Sukses


Contoh Teks Anekdot tentang Pendidikan yang Menarik untuk Dicermati

Bola.com, Jakarta - Teks anekdot mengangkat cerita perihal orang terkenal atau penting (tokoh masyarakat) sesuai apa yang terjadi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Adapun tujuan teks anekdot untuk menyindir seseorang atau kejadian terhadap suatu permasalahan dengan cara yang unik diselimuti humor.

Teks anekdot tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung pesan tertentu yang disampaikan dari si penulis kepada pembaca.

Topik yang dibahas dalam teks anekdot cukup beragam, dan satu antara yang cukup populer di masyarakat tentang pendidikan.

Berikut ini beberapa contoh teks anekdot tentang pendidikan yang menarik untuk dicermati, seperti dikutip dari laman Deckarenas, Senin (12/9/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Contoh Teks Anekdot Pendidikan tentang KUHP

Disuatu hari di sebuah kelas Fakultas Hukum ada seorang dosen yang sedang memberikan materi kuliah tentang hukum pidana.

Pada saat sesi tanya jawab dosen dengan mahasiswa, pak dosen tersebut memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk bertanya.

Dosen: "Silakan jika ada yang mau ditanyakan."

Lalu seorang mahasiswa bernama Budi mengacungkan tangan dan bertanya.

Budi: "Pak Dosen, mau tanya apakah kepanjangan KUHP?"

Lantaran Pak Dosen mengira bahwa ini merupakan pertanyaan yang mudah maka dia melontarkan pertanyaan ke mahasiswa lain.

Dosen: "Apakah di sini ada yang tau kepanjangan KUHP?"

Pertanyaan itu pun dijawab oleh Arif, seorang mahasiswa yang tidak terlalu pintar, tetapi suka bergurau.

Arif: "Kasih Uang Habis Perkara."

Seluruh mahasiswa dalam kelas tersebut beserta dosennya pun saling berpandangan lalu diikuti tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban dari si Arif.

Untuk menenangkan kelas Pak Dosen pun mengalihkan topik pembicaraan dan melanjutkan mata kuliah yang sedang berlangsung.

3 dari 4 halaman

Contoh Anekdot tentang Sekolah Bertaraf Internasional

Dalam suatu kelas di sebuah sekolah yang baru saja mendapatkan gelar SBI (Sekolah Bertaraf Internasional), seorang guru memberikan pengumuman kepada para muridnya.

Guru: "Anak-anak yang saya cintai, saat ini sekolah SMA kita telah diakui sebagai sekolah bertaraf internasional. Apa yang akan kalian lakukan untuk menyambut SBI?"

Fatih, seorang siswa yang paling pandai pun menjawab.

Fatih: "Saya akan belajar lebih keras lagi Bu, target saya agar bisa menjadi peringkat nasional."

Guru: "Bagus, memang seperti itulah kalian harus perbuat. Lalu kamu Andre apa yang akan kamu lakukan?"

Andre: "Harus minta uang lebih banyak ke orang tua Bu!"

Mendengar jawabannya yang ambigu, Bu Guru pun menimpali jawaban Andre.

Bu Guru: "Mengapa harus minta uang lebih banyak, Ndre?"

Andre: "Sebenarnya SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tetapi Sekolah Bertarif Internasional, pasti kita akan dimintai iuran lebih mahal."

Mendengar jawaban Andre seperti demikian seluruh kelas pun tertawa keras, Bu Guru pun tidak dapat membalas kembali jawaban Andre.

Agar kelas kembali tenang seperti sedia kala maka Bu Guru melanjutkan mata pelajaran yang sebelumnya sedang dibahas.

4 dari 4 halaman

Contoh Teks Anekdot Pendidikan tentang Belajar Matematika

Pada kelas Matematika kali ini, Pak Herman mengajari para muridnya tentang jenis-jenis pola dan bangun ruang.

Untuk menguji pengetahuan siswanya, Pak Herman mengajukan pertanyaan terlebih dahulu.

Pak Herman: "Anak-anak, siapa di sini yang tahu tentang jenis-jenis segitiga?"

Heni sebagai ahli Matematika pun menjawab dengan lantang.

Heni: "Segitiga siku, segita sama sisi, dan segitiga sama kaki Pak."

Pak Herman pun memberikan tugas kepada tiga anak untuk maju ke depan kelas dan mencoba menggambarnya.

Pak Herman: "Adi dan Ida jawaban kamu betul sekali, tetapi kamu Reno mengapa tidak menggambar segitiga sama kaki yang bapak perintahkan?"

Reno: "Maaf Pak saya tidak bisa."

Pak Herman: "Loh kenapa?"

Reno: "Anu Pak, saya bisanya menggambar segitiga sama tangan, tidak bisa sama kaki."

Mendengar jawaban Reno siswa lainnya pun tertawa dan Pak Herman pun menggeleng-gelengkan kepalanya.

Akhirnya Reno disuruh duduk kembali lalu Pak Herman pun menjelaskan tentang bentuk segitiga sama kaki yang benar kepada semua siswanya.

 

Sumber: Deckarenas

Dapatkan artikel contoh dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer