Bola.com, Jakarta - Pernahkah Anda mendengar istilah "slow living?" Bisa jadi Anda sudah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari Anda. Sementara yang lain, mulai mempertimbangkan gaya hidup satu ini.
Apakah akhir-akhir ini Anda merasakan waktu selama 24 jam terasa tidak cukup buat Anda beraktivitas? Ya, sekarang dunia terasa sangat cepat. Hal ini sejalan dengan tuntutan dan tekanan pekerjaan maupun tugas, yang seolah tiada henti.
Advertisement
Akibat tuntutan pekerjaan, Anda harus terus bergerak dengan kecepatan penuh. Anda pun tak sadar telah melawatkan jam demi jam, hari demi hari.
Belum lagi, omongan orang lain yang suka bikin telinga Anda merah.
Maka itu, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk menerapkan slow living.
Slow living merupakan konsep menjalani hidup dengan cara perlahan dan sederhana. Anda memilih mana hal yang paling penting sehingga dapat hidup lebih realistis.
Ada beberapa manfaat bagi kesehata mental yang bisa Anda dapatkan dengan memilih bergaya slow living. Apa saja manfaat tersebut?
Berikut beberapa manfaat slow living bagi kesehatan mental, disadur dari Klikdokter, Kamis (15/9/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Manfaat Slow Living bagi Kesehatan Mental
1. Lebih Tenang
Dalam kehidupan modern, kita seperti dituntut untuk terus bergerak agar tidak tertinggal dari orang lain.
Ketika kita memutuskan untuk menjalani slow living, tentu perasaan tidak ingin tertinggal akan luntur. Anda akan menjalani hidup dengan lebih tenang.
2. Lebih Bersyukur
Dengan menjalani hidup slow living, Anda akan lebih menyadari apa yang ada dalam hidup dan mensyukurinya.
Anda akan lebih memaknai kegiatan yang dapat Anda lakukan dan mensyukuri setiap hal yang dilakukan saat ini. Anda pun akan memiliki lebih banyak waktu untuk keluarga dan mensyukuri momen saat menghabiskan waktu bersama.
3. Lebih Menghargai Waktu
Daripada membuang waktu untuk hal yang tidak penting, Anda akan memanfaatkan waktu semaksimal mungkin.
Anda akan menggunakan waktu untuk mengembangkan hobi atau melakukan hal yang disukai ketimbang hanya tiduran dan tidak melakukan apa pun di rumah saja.
4. Meningkatkan Produktivitas
Dengan menerapkan gaya hidup slow living, Anda dapat meningkatkan produktivitas. Hidup perlahan bukan berarti tidak produktif, tetapi fokus pada kegiatan pribadi.
Dengan meningkatnya produktivitas, Anda tidak terburu-buru dalam membuat keputusan penting. Tentunya hal ini akan berdampak baik bagi mental.
5. Menurunkan Stres
Dengan hidup lebih sederhana, Anda tidak berpikir hidup orang lain lebih baik dari kehidupan Anda. Kadar stres dalam pikiran pun akan berkurang.
Advertisement
Cara Melakukan Slow Living
1. Batasi Penggunaan Gawai
Berapa kali Anda melewatkan momen bersama teman, pasangan, atau keluarga karena terlalu asyik dengan gawai? Alat ini memang bermanfaat, tetapi Anda perlu membatasi penggunaannya untuk menjalani slow living.
Coba gunakan gadget di saat penting saja. Jadi, Anda dapat menikmati momen dalam hidup dan tidak terlalu memikirkan kehidupan orang lain yang terlihat di media sosial.
2. Fokus pada Kehidupan Pribadi
Orang yang menjalani hidup slow living akan fokus pada hidupnya sendiri, tidak sibuk memikirkan kehidupan orang lain atau terlalu ambisius.
Hal ini bertujuan untuk tidak membuat Anda cemas akan hal-hal yang akan datang.
3. Lakukan Kegiatan yang Dapat Menurunkan Stres
Hindari kegiatan yang memicu stres. Sebaliknya, lakukan aktivitas yang menyenangkan dan dapat mengurangi beban pikiran Anda.
Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 29/5/2021)
Silakan klik tautan ini untuk artikel dari berbagai tema lain.