Bola.com, Jakarta - Osteoporosis adalah penyakit pada tulang yang rentan dialami kalangan lansia di atas umur 50 tahun, terlebih kaum hawa.
Osteoporosis merupakan gangguan di mana tulang mengalami penurunan pemadatan sehingga menyebabkan tulang menjadi mudah keropos dan patah.
Baca Juga
Pandit Malaysia Desak Oxford United Segera Beri Menit Bermain yang Cukup untuk Marselino Ferdinan
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Banyak yang beranggapan tulang keropos atau osteoporosis adalah proses alami tubuh yang pasti terjadi ketika sudah memasuki lanjut usia. Padahal, banyak penyebab tulang keropos yang tidak disadari.
Penyakit ini sering kali tidak memunculkan gejala yang berarti. Seseorang biasanya mengetahui mereka terkena Osteoporosis pada saat mereka mendapatkan cidera tulang.
Penyebab osteoporosis ialah karena proses remodelling menjadi tidak seimbang, yaitu lebih banyak penghancuran dibanding pembentukan tulang.
Terdapat berbagai macam kebiasan yang bisa menyebabkan terjadinya osteoporosis, dan hal ini perlu diwaspadai sejak dini.
Berikut macam-macam kebiasaan penyebab Osteoporosis, yang wajib Anda perhatikan, disadur dari Klikdokter, Jumat (9/9/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Macam-Macam Kebiasaan Penyebab Osteoporosis
Kurang Asupan Kalsium
Komponen utama tulang adalah kalsium. Tanpa asupan kalsium yang mencukupi, tubuh tidak akan bisa membangun kembali tulang baru selama proses remodelling. Hal ini akan menyebabkan tulang menjadi keropos.
Organ lain, seperti jantung, saraf, dan otot juga membutuhkan kalsium. Apabila kadar kalsium dalam tubuh Anda kurang, maka tubuh akan mengambil “tabungan” kalsium dari tulang.
Jika hal ini terjadi secara terus menerus, maka akan menjadi penyebab gangguan osteoporosis.
Anda bisa mencukupi kebutuhan kalsium dengan mengonsumsi susu, keju, yoghurt, bayam, sarden, dan kacang-kacangan.
Kurang Asupan Vitamin D
Vitamin D memang sedang populer akhir-akhir ini karena bermanfaat menjaga daya tahan tubuh.
Vitamin D3 atau yang disebut kalsitriol berperan dalam penyerapan kalsium dalam usus dan akan disimpan di dalam tulang.
Kurangnya paparan sinar matahari dapat menyebabkan kurang asupan vitamin D. Pasalnya, sumber terbanyak vitamin D bisa didapat dari paparan sinar matahari.
Selain itu, Anda bisa mendapatkan vitamin D dari konsumsi susu beserta olahannya, seperti sereal, oatmeal, telur, dan berbagai jenis ikan.
Advertisement
Macam-Macam Kebiasaan Penyebab Osteoporosis
Konsumsi Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji adalah makanan tinggi kalori dan garam. Konsumsi garam (natrium) dalam jumlah berlebih akan mengurangi kepadatan tulang. Sebab, tubuh akan membuang kalsium lebih banyak dalam urine.
Di samping itu, penyakit diabetes juga dapat disebabkan oleh kebiasaan makan makanan cepat saji dan berhubungan dengan osteoporosis.
Diet Ekstrim
Diet ekstrim berisiko menyebabkan Anda kekurangan gizi, seperti kalsium, vitamin D, dan protein yang berperan dalam kepadatan tulang.
Orang yang menerapkan diet ekstrim umumnya memiliki tubuh yang terlalu kurus dan memiliki indeks massa tubuh terlalu rendah. Hal ini yang menjadi penyebab tulang keropos di kemudian hari.
Jarang Olahraga
Olahraga dan aktivitas fisik bermanfaat untuk memadatkan tulang. Bagi Anda yang senang bermalas-malasan dan hanya berbaring seharian di kasur, kebiasaan tersebut dapat menjadi penyebab osteoporosis.
Angkat beban merupakan latihan yang disarankan untuk memadatkan tulang. Namun, aktivitas sederhana, seperti jalan santai, joging, atau berenang juga baik untuk mencegah tulang keropos di kemudian hari.
Macam-Macam Kebiasaan Penyebab Osteoporosis
Konsumsi Obat Steroid
Obat kortikosteroid oral atau suntik, seperti prednisone, glukokortikoid, hidrokortison atau steroid anabolik, dapat digunakan untuk membesarkan otot.
Akan tetapi, penggunaan obat kortikosteroid jangka panjang dapat mengganggu proses pembangunan tulang kembali dan meningkatkan risiko terjadinya patah tulang.
Konsumsi Alkohol Berlebihan
Alkohol dapat menahan remodeling tulang dan memperbesar risiko tubuh untuk kehilangan kalsium. Risiko kehilangan kalsium ini terjadi karena tubuh meningkatkan pembuangan urine.
Selain itu, jika Anda mengonsumsi alkohol dalam jumlah banyak hingga mabuk, risiko jatuh akan meningkat sehingga memudahkan terjadinya patah tulang.
Merokok
Zat yang ada dalam rokok dapat mengganggu kestabilan tubuh. Satu di antaranya zat nikotin, yang memiliki efek toksik terhadap sel-sel tulang dengan menghalangi kemampuan tubuh untuk menggunakan estrogen, kalsium, dan vitamin.
Sumber: Klikdokter.com (Published: 29/1/2022)
Yuk, baca artikel macam-macam lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement