Sukses


3 Contoh Cerita Fantasi yang Menarik untuk Dibaca

Bola.com, Jakarta - Cerita fantasi kerap dijadikan hiburan anak menjelang mereka tidur. Tidak hanya sekadar pengantar tidur dan hiburan, membacakan cerita fantasi pada anak juga mampu mengedukasi mereka.

Membacakan cerita fantasi sangat cocok kepada anak-anak. Sebab pada masa ini, mereka memiliki imajinasinya yang sangat tinggi.

Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa cerita fantasi juga sering dibaca oleh orang dewasa karena dianggap menarik untuk dijadikan sebagai hiburan.

Cerita fantasi merupakan cerita yang mengangkat kisah fiksi hasil imajinasi dan khayalan hingga melebihi realita penulisnya.

Jadi dalam cerita fantasi, segala sesuatu yang bersifat tidak mungkin di dunia nyata merupakan hal yang biasa dan bisa terjadi.

Adapun tujuan dari cerita fantasi adalah untuk menghibur dan meningkatkan imajinasi para pembaca.

Berikut ini beberapa contoh cerita fantasi, yang menarik untuk dibaca, dikutip dari laman Pintarnesia, Selasa (30/8/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Dunia Manisan

Dahulu kala ada seorang anak yang sangat baik dan pintar bernama Ely. Suatu ketika peristiwa terjadi pada malam yang sunyi, ada sebuah cahaya yang masuk ke kamar Ely.

Lalu Ely mengikutinya, dan sampailah di titik cahaya itu. Dia melihat sesosok wanita cantik bagaikan peri, dan ternyata itu memanglah peri yang dikirim oleh Tuhan untuk Ely.

"Siapa kamu," tanya Ely.

"Aku adalah peri kiriman Tuhan, Dia yang telah mengirimku untukmu. Dia mengirimku hanya untuk anak baik sepertimu, kau adalah anak yang mulia dan terpuji maka ikutlah denganku," jawab Peri

"Tapi, apakah ini nyata, apakah kakak peri?"

"Iya, Ely, aku memang peri, mendekatlah wahai anak baik."

Tanpa berpikir lama Ely mendekat ke peri itu. Ely sungguh tidak percaya akan hal itu, tetapi dia juga senang. Peri memegang tangan Ely dengan lembut dan erat. Ely pun merasa nyaman. Namun, dalam sekejap Ely dan peri itu hilang dan pergi ke dunia yang berbeda.

"Di mana aku, Peri, aku tidak percaya ini, tetapi bagaimana jika orang tuaku mencariku."

"Tidak apa, Nak, kamu akan aman bersamaku."

Ternyata Ely dan peri berpindah ke dunia manisan. Ely terkaget-kaget saat di sana dipenuhi dengan berbagai macam manisan, seperti cokelat, permen, buah buahan, danau susu, dan masih banyak lagi.

"Bolehkah aku memakan semua ini, Peri?"

"Boleh Ely, semuanya memang untukmu." Ely mencicipi semua makanan dengan gembira.

Ely sudah lelah karena banyak makan permen dan cokelat dan dia pun akhirnya terlelap tidur. Saat dia bangun dia sudah di rumah, serta ada banyak manisan di dalam kamarnya, Ely sangat berterima kasih kepada Tuhan karena telah mengirim peri yang sangat baik kepadanya.

Ely memang pantas untuk menerima semua ini, dia adalah anak yang sangat baik dan terpuji.

3 dari 4 halaman

Dunia Cokelat

Segerombolan anak sedang berjalan-jalan di tengah hutan. Anak-anak tersebut adalah Willy, Jo, Hans, dan Kimberly. Mereka berempat menemukan sebuah rumah besar yang terbuat dari cokelat. Saat masuk, ia menemui pemilik rumah cokelat tersebut. Pemilik rumah tersebut adalah seorang nenek renta yang terlihat baik hati.

Saat masuk ke rumah, mereka berempat dibuat takjub oleh berbagai hidangan cokelat yang ada. Bahkan dari dinding rumah, engsel pintu, dan berbagai benda lainnya semuanya terbuat dari cokelat. Hans dan Jo yang sangat menyukai cokelat amat senang menemukan rumah yang terbuat dari serba cokelat ini.

Nenek tersebut mempersilakan keempatnya untuk memakan cokelat apa pun yang ia mau sepuasnya. Jo dan Hans dengan lahap memakan semua cokelat yang dihidangkan dengan rakus. Sedangkan Kimberly tidak suka cokelat dan Willy hanya memakan sedikit saja.

Nenek tersebut memaksa Kimberly dan Willy agar menyantap cokelat lebih banyak lagi. Willy jadi menyadari ada yang tidak beres dengan ini, ia mulai meminta Jo dan Hans untuk berhenti menyantap cokelat dan pulang. Nenek itu menjadi marah. Kimberly yang menyadari bahwa ini sudah tidak benar, memaksa Hans dan Jo untuk segera keluar rumah.

Jo dan Hans kekenyangan, ia hampir saja tidak sanggup untuk berlari. Untungnya, Kimberly dan Willy membantunya dengan senang hati. Nenek itu menjerit dan memekik seram melihat keempat anak tersebut meninggalkan rumah cokelatnya. Namun, nenek tersebut tidak bisa berbuat apa-apa karena tenaga Kimberly dan Willy sudah cukup membantu kedua teman lainnya untuk pergi.

Sesampainya di rumah, mereka menceritakan kejadian yang ia alami kepada Kakek Hans. Kakek Hans mengatakan bahwa sebenarnya itu adalah jebakan dari penyihir agar anak-anak tadi bisa menjadi santapan makan malamnya. Mereka berempat pun bergidik ngeri.

4 dari 4 halaman

Batu Menangis

Ada seorang anak perempuan yang sangat manja. Ia suka membeli barang-barang mewah, padahal ibunya hanyalah seorang penjual kayu bakar. Jika ia tidak dituruti kemauannya, ia akan marah. Ia akan mulai merajuk dan menangis hingga ibunya menuruti segala permintaannya.

Ia selalu meminta dibelikan ini itu tanpa memikirkan apakah ibunya memiliki uang atau tidak. Ibunya selalu berusaha sabar, meski untuk mengumpulkan uang saja, ia harus berjalan sangat jauh dari hutan ke kota untuk menjual kayu bakarnya.

Suatu ketika, anak perempuan tersebut meminta ibunya menemani membeli baju baru di kota. Ia membeli baju sangat banyak dan meminta ibunya untuk membawakan semua barang belanjaannya. Ia memperlakukan ibunya seperti layaknya seorang pembantu.

Saat sedang perjalanan pulang, ada seseorang yang memanggil gadis itu. "Hai, gadis cantik, sungguh cantik parasmu. Sedang bersama ibumu kah dirimu?" tanya pemuda tersebut.

Gadis tersebut merasa malu untuk mengakui ibunya yang berpakaian lusuh. Gadis itu berkata, "Bukan, dia adalah pembantuku".

Mendengar pernyataan tersebut, ibunya sangat kecewa dan sedih. Tanpa terasa sang ibu berdoa kepada Tuhan, "Ya Tuhan, aku sangat kecewa. Aku marah mempunyai anak yang hatinya keras bagaikan batu. Lebih baik jadikan dia batu saja".

Ibunya berkata demikian sembari meninggalkan anaknya sendirian. Ibu itu berlari pulang dengan hati yang sangat kecewa.

Tiba-tiba langit menggelegar dan gadis itu berubah menjadi batu. Batu tersebut menangis dan mengeluarkan air mata, "Huhuhuh, Ibu maafkan aku", begitu tangisnya. Tangisnya membesar dan membuatnya menjadi danau dengan patung anak perempuan di sampingnya. Ia dikutuk menjadi batu menangis selamanya.

 

Sumber: Pintarnesia

Dapatkan artikel contoh dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer