Sukses


Arti Fleksibilitas dan Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

Bola.com, Jakarta - Fleksibilitas merupakan kata yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar dari kita. Fleksibilitas kerap dikaitkan dengan kelenturan dan keluwesan. Padahal, kedua istilah tersebut memiliki konteks yang berbeda.

Fleksibilitas dengan makna kelenturan biasanya dipakai dalam konteks olahraga atau kebugaran. Hal ini biasa diungkapkan dalam menjelaskan kelenturan seseorang dalam bergerak.

Sementara, istilah fleksibilitas dengan makna luwes digunakan ketika berinteraksi dengan lingkungan.

Itulah mengapa, agar Anda perlu memahami penggunaan kata fleksibilitas sesuai konteks agar tidak salah dalam menggunakan ataupun menanggapi percakapan dengan istilah tersebut.

Berikut arti dari fleksibilitas beserta contoh penggunaannya, disadur dari Liputan6, Selasa (13/9/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Arti Fleksibilitas

Fleksibilitas adalah istilah yang berasal dari kata fleksibel. Istilah ini memiliki dua makna yang hampir mirip, tetapi digunakan dalam konteks yang berbeda.

Fleksibel dapat dipahami sebagai lentur atau mudah dibengkokkan, dan juga luwes atau mudah dan cepat beradaptasi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fleksibilitas adalah kelenturan.

Dalam olahraga, fleksibilitas adalah kemampuan untuk memindahkan sendi tubuh melalui jangkauan maksimum gerak tanpa ketegangan yang berlebihan.

Selain itu, istilah ini juga kerap digunakan dalam kegiatan sehari-hari, tidak hanya menyangkut kelenturan dalam bergerak. Istilah ini sering juga dihubungkan dengan pandainya seseorang dalam menyesuaikan diri atau bertindak.

Fleksibilitas juga bisa diartikan sebagai penyesuaian diri secara mudah dan cepat. Jadi, fleksibilitas adalah keluwesan dan ketakcanggungan dalam hal ini.

3 dari 4 halaman

Fleksibilitas dalam Olahraga

Fleksibilitas tubuh yang baik akan memudahkan seseorang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Hal ini juga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya cedera atau sakit pada area tubuh seperti punggung.

Fleksibilitas ini dapat dilatih dengan melakukan gerakan-gerakan stretching tertentu secara rutin. Dengan latihan secara rutin maka akan membuat ruang gerak sendi menjadi makin luas.

Canada's Physical Activity Guide menyarankan untuk melakukan latihan fleksibilitas setidaknya empat kali seminggu dengan durasi 5-10 menit.

Faktor-faktor yang memengaruhi fleksibilitas tubuh

Dikutip dari Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia, ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi fleksibilitas tubuh, yaitu:

- Umur

Makin bertambahnya umur maka akan makin berkurang fleksibilitas. Hal ini sering kali terjadi karena dengan bertambahnya umur maka elastisitas jaringan ikat pada otot akan mengalami pemendekan.

- Jenis kelamin

Pada umumnya, wanita memiliki tubuh yang lebih fleksibel dibandingkan laki-laki. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan variasi dan anatomi struktur sendi yang dimiliki.

- Jenis sendi

Luas pergerakan sendi bersifat spesifik dan bervariasi tergantung jenis sendi dan individunya. Misalnya, untuk sendi tubuh bagian atas seperti bahu dan pinggul memiliki fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan dengan tubuh bagian bawah seperti kaki.

Tiap-tiap orang juga memiliki tingkat keleluasan gerak sendi yang berbeda-beda.

- Latihan fisik

Seseorang yang rutin melakukan latih fisik, terutama peregangan tubuh tentunya akan memiliki fleksibilitas tubuh yang lebih baik. Terutama bagi mereka penggiat olahraga yang mengutamakan kelenturan tubuh seperti yoga.

- Kehamilan

Selama kehamilan, sendi panggul dan ligamentumn dalam keadaan relaksasi dan memiliki ruang gerak sendi yang lebih besar. Hal ini terjadi karena selama kehamilan tubuh akan memproduksi hormon relaxin. Setelah kehamilan produksi hormon ini akan menurun kembali dan ligamentum akan kembali tegang.

- Jumlah lemak tubuh

Faktor lain yang dapat memengaruhi fleksibilitas adalah jaringan lemak tubuh di sekitar sendi dan jaringan otot.

Kelebihan jaringan lemak tubuh dapat meningkatkan tahanan pergerakan, dan ditambah penghambatan keleluasaan gerak dari sendi karena kontak antara permukaan tubuh sehingga menurunkan fleksibilitas.

4 dari 4 halaman

Fleksibilitas dalam Kerja

Tempat kerja merupakan satu di antara tempat yang bisa membuktikan sifat fleksibilitas sesungguhnya. Hal-hal yang bisa membuat seorang karyawan baru menjadi fleksibel atau memiliki sebutan mudah beradaptasi berhubungan dengan sikap dan cara berpikirnya.

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan fleksibilitas dalam bekerja:

- Bersikap sopan

Biasakan bersikap sopan kepada siapa pun, baik itu teman hingga rekan kerja di kantor baru. Hal ini harus dilakukan agar memperlancar adaptasi Anda di lingkungan kantor yang baru.

Selain itu, hal ini bisa berguna saat Anda membutuhkan bantuan dalam pekerjaan. Tentunya akan lebih mudah mendapatkan rekan kerja dan beradaptasi dengan baik di kantor baru.

- Berbaur ketika istirahat

Untuk membuat kesan yang positif, hal yang harus dilakukan yaitu cobalah berbaur dengan rekan kerja yang baru. Coba untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu dan senyum ketika disapa.

Ketika makan siang tiba, inilah saat yang tepat untuk melakukan pendekatan dengan rekan kerja. Coba ajak makan siang bersama dan gunakan waktu ini untuk mengobrol dengan mereka.

- Jangan malu bertanya

Menjadi karyawan baru, diharapkan memiliki inisiatif yang tinggi. Maka itu, jika mendapat kesulitan untuk menyelesaikan pekerjaan, jangan pernah malu bertanya kepada atasan. Atasan pasti akan memakluminya dan memberikan penjelasan.

Ketika atasan sedang memberikan penjelasan, jangan lupa catat apa saja yang penting, setelah itu kerjakan langsung pekerjaan, dan jangan pernah menunda-nunda. Tunjukkan bahwa Anda adalah tipe pekerja yang cepat menangkap sesuatu yang baru.

- Ubah cara berpikir

Hal yang paling penting dilakukan ketika bekerja di kantor baru yaitu mengubah cara atau pola berpikir. Sebagai karyawan baru, tentunya diperlukan menyesuaikan diri dengan rekan kerja yang baru.

Maka itu, jangan pernah berpikir bahwa rekan kerja baru yang harus memahami sifat dan karakter Anda. Anda harus belajar bagaimana menempatkan diri di antara rekan kerja yang baru.

 

Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Husnul Abdi, Editor: Nanang Fahrudin. Published: 29/11/2021)

Yuk, baca artikel artikel arti lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer