Bola.com, Jakarta - Pengertian tauhid penting untuk dipahami oleh setiap umat Islam. Tauhid adalah konsep utama agama Islam yang penting dan mendasar.
Tauhid berasal dari bahasa Arab, Wahhada Yuwahhidu Tauhidan, yang berarti mengesakan Allah Swt. Secara bahasa, tauhid berarti menyatukan, menjadikan satu, atau menyifati dengan kesatuan.
Baca Juga
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
BRI Liga 1: Mazola Junior Klaim PSS Sleman Makin Kuat di Putaran Kedua, Ini Alasannya
Stadion Nasional Dipakai Konser, Timnas Singapura Terpaksa Geser ke Jalan Besar di Semifinal Piala AFF 2024: Kapasitas Hanya 6 Ribu Penonton
Advertisement
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tauhid adalah keesaan Allah Swt. Ini merujuk pada kuatnya kepercayaan bahwa Allah Swt. hanya satu. Pengertian Tauhid berarti mengakui keesaan Allah.
Dengan demikian, sebagai umat Islam kita hanya berhak meminta dan menyembah kepada Allah Swt. Hal itu sejalan dengan surat Az-Zumar ayat 14-15 yang artinya:
"Katakanlah: 'Hanya Allah saja yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agamaku'. Maka sembahlah oleh kalian (hai orang-orang musyrik) apa yang kamu kehendaki selain Dia." (Q.S. az-Zumar [39]: 14-15)
Serta surat Taha ayat 8 yang artinya:
"Dia-lah Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai Asmâ-ul Husna (nama-nama yang terbaik)." (Q.S. Thaha [20]: 8)
Pengertian tauhid merupakan bagian penting dari seluruh akidah Islam sehingga memahaminya lebih dalam akan membuat umat muslim menjadi lebih dekat pada Tuhannya.
Berikut pengertian tauhid dalam ajaran Islam, serta kenali jenis-jenisnya, seperti disadur dari Liputan6, Kamis (25/8/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengertian Tauhid
Pengertian tauhid adalah dasar agama Islam yang menjadikan Allah Swt. adalah satu. Tauhid merupakan konsep yang menyatakan keesaan Allah Swt.
Ilmu tauhid adalah ilmu yang mempelajari keesaan Allah, rasul, dan nabi-nabi dalam Islam. Pengertian tauhid juga dipahami sebagai sikap meyakini bahwa Allah Maha Suci yang tidak memiliki kekurangan sedikit pun
Dalam Islam, keesaan Tuhan berarti Allah adalah satu dan tidak ada Tuhan selain Allah. Pengertian Tauhid bisa dilihat dari kalimat Syahadat. Kalimat Syahadat berbunyi: "ashadu ʾ alā ʾilāha ʾillā -llāh, wa ʾashadu ʾanna muḥammadan rasūlu -llāh"
Artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
Dari kalimat syahadat ini menunjukkan bahwa tauhid adalah inti dan landasan seluruh ajaran Islam. Dengan mengikrarkan kalimat pertama, seorang muslim memantapkan diri untuk menjadikan hanya Allah sebagai tujuan, motivasi, dan jalan hidup.
Advertisement
Pengertian Tauhid Menurut Para Ahli
Ditinjau dari buku "Teologi Islam Ilmu Tauhid" karya Drs Hadis Purba dan Drs. Salamuddin, ada beberapa pengertian tauhid yang telah dikemukakan oleh para ahli. Beberapa definisi atau pengertian tauhid tersebut antara lain:
1. Syaikh Muhammad
Ilmu tauhid adalah suatu ilmu yang membahas tentang wujud Allah, tentang sifat-sifat yang wajib disifatkan kepada-Nya, sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan daripada-Nya, juga membahas tentang rasul-rasul-Nya, meyakinkan kerasulan mereka, sifat-sifat yang boleh ditetapkan kepada mereka, dan apa yang terlarang dinisbatkan kepada mereka.
2. Husain Affandi al-Jisr
Ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas tentang hal-hal yang menetapkan akidah agama dengan dalil-dalil yang meyakinkan.
3. Ibnu Khaldun
Ilmu tauhid berisi alasan-alasan dari akidah keimanan dengan dalil-dalil aqliyah dan alasan-alasan yang merupakan penolakan terhadap golongan bid'ah yang dalam bidang akidah telah menyimpang dari mazhab salaf dan ahlus sunnah.
4. M.T. Thair Abdul Muin
Tauhid adalah ilmu yang menyelidiki dan membahas soal yang wajib, mustahil dan jaiz bagi Allah dan bagi sekalian utusan-Nya; juga mengupas dalil-dalil yang mungkin cocok dengan akal pikiran sebagai alat bantu untuk membuktikan adanya Zat yang mewujudkan.
Masih banyak definisi atau pengertian tauhid yang telah dikemukakan oleh para ahli. Meski susunan kata-kata atau redaksi dari penjabaran mereka tidak sama, semuanya memiliki kesamaan yakni masalah tauhid berkisar pada persoalan-persoalan yang berhubungan dengan Allah Swt., rasul-rasul-Nya, dan hal-hal yang berkenaan dengan kehidupan manusia setelah mati.
Jenis-Jenis Tauhid
Tauhid Rububiyah
Jenis tauhid yang pertama adalah tauhid rubibiyah. Rububiyah adalah kata yang dinisbatkan kepada satu di antara nama Allah Swt., yaitu 'Rabb'.
Nama ini mempunyai beberapa arti antara lain: al-murabbi (pemelihara), an-nasir (penolong), al-malik (pemilik), al-mushlih (yang memperbaiki), as-sayyid (tuan), dan al-wali (wali).
Dalam terminologi syariat Islam, istilah tauhid rububiyah berarti: "Percaya bahwa hanya Allah-lah satu-satunya pencipta, pemilik, pengendali alam raya yang dengan takdir-Nya ia menghidupkan dan mematikan serta mengendalikan alam dengan sunnah-sunnah-Nya", dilansir dari Pengantar Studi Aqidah Islam oleh Muhammad Ibrahim Bin Abdullah Al-Buraikan.
Tauhid rububiyah mencakup dimensi-dimensi keimanan berikut ini:
- Beriman kepada perbuatan-perbuatan Allah yang bersifat umum. Misalnya, menciptakan, memberi rizki, menghidupkan, mematikan, menguasai.
- Beriman kepada takdir Allah.
- Beriman kepada zat Allah.
Advertisement
Jenis-Jenis Tauhid
Tauhid Uluhiyah
Kata Uluhiyah diambil dari akar kata 'ilah' yang berarti 'yang disembah' dan 'yang ditaati' lantaran ini digunakan untuk menyebut sembahan yang hak dan yang batil.
Pemakaian kata lebih dominan digunakan untuk menyebut sembahan yang hak sehingga maknanya berubah menjadi: Zat yang disembah sebagai bukti kecintaan, penggunaan, dan pengakuan atas kebesaran-Nya.
Dengan demikian kata ilah mengandung dua makna. Pertama bermakna ibadah; kedua mengandung arti ketaatan.
Pengertian tauhid uluhiyah dalam terminologi syariat Islam sebenarnya tidak keluar dari kedua makna tersebut. Maka definisinya ialah, "Mengesakan Allah dalam ibadah dan ketaatan"
Oleh sebab itu, realisasi yang benar dari tauhid uluhiyah hanya bisa terjadi dengan dua dasar; Pertama, memberikan semua bentuk ibadah hanya kepada Allah Swt., semata tanpa adanya sekutu yang lain.
Kedua, hendaklah semua ibadah itu sesuai dengan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya melakukan maksiat.
Tauhid Asma’Wash-Shifat
Definisi tauhid al-asma wa ash-shifat artinya pengakuan dan kesaksian yang tegas atas semua nama dan sifat Allah yang sempurna.
Allah Swt. menetapkan sifat-sifat bagi diri-Nya secara rinci. Praktiknya dengan menyebut bagian-bagian kesempurnaan itu satu persatu.
Menetapkan sifat mendengar dan melihat bagi diri-Nya sendiri. Namun, Allah Swt. juga menafikan sifat-sifat kekurangan dari diri-Nya. Hanya, penafikan itu bersifat umum.
Hal ini berarti Allah Swt. menafikan semua bentuk sifat kekurangan bagi diri-Nya yang bertentangan dengan kesempurnaan-Nya secara umum tanpa merinci satuan-satuan dari sifat-sifat kekurangan tersebut.
Terkadang memang terjadi sebaliknya, yaitu bahwa Allah Swt. menetapkan sifat-sifat bagi dari-Nya secara global dan merinci sifat-sifat kekurangan yang ingin dinafikan.
Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Edelweis Lararenjana. Published: 17/2/2021)
Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.