Bola.com, Jakarta - Tujuan diadakannya Keluarga Berencana (KB) merupakan bagian penting dalam bermasyarakat sehingga perlu disadari oleh semua kalangan.
Secara umum, pengertian Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak kelahiran anak yang diinginkan.
Baca Juga
3 Senjata Berbahaya Malut United yang Bisa Mempermalukan Persija Jakarta: Rizky Ridho Dkk Wajib Waspada!
Prediksi Malut United Vs Persija di BRI Liga 1 2024 / 2025: Sambutan Gelora Kie Raha yang Selalu Membara
Prediksi Cagliari vs Inter Milan di Serie A 2024/2025: Kesempatan Menekan Atalanta dan Napoli
Advertisement
Tujuan utama pemerintah dalam mengadakan program KB adalah membantu masyarakat mengontrol kehamilan, mencegah bayi lahir dalam waktu berdekatan, dan membentuk keluarga yang berkualitas.
Kini, KB dikelola oleh Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). KB dilakukan dengan menyosialisasikan penggunaan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.
Kesadaran mengenai pentingnya program KB bagi kehidupan sangat dibutuhkan guna menghasilkan kondisi keluarga yang lebih terjamin.
Selain itu, KB memiliki manfaat yang jelas bagi masyarakat luas, sehingga akan memberikan keuntungan tersendiri.
Agar lebih sadar mengapa KB penting dilakukan, Anda bisa memahami pengertian beserta manfaat dan tujuannya.
Berikut pengertian Keluarga Berencana (KB) beserta manfaat dan tujuannya, seperti disadur dari Liputan6, Jumat (26/8/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengertian Keluarga Berencana
Menurut BKKBN, KB atau Keluarga Berencana adalah upaya untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas melalui promosi, perlindungan, dan bantuan dalam mewujudkan hak-hak reproduksi serta penyelenggaraan pelayanan, pengaturan dan dukungan yang diperlukan untuk membentuk keluarga dengan usia kawin yang ideal, mengatur jumlah, jarak, dan usia ideal melahirkan anak, mengatur kehamilan dan membina ketahanan serta kesejahteraan anak.
KB mencakup layanan, kebijakan, informasi, sikap, praktik, dan komoditas, termasuk kontrasepsi, yang memberi wanita, pria, pasangan, dan remaja kemampuan untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan dan memilih apakah dan / atau kapan memiliki anak.
Melalui KB, sebuah keluarga dapat merencanakan jumlah anak sesuai keinginan dan menentukan kapan ingin hamil.
Menurut World Health Organization (2016), Keluarga Berencana (Family Planning) dapat memungkinkan pasangan usia subur (PUS) untuk mengantisipasi kelahiran, mengatur jumlah anak yang diinginkan, dan mengatur jarak serta waktu kelahiran.
Hal ini dapat dicapai melalui penggunaan metode kontrasepsi dan tindakan infertilitas.
Jadi, Keluarga Berencana (Family Planning) adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi yang bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia sejahtera.
Advertisement
Tujuan Keluarga Berencana
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomer 87 tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pengembangan Keluarga, Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga, tujuan KB adalah:
- Mengatur kehamilan yang diinginkan.
- Menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak.
- Meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi.
- Meningkatkan partisipasi dan kesertaan pria dalam praktek Keluarga Berencana.
- Mempromosikan penyusuan bayi sebagai upaya untuk menjarangkan jarak kehamilan.
Manfaat Keluarga Berencana
- Menghargai hak ibu untuk mengontrol kesuburan
Setidaknya selama dua tahun setelah melahirkan, ibu harus fokus dalam memberikan ASI, membesarkan anak, dan mengadakan penyesuaian dengan perubahan tubuhnya.
Dengan melakukan kontrasepsi, kehamilan bisa diatur dengan lebih baik. Ibu bisa berkarya sesuai keinginannya, baik sebagai ibu rumah tangga, pekerja, atau menempuh pendidikan lebih lanjut.
- Melindungi dari gangguan kesehatan reproduksi
Kehamilan pada usia yang terlalu muda, terlalu tua, atau kehamilan yang jaraknya terlalu dekat merupakan kehamilan berisiko. Ibu hamil berisiko mengalami penyulit selama kehamilan, seperti hipertensi, keracunan kehamilan (preeklamsia), persalinan prematur, dan sebagainya.
Dengan melakukan program KB, kehamilan dapat direncanakan dengan lebih baik sehingga risiko gangguan reproduksi pada ibu dapat dihindari.
- Melindungi anak dari gangguan tumbuh kembang
Hamil sebelum usia 21 tahun atau setelah usia 35 tahun tanpa persiapan yang matang, atau kehamilan yang jaraknya berdekatan, tak hanya berbahaya bagi ibu, tetapi juga bagi bayi yang dikandungnya.
Bayi menjadi berisiko tinggi mengalami kelahiran prematur, berat lahir di bawah normal, gangguan tumbuh kembang, masalah pernapasan, retardasi mental, dan masih banyak lagi. Dengan KB, pertumbuhan anak dapat terjamin kualitasnya.
Advertisement
Manfaat Keluarga Berencana
- Mengurangi angka kematian bayi
KB dapat mencegah kehamilan dan kelahiran yang berjarak dekat dan tidak tepat waktu. Hal ini berkontribusi pada beberapa angka kematian bayi tertinggi di dunia. Bayi dengan ibu yang meninggal akibat melahirkan juga memiliki risiko kematian yang lebih besar dan kesehatan yang buruk.
- Memberdayakan masyarakat dan meningkatkan pendidikan
KB memungkinkan masyarakat untuk membuat pilihan berdasarkan informasi tentang kesehatan seksual dan reproduksi. KB memberikan peluang bagi perempuan untuk mengejar pendidikan tambahan dan berpartisipasi dalam kehidupan publik, termasuk mendapatkan pekerjaan yang dibayar.
Selain itu, memiliki keluarga yang lebih kecil memungkinkan orang tua untuk berinvestasi lebih banyak pada setiap anak.
- Perlambatan Pertumbuhan Penduduk
KB adalah kunci untuk memperlambat pertumbuhan penduduk yang tidak berkelanjutan dengan dampak negatif yang dihasilkan pada ekonomi, lingkungan, dan upaya pembangunan nasional dan regional.
Macam-macam KB yang umum digunakan
Pil KB
Pil KB biasanya mengandung hormon estrogen dan progesteron. Beberapa hanya mengandung progesteron saja. Di Indonesia ada beberapa macam-macam merk pil KB yang biasa digunakan seperti Andalan, Yasmin, Microgynon, Marvelon, Diane, dan Exluton.
Jika diminum dengan benar, pil KB efektif mencegah kehamilan.
Suntik KB
Suntik KB merupakan alat kontrasepsi berupa injeksi atau suntikan yang di dalamnya mengandung hormon progestin. Kontrasepsi ini dianggap efektif mencegah kehamilan. Jangka waktu keefektifan KB ini mulai dari satu bulan sampai tiga bulan. Suntik KB dianggap lebih efektif dan praktis dari pil KB.
IUD
Intrauterine device (IUD) atau alat kontrasepsi dalam rahim merupakan macam KB yang umum digunakan selanjutnya. IUD atau koil adalah alat berbentuk T kecil yang fleksibel yang ditempatkan di dalam rahim oleh dokter.
Ada dua jenis IUD; IUD tembaga dan hormonal. IUD tembaga bertindak sebagai spermisida. Sementara IUD hormonal mengandung progestin. Ini mencegah sperma mencapai dan membuahi sel telur dengan mengentalkan lendir serviks dan menipiskan dinding rahim.
Implan
Implan KB adalah kontrasepsi berbentuk tabung mirip korek api ini digunakan dengan cara dipasang di bawah jaringan kulit lengan atas. Implan KB mengandung hormon progestogen. Macam KB ini mencegah kehamilan dengan melepaskan hormon progesteron ke aliran darah.
Kondom
Kondom termasuk macam KB yang umum digunakan. Kondom adalah alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan atau penularan penyakit kelamin pada saat bersanggama. Kondom biasanya dibuat dari bahan karet latex dan dipakaikan pada alat kelamin pria atau wanita sebelum berhubungan seksual.
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Anugerah Ayu Sendari, Editor: Nanang Fahrudin. Published: 3/8/2021)
Yuk, baca artikel manfaat lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement