Bola.com, Jakarta - Hak Asasi Manusia adalah hak-hak dasar yang dimiliki setiap orang semata-mata karena dia manusia. Hak Asasi Manusia sering disingkat HAM.
Menurut Kamus Besar Indonesia (KBBI), kata 'hak' berarti benar, milik, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu dan kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan kata 'hak asasi' berarti hak yang dasar atau pokok, seperti hak hidup dan hak mendapatkan perlindungan.
Hak asasi manusia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia sejak dalam kandungan yang bersifat universal. Jadi, hak asasi manusia dimiliki oleh setiap manusia tanpa dibatasi suku, agama, budaya, dan kondisi sosial ekonomi seseorang.
Perlu diketahui, setiap manusia memiliki dua keinginan, yaitu keinginan berbuat baik dan jahat. Keinginan berbuat jahat itulah yang menimbulkan dampak pada pelanggaran HAM.
Berikut ini beberapa contoh kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang perlu diketahui, dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Senin (29/8/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Peristiwa Tanjung Priok
Peristiwa Tanjung Priok merupakan satu di antara contoh kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang cukup terkenal.
Kasus ini terjadi pada 1984 antara aparat dengan warga sekitar. Pemicu peristiwa terjadi akibat masalah SARA dan unsur politis.
Warga sekitar melakukan demonstrasi pada pemerintah karena menolak pemindahan makam keramat Mbah Priok.
Hal ini memicu bentrok antara warga dengan anggota polisi dan TNI. Diperkirakan ratusan korban meninggal dunia akibat kekerasan dan penembakan akibat bentrok yang terjadi.
Advertisement
Peristiwa Aceh
Terjadi pada 1990-1998 ketika Daerah Operasi Militer (DOM) diberlakukan di Aceh. Tragedi pelanggaran HAM terjadi diduga karena dipicu oleh unsur politis pihak-pihak tertentu yang menginginkan Aceh menjadi negara merdeka.
Banyak tindakan kekerasan dialami oleh rakyat Aceh. Ditemukan sejumlah kasus pembunuhan, penculikan, dan penyiksaan.
Kasus Pembunuhan Marsinah
Kasus pembunuhan Marsinah terjadi pada 3-4 Mei 1993. Marsinah merupakan seorang pekerja dan aktivis wanita yang bekerja di PT Catur Putera Surya Porong.
Berawal dari aksi mogok yang dilakukan oleh Marsinah dan buruh lainnya yang menuntut kepastian pada perusahaan yang telah melakukan PHK mereka tanpa alasan.
Setelah aksi demo tersebut, Marsinah yang menjadi aktivis buruh, ditemukan tewas lima hari kemudian. Ia tewas di kawasan hutan Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur, dalam kondisi mengenaskan. Kasus pelanggaran HAM ini pun belum bisa diselesaikan dan masih menjadi misteri sampai sekarang.
Advertisement
Kasus Penganiayaan Wartawan
Kasus ini terjadi pada1996, tepatnya pada tanggal 16 Agustus 1996. Seorang wartawan surat kabar Harian Bernas Yogyakarta bernama Fuad Muhammad Syafruddin atau biasa dipanggil Udin tewas setelah diserang dua orang tak dikenal di depan rumahnya.
Penyerangan diduga karena penyelidikan dan penulisan Udin tentang kasus korupsi dan manipulasi. Ia dikenal sebagai wartawan yang kritis.
Tragedi Trisakti dan Semanggi
Tragedi Trisakti berawal pada 1998. Ekonomi Indonesia mulai goyah sebagai dampak krisis finansial Asia. Akibatnya, harga-harga pun meroket naik.
Mahasiswa melakukan aksi demonstrasi besar-besaran menuntut kestabilan ekonomi di hampir seluruh wilayah Indonesia, yang paling besar adalah di Jakarta.
Demonstrasi kemudian mengarah agar Presiden Soeharto mengundurkan diri. Pada 12 Mei 1998, terjadi demonstrasi yang mengakibatkan empat mahasiswa Universitas Trisakti meninggal.
Kerusuhan merebak pada 13-15 Mei 1998. Terjadi tindakan anarkis berupa penjarahan dan perusakan. Tragedi ini menimbulkan banyak korban jiwa.
Pada tanggal 11-13 November 1998, terulang kembali kerusuhan di Jakarta yang dikenal sebagai Tragedi Semanggi I.
Terjadi demonstrasi mahasiswa besar-besaran menolak Sidang Istimewa MPR. Peristiwa ini setidaknya menewaskan belasan orang, baik dari masyarakat sipil maupun mahasiswa.
Rentetan peristiwa 1998 merupakan satu di antara kasus kekerasan terburuk yang pernah terjadi dalam sejarah Indonesia.
Satu tahun berselang, terjadi Tragedi Semanggi II, tepatnya pada 23 September 1999. Saat itu, para mahasiswa berdemonstrasi menolak Undang Undang Penangggulangan Keadaan Bahaya (UUPKB). Tragedi ini pun mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dari kalangan mahasiswa.
Advertisement
Kasus Pembunuhan Munir
Munir Said Thalib merupakan aktivis HAM yang pernah menangani kasus-kasus pelanggaran HAM. Pria asal Malang ini meninggal dunia pada 7 September 2004 di dalam pesawat Garuda Indonesia ketika Munir sedang melakukan perjalanan menuju Amsterdam, Belanda.
Penyebab tewasnya tidak diketahui, tetapi banyak berita yang menyebutkan ia tewas diracun. Hingga kini belum ada titik temu mengenai kasus pembunuhan Munir ini.
Â
Sumber: Kemdikbud
Baca artikel seputar HAM lainnya dengan mengeklik tautan ini.