Bola.com, Bandung - Power Guard Satria Muda Pertamina, Brachon Griffin, semringah ikut membantu timnya menjuarai Indonesian Basketball League (IBL) 2022. Menurut Griffin, gelar tersebut sangat layak diraih Satria Muda.
Satria Muda Pertamina menjadi juara IBL 2022 setelah mengalahkan Pelita Jaya Bakrie pada final kedua dengan skor 89-74, Minggu (28/8/2022) malam WIB. Kemenangan itu membuat Satria Muda menjadi juara dengan keunggulan 2-0.
Advertisement
Pada final pertama, Satria Muda juga menjadi pemenang dengan skor 95-87. Gelar tersebut menjadi yang ke-12 diraih Satria Muda di kompetisi basket nasional.
"Kemenangan yang spesial. Saya merasa seperti seorang juara. Semua pemain solid," kata Brachon Griffin.
"Satria Muda Pertamina juga melewati masa-masa sulit berlatih tanpa pemain tim nasional yang baru bergabung empat bulan sebelum play-off," ujar pemain asal Amerika Serikat itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jadi MVP Final
Kebahagian Brachon Griffin terasa lengkap karena dinobatkan sebagai pemain terbaik (MVP) Final IBL 2022. Brachon Griffin mengemas 17 poin untuk Satria Muda Pertamina pada final pertama dan mencetak 12 angka, 4 rebound, dan 7 assist pada gim kedua.
"Senang rasanya bisa bermain di Indonesia dan saya pasti akan kembali ke Indonesia entah kapan," kata Griffin.
"Ini luar biasa. Kami memiliki pelatih dan pemain yang luar biasa. Saya bisa tampil seperti ini karena bantuan dari tim," tegas Griffin.
Advertisement
Berlangsung Ketat
Pada pertandingan yang digelar di C-Tra Arena, Bandung, Pelita Jaya Bakrie tampil gemilang pada awal kuarter pertama. Mereka berhasil unggul dengan skor 10-4 atas Satria Muda Pertamina melalui aksi Hardian Wicaksono.
Andakara Prastawa sempat membantu Pelita Jaya unggul 13-4 setelah melakukan dua kali tembakan tiga angka. Namun, menjelang akhir kuarter pertama, Satria Muda bangkit melalui aksi Brachon Griffin dan memangkas jarak menjadi 21-24.
Memasuki kuarter kedua, pertandingan semakin seru. Tembakan tiga angka Antoni Erga mampu membuat skor menjadi 24-24.
Setelah itu, terjadi kejar-kejaran angka melalui aksi tembakan tiga poin. Beberapa pemain bahkan berhasil mencatatkan double digit point dan kuarter kedua ditutup dengan keunggulan Satria Muda dengan skor 48-41.
Tak Terbendung
Memasuki kuarter ketiga, kedua tim tak mengendurkan tempo permainan. Namun, Satria Muda masih bisa unggul tipis dengan mendapatkan tambahan poin 19 berbanding 18 milik Pelita Jaya.
Pada kuarter keempat, kedua tim terus menaikkan tempo permainan. Andakara Prastawa sempat memberikan harapan untuk Pelita Jaya setelah melakukan tiga poin yang kerap masuk.
Sayangnya, penampilan apik Andakara Prastawa tetap tak mampu menghindarkan Pelita Jaya dari kekalahan. Pada akhir kuarter keempat, Satria Muda meraih kemenangan dengan skor 95-87.
Advertisement
Gelar ke-12
Gelar ini menjadi yang ke-12 buat Satria Muda Pertamina. Sebelumnya, Satria Muda pernah juara pada 1999, 2004, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010/2011, 2011/2012, 2014/2015, 2018, dan 2021
Adapun bagi Pelita Jaya, kegagalan ini menjadi yang keenam di final. Sebelumnya, Pelita Jaya harus puas menjadi runner-up juga pada edisi 2012/2013, 2014/2015, 2016, 2018 dan 2021.
Uniknya, tiga dari enam kegagalan Pelita Jaya di final diberikan oleh Satria Muda. Itu terjadi pada edisi 2014/2015, 2018, dan 2021