naik ke Puncak Gunung (Maluku) , Desaku yang Kucinta (Nusa Tenggara Timur,) Oh Amelia serta Di Timur Matahari.

 

Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Laudia Tysara, Editor: Fadila Adelin. Published: 26/2/2022)

Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer