Sukses


Pengertian Inflasi Menurut Para Ahli, Pahami Penyebab dan Cara Menanganinya

Bola.com, Jakarta - Pengertian inflasi perlu dipahami oleh segenap masyarakat. Pasalnya, kondisi inflasi akan berpengaruh besar terhadap masyarakat dan negara, terutama dalam bidang ekonomi.

Inflasi adalah keadaan perekonomian suatu negara di mana terjadi kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam waktu yang panjang (kontinu).

Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas atau mengakibatkan kenaikan harga pada barang lainnya. Kenaikan harga ini disebabkan karena tidak seimbangnya arus uang dan barang. 

Saat ini inflasi menjadi perhatian banyak pihak, tidak hanya masyarakat umum saja, tetapi juga para pengusaha, bank sentral, dan terutama pemerintah.

Inflasi merupakan suatu gejala ekonomi yang tidak mungkin dihilangkan secara tuntas. Upaya yang bisa dilakukan hanya sebatas mengontrolnya atau mengendalikannya saja.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenaik inflasi beserta penyebab dan cara mengatasinya, Anda bisa membaca artikel di bawah ini.

Berikut pengertian inflasi menurut para ahli, serta pahami penyebab dan cara menanganinya, seperti disadur dari Merdeka, Selasa (6/9/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Pengertian Inflasi Menurut Para Ahli

Menurut Bank Indonesia

Bank Indonesia (BI) mendefinisikan inflasi dalam Inflation Targeting Framework. Menurut Bank Indonesia, inflasi adalah kecenderungan harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus-menerus.

Dwi Eko Waluyo

Inflasi merupakan satu di antara bentuk penyakit-penyakit ekonomi yang sering timbul dan dialami hampir di seluruh negara. Kecenderungan dari kenaikan harga-harga pada umumnya serta terjadi secara terus-menerus.

Teori ini dikemukakan dalam buku beliau yang berjudul Teori Ekonomi Makro, terbitan tahun 2002.

Sadono Sukirno

Sadono Sukirno menyebut inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.

Pernyataan ini dinyatakan pada tahun 2002 dalam bukunya yang berjudul Makro Ekonomi.

Winardi

Winardi menjelaskan bahwa inflasi merupakan suatu periode pada masa tertentu, terjadi ketika kekuatan dalam membeli terhadap kesatuan moneter menurun.

Pengertian Inflasi tersebut dapat timbul apabila nilai uang yang didepositokan beredar lebih banyak dibandingkan atas jumlah barang ataupun jasa yang ditawarkan.

Ackley

Pengertian inflasi adalah suatu kenaikan harga yang terus-menerus dari barang-barang dan jasa secara umum.

3 dari 6 halaman

Penyebab Inflasi

Inflasi Kenaikan Biaya Produksi (Cost Push Inflation)

Penyebab inflasi satu di antaranya adalah karena kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan.

Berkurangnya produksi bisa terjadi akibat berbagai hal, seperti masalah pada sumber produksi bencana alam, cuaca atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi tersebut sehingga memicu kelangkaan produksi yang terkait tersebut di pasaran.

Meningkatnya biaya produksi juga dapat disebabkan oleh kenaikan harga, misalnya kenaikan harga bahan baku. Selain itu bisa disebabkan kenaikan upah atau gaji, contohnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.

Inflasi Permintaan (Demand Pull Inflation)

Penyebab inflasi berikutnya terjadi karena permintaan atau daya tarik masyarakat yang kuat terhadap suatu barang. Inflasi terjadi karena munculnya keinginan berlebihan dari suatu kelompok masyarakat yang ingin memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia di pasaran.

Lantaran keinginan yang terlalu berlebihan itu, permintaan menjadi bertambah, sedangkan penawaran masih tetap yang akhirnya mengakibatkan harga menjadi naik.

Tingginya Peredaran Uang

Penyebab inflasi ini terjadi karena uang yang beredar di masyarakat lebih banyak dibanding yang dibutuhkan. Ketika jumlah barang tetap sedangkan uang yang beredar meningkat dua kali lipat, bisa terjadi kenaikan harga-harga hingga 100 persen.

Hal ini bisa terjadi ketika pemerintah menerapkan sistem anggaran defisit, di mana kekurangan anggaran tersebut diatasi dengan mencetak uang baru. Namun, hal ini malah membuat jumlah uang yang beredar di masyarakat makin bertambah dan mengakibatkan inflasi.

4 dari 6 halaman

Jenis-Jenis Inflasi

Jenis Inflasi Berdasarkan Sifatnya

Jenis-jenis inflasi berdasarkan sifatnya ini terbagi menjadi empat macam, yaitu:

- Inflasi ringan/merayap (creeping inflation)

Jenis-jenis inflasi ini ditandai dengan peningkatan laju inflasi yang rendah. Biasanya, kurang dari 10 persen setahun. Ciri inflasi ini adalah kenaikan harga yang relatif lambat dan berlangsung dengan lambat.

- Inflasi sedang (galloping inflation)

Jenis-jenis inflasi ini sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi ringan. Lajunya berkisar antara 10-30% per tahun. Jenis inflasi ini ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dalam waktu yang singkat.

- Inflasi berat (high inflation)

Sesuai namanya, jenis-jenis inflasi ini adalah yang tergolong berat. Mencakup laju mulai dari 30-100% setahun. Pada tingkat ini, harga kebutuhan masyarakat naik secara signifikan dan sulit dikendalikan.

- Inflasi sangat berat (hyperinflation)

Jenis-jenis inflasi ini sangat dirasakan karena terjadi secara besar-besaran dan mencapai lebih dari 100 persen setahun.

Indonesiapernah mengalami hyperinflasi ini. Bahkan mencapai 600 persen di tahun 1998. Penyebabnya, karena terjadinya pencetakan uang secara besar-besaran demi menutup defisit anggaran pada waktu itu.

 

5 dari 6 halaman

Jenis-Jenis Inflasi

Jenis Inflasi Berdasarkan Sebabnya

Jenis-jenis inflasi berdasarkan sebabnya terbagi menjadi tiga macam, yaitu demand pull inflation, cost pull inflation, dan bottle neck inflation.

- Demand Pull Inflation

Jenis-jenis inflasi ini merupakan inflasi yang terjadi akibat adanya sebuah permintaan (demand) yang tidak imbang dengan peningkatan jumlah penawaran produksi.

Hal tersebut mengakibatkan kenaikan harga barang sesuai hukum permintaan, yakni apabila permintaan tinggi sedangkan penawaran tetap maka harga akan naik.

- Cost Push Inflation

Jenis-jenis inflasi ini merupakan inflasi yang penyebabnya adalah kenaikan biaya produksi yang disebabkan oleh kenaikan biaya input atau biaya faktor produksi.

- Bottle Neck Inflation

Bottle Neck Inflasi merupakan inflasi yang penyebabnya adalah faktor permintaan atau faktor penawaran.

 

Jenis Inflasi Berdasarkan Asalnya

- Domestic inflation

Jenis-jenis inflasi satu ini berasal dari dalam negeri. Inflasi jenis ini biasanya diawali dengan adanya defisit dalam APBN. Jika pemerintah memutuskan untuk membiayai APBN dengan melakukan pencetakan uang baru, akan meningkatkan jumlah uang yang beredar.

Meningkatnya jumlah uang yang beredar ini akan cenderung meningkatkan harga-harga kebutuhan. Akhirnya, timbul inflasi dalam negeri.

Adapun hal lain yang dapat menyebabkan terjadinya inflasi dalam negeri adalah meningkatnya biaya produksi dalam negeri, dan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap barang sementara kenaikan penawaran tidak bisa mengimbanginya.

- Imported inflation

Jenis-jenis inflasi ini berasal dari luar negeri. Inflasi ini timbul karena naiknya harga-harga kebutuhan di luar negeri atau di negara-negara mitra dagang.

Lantaran harga kebutuhan di luar negeri meningkat, otomatis harga barang tersebut pada saat dijual kembali di Indonesia juga akan menjadi tinggi.

6 dari 6 halaman

Cara Menangani Inflasi

Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran anggaran pemerintah. Kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah untuk mencegah inflasi adalah dengan mengurangi pengeluaran pemerintah, meningkatkan tarif pajak, serta melakukan pinjaman.

Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter bertujuan menjaga kestabilan moneter agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk mencapai hal tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yakni kebijakan penetapan persediaan kas, kebijakan diskonto yaitu untuk meningkatkan nilai suku bunga, dan kebijakan operasi pasar terbuka.

Kebijakan Nonmoneter dan Nonfiskal

Selain kebijakan fiskal dan moneter, cara mengatasi inflasi oleh pemerintah dapat dengan meningkatkan hasil produksi, mempermudah masuknya barang impor, menstabilkan pendapatan masyarakat (tingkat upah), menetapkan harga maksimum, serta melakukan pengawasan dan distribusi barang.

 

Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Novi Fuji Astuti. Published: 3/11/2021)

Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer