Sukses


Macam-Macam Keutamaan Salat Jumat yang Mendatangkan Keberkahan

Bola.com, Jakarta - Hari Jumat ditetapkan sebagai satu di antara hari yang paling baik. Sudah sepatutnya sebagai muslim yang baik memperbanyak amal ibadah di hari tersebut, terutama dengan mendatangi salat Jumat.

Salat Jumat merupakan ibadah wajib bagi setiap muslim laki-laki karena telah disyariatkan dalam agama Islam.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-Jumuah ayat 9 yang artinya:

'Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli."

Sebagai muslim yang baik, tentu kita perlu memahami keutamaan salat Jumat. Ada banyak keutamaan salat Jumat yang disebutkan dalam Al-Qur'an maupun hadis.

Berikut ini macam-macam keutamaan salat Jumat, yang dapat mendatangkan berkah, disadur dari Merdeka, Jumat (26/8/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Hajinya Orang yang Tidak Mampu

Keutamaan salat Jumat yang pertama ialah menerima ganjaran layaknya menunaikan ibadah haji. Apalagi rukun Islam kelima ini, terbilang berat bagi sebagian orang.

Imam al-Qadla'i dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw. bersabda:

اَلْجُمُعَةُ حَجُّ الْفُقَرَاءِ

Artinya: "Jumat merupakan hajinya orang-orang fakir."

Terkait hadis tersebut, Syekh Ihsan bin Dakhlan pun menjelaskan:

يَعْنِيْ ذَهَابُ الْعَاجِزِيْنَ عَنِ الْحَجِّ اِلَى الْجُمُعَةِ هُوَ لَهُمْ كَالْحَجِّ فِيْ حُصُوْلِ الثَّوَابِ وَاِنْ تَفَاوَتَ وَفِيْهِ الْحَثُّ عَلَى فِعْلِهَا وَالتَّرْغِيْبُ فِيْهِ.

Artinya: "Maksudnya, berangkatnya orang-orang yang tidak mampu berhaji menuju salat Jumat, seperti berangkat menuju tempat haji dalam hal mendapatkan pahala, meski berbeda tingkat pahalanya. Dalam hadis ini memberi dorongan untuk melakukan Jumat." (Syekh Ihsan bin Dakhlan, Manahij al-Imdad Syarh Irsyad al-'Ibad, juz.1, hal.282).

3 dari 6 halaman

Seakan Puasa dan Salat Selama Satu Tahun

Keutamaan salat Jumat dan dalil, tertuang dalam hadis lain. Menyebutkan bahwa ada hadiah istimewa berupa pahala puasa dan salat, yakni:

مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا

Artinya: "Barang siapa membasuh pakaian dan kepalanya, mandi, bergegas Jumatan, menemui awal khotbah, berjalan dan tidak menaiki kendaraan, dekat dengan imam, mendengarkan khotbah dan tidak bermain-main, maka setiap langkahnya mendapat pahala berpuasa dan salat selama satu tahun." (HR. Al-Tirmidzi dan al-Hakim).

Hadis tersebut menurut Imam al-Tirmidzi berstatus Hasan. Sedangkan menurut al-Hakim mencapai derajat hadis sahih.

4 dari 6 halaman

Diampuni Dosanya

Sejatinya menunaikan ibadah tentu akan menghapus dosa. Namun, ada keutamaan salat Jumat yang berbeda, yaitu diampuni dosa selama beberapa hari.

Dalam hadis Imam Muslim menyebutkan:

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَدَنَا وَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ

Artinya: "Barang siapa berwudu kemudian memperbaiki wudunya, lantas berangkat Jumat, dekat dengan Imam dan mendengarkan khotbahnya, maka dosanya di antara hari tersebut dan Jumat berikutnya ditambah tiga hari diampuni." (HR. Muslim)

5 dari 6 halaman

Diganjar Pahala Berkurban

Selain itu, bagi jemaah yang berangkat lebih awal. Ada keutamaan salat Jumat berupa ganjaran pahala seakan-akan telah berkurban.

مَنْ رَاحَ إِلَى الْجُمُعَةِ فِي السَّاعَةِ الْأُوْلَى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدْنَةً وَمَنَ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كِبَشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا أَهْدَى دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا أَهْدَى بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامَ طُوِيَتِ الصُّحُفُ وَرُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَاجْتَمَعَتِ الْمَلَائِكَةُ عِنْدَ الْمِنْبَرِ يَسْتَمِعُوْنَ الذِّكْرَ فَمَنْ جَاءَ بَعْدَ ذَلِكَ فَإِنَّمَا جَاءَ لِحَقِّ الصَّلَاةِ لَيْسَ لَهُ مِنَ الْفَضْلِ شَيْءٌ

Artinya: "Siapa saja yang berangkat salat Jumat pada jam pertama, seakan-akan berkurban seekor unta. Siapa saja yang berangkat pada jam kedua, seakan-akan berkurban seekor sapi.

Siapa saja yang berangkat pada jam ketiga, seakan-akan berkurban dengan kambing bertanduk. Siapa saja yang berangkat pada jam keempat, seakan-akan menghadiahkan seekor ayam jantan. Siapa saja yang berangkat pada jam kelima, maka seakan-akan menghadiahkan sebutir telur.

Setelah imam keluar, maka catatan amal sudah ditutup, kalam pencatat sudah diangkat, dan para malaikat berkumpul di mimbar untuk mendengarkan zikir. Siapa saja yang datang setelah itu, maka ia datang hanya untuk memenuhi hak salat dan tidak mendapatkan keutamaan apa-apa." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Penyebutan jam atau waktu di situ merupakan dorongan supaya berangkat lebih awal. Tujuannya agar orang yang hendak menunaikan salat Jumat bisa untuk meraih berbagai keutamaan sehingga seberapa besar pahala yang dijanjikan, hanya Allah Swt. yang tahu. Wallahu a'lam bishawab.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menyatakan:

ثَلَاثٌ لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِيْهِنَّ لَرَكَضُوْا رَكْضَ الْإِبِلِ فِي طَلَبِهِنَّ اَلْأَذَانُ وَالصَّفُّ الْأَوَّلُ وَالْغُدُوُّ إِلَى الْجُمُعَةِ

Artinya: "Ada tiga perkara yang seandainya semua orang mengetahui apa yang ada di dalamnya, tentu mereka akan lari seperti unta untuk memburunya. Ketiganya adalah azan, barisan paling depan, dan berangkat salat Jumat lebih awal." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

6 dari 6 halaman

Salat di Hari yang Istimewa

Keutamaan salat Jumat selanjutnya, kita telah menunaikan ibadah di hari yang istimewa. Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abdillah bin 'Amr bin al-'Ash, hadis berikut:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ

Artinya: "Tiada seorang muslim yang mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur." (menurut keterangan Imam Al-'Azizi, hadis ini derajatnya Hasan)

Ada banyak peristiwa hebat yang terjadi di hari Jumat sehingga menambah keistimewaan dan keutamaan dari salat Jumat itu sendiri.

Al-Imam al-Syafi'i dan al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Sa'ad bin 'Ubadah sebuah hadis:

سَيِّدُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللهِ يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَهُوَ أَعْظَمُ مِنْ يَوْمِ النَّحَرِ وَيَوْمُ الْفِطْرِ وَفِيْهِ خَمْسُ خِصَالٍ فِيْهِ خَلَقَ اللهُ آدَمَ وَفِيْهِ أُهْبِطَ مِنَ الْجَنَّةِ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيْهِ تُوُفِّيَ وَفِيْهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ الْعَبْدُ فِيْهَا اللهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ إِثْمًا أَوْ قَطِيْعَةَ رَحِمٍ وَفِيْهِ تَقُوْمُ السَّاعَةُ وَمَا مِنْ مَلَكٍ مُقّرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيْحٍ وَلَا جَبَلٍ وَلَا حَجَرٍ إِلَّا وَهُوَ مُشْفِقٌ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ

"Rajanya hari di sisi Allah adalah hari Jumat. Ia lebih agung dari pada hari raya kurban dan Hari Raya Idulfitri. Di dalam Jumat terdapat lima keutamaan. Pada hari Jumat Allah menciptakan Nabi Adam dan mengeluarkannya dari surga ke bumi. Pada hari Jumat pula Nabi Adam wafat.

Di dalam hari Jumat terdapat waktu yang tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allah mengabulkan permintaannya, selama tidak meminta dosa atau memutus tali silaturahmi. Hari kiamat juga terjadi di hari Jumat. Tiada Malaikat yang didekatkan di sisi Allah, langit, bumi, angin, gunung, dan batu kecuali ia khawatir terjadinya kiamat saat hari Jumat."

 

Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Kurnia Azizah. Published: 14/9/2021)

Dapatkan artikel Islami berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer