Bola.com, Jakarta - Pantun merupakan karya sastra puisi yang mulanya diutarakan secara lisan dengan rima atau sajak. Istilah pantun berasal dari bahasa Minangkabau, patuntun, yang berarti penuntun.
Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu) yang tiap bait terdiri atas empat baris dengan sajak (a-b-a-b).
Baca Juga
Advertisement
Fungsi pantun ialah untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, atau teguran penyair yang disampaikan dengan cara yang menghibur, tetapi tetap mendidik. Hal ini berarti selain indah, pantun juga mengandung makna yang penting.
Di samping itu, pantun memiliki beberapa jenis, dan satu di antara yang sering ditemui adalah pantun kiasan. Pantun kiasan adalah sebuah pantun yang berisikan perumpamaan maupun diibaratkan sesuatu.
Tujuan pantun tersebut ialah untuk menyampaikan perihal apa pun menggunakan kata kiasan yang bukan berarti makna sesungguhnya. Konotasi pada umumnya juga cenderung positif.
Berikut ini beberapa contoh pantun kiasan, menarik dibaca dan penuh makna, dikutip dari laman Romadecade dan Pantuncinta2000, Kamis (15/9/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Pantun Kiasan
1. Daun lebar ditanam di pekarangan,
Disiramnya pakai air di gelas.
Tidak pernah lapuk oleh air hujan,
Tidak pernah habis terkena panas.
Makna: Jikalau seseorang telah berjasa kepada negaranya, pasti jasanya juga tidak akan terlupakan.
2. Kayu mahogani dari Balikpapan,
Dikirim memakai pesawat terbang.
Jati ditanam penuh harapan,
Sebentar tumbuh rumput ilalang.
Makna: Harapan seseorang menanam pohon jati agar bermanfaat positif untuk dijadikan sebuah kursi atau meja sebagai kebutuhan sehari-hari, tapi apa daya ada rintangan diumpamakan dengan rumput ilalang yang menghalanginya.
3. Bunga terang menawan hati,
Indah merekah ku pandangi.
Gunung tinggi akan ku daki,
Biar lautan akan ku sebrangi.
Makna: Meski api panas ataupun butuh tenaga ekstra untuk mencapai puncak, apabila sudah bertekad dan semangat maka semuanya akan dilalui.
4. Naik kereta ke Kediri,
Jarak jauh sampai ke Pati.
Bagus sekali bentuknya padi,
Makin tunduk tanda berisi.
Makna: Manusia harus belajar dari padi yang makin merunduk ketika berisi. Hal ini berkaitan dengan rendah hati diri ketika telah memiliki banyak ilmu.
5. Pergi berlibur ke Kota Cianjur,
Pulang malam badan meriang.
Menangis diri di pintu kubur,
Teringat hati tidak pernah sembahyang.
Makna: Mengingatkan manusia untuk selalu beribadah selama hidupnya di dunia agar tidak menyesal saat di akhirat.
Advertisement
Contoh Pantun Kiasan
6. Sebatang emas dijual di pasar,
Harga murah dibeli Beti.
Utang emas masih sanggup dibayar,
Utang budi selamanya dibawa mati.
Makna: Hal ini mengingatkan bahwa utang budi hendaklah diingat sampai mati.
7. Pergi ke Inggris sampai ke Jerman,
Banyak sungai dengan sampan.
Selalu sedia payung sebelum hujan,
Jangan biarkan diri kesusahan.
Makna: Sebaiknya selalu persiapkan segala kebutuhan agar tidak kesusahan di kemudian hari.
8. Semak belukar ada di hutan,
Melihat ular liar terlepas.
Tidak akan pernah lapuk karena hujan,
Tidak akan habis karena panas.
Makna: Nasihat dari orang tua akan selalu diingat dan tidak akan pernah lekang oleh waktu.
9. Angin berembus lewat perlahan,
Menerjang rumput dimakan keledai.
Malu bertanya maka sesat di jalan,
Bertanya jadi kunci orang pandai.
Makna: Setiap orang hendaklah tidak malu bertanya agar tidak mengalami kesesatan dalam hidupnya. Hal ini juga menjadikan orang tersebut pandai.
10. Indonesia punya batik Pekalongan,
Selain batik ada seni anyaman.
Sedia selalu payung sebelum hujan,
Jangan sampai merugi kesusahan.
Makna: Ada baiknya selalu menyiapkan sesuatu untuk mengatasi permasalahan Sehingga nantinya dapat dihadapi dengan baik dan tanpa hambatan.
Contoh Pantun Kiasan
11. Musang menghilang ke belukar,
Meski kecil sangat cepat larinya.
Meski zaman berubah musim bertukar,
Tidak akan ada yang kekal di dunia.
Makna: Setiap makhluk hidup akan mati serta tidak ada yang kekal abadi dalam kehidupan di dunia ini.
12. Awan menghitam,
Mentari menyingsing.
Rambut berwarna sama hitam,
Isi hati orang pribadi masing-masing.
Makna: Setiap orang memang memiliki fisik yang sama, tetapi hati orang tidak ada yang tahu.
13. Bagai burung di dalam sangkar,
Tidak terbang hanya memandang.
Jangan kamu terus bertengkar,
Kalah menjadi abu menang menjadi arang.
Makna: Janganlah suka bertengkar karena kalah maupun menang tidak ada gunanya.
14. Malam hari banyak kelelawar,
Pagi hari banyak makanan.
Semua masalah ada jalan keluar,
Kusut diselesaikan, kotor dibersihkan.
Makna: Ada baiknya setiap masalah harus diselesaikan dan dicari jalan keluarnya.
15. Jalan-jalan ke pasar raya,
Beli jambu bersama Beni.
Jika ingin memiliki sahabat setia,
Senang dibagi, rugi dijalani.
Makna: Pantun ini menceritakan tentang persahabatan yang hendaknya selalu bersama menemani dalam suka maupun duka.
Advertisement
Contoh Pantun Kiasan
16. Jalan-jalan ke Palembang,
Sungai Musi luas membentang.
Di mana bunga mulai berkembang,
Di sana kumbang akan datang.
Makna: Jika ada anak perempuan yang beranjak gadis maka banyak laki-laki yang menyukainya.
17. Kayu jati dibuat papan,
Burung puyuh jauh menghilang.
Padi kutanam dengan harapan,
Tumbuh pula rumput ilalang.
Makna: Setiap kali berbuat kebaikan, biasanya ada saja halang rintangan.
18. Pergi ke pasar membeli beras,
Membeli cincin berhias permata.
Mengharap hujan turun deras,
Hanya gerimis sekejap mata.
Makna: Mengharapkan keuntungan yang besar, tetapi hanya mendapatkan keuntungan yang sangat kecil.
19. Keras keras cangkang kerang,
Walau keras tetap dibawa.
Walaupun punggung parang,
Bila diasah tajam jua.
Makna: Sebodoh apa pun seseorang, bila ia tekun belajar pasti akan menjadi pandai.
20. Melihat ikan di tepi kolam,
Pohon pinang jadi tambatan.
Air beriak tanda tak dalam,
Air tenang menghanyutkan.
Makna: Orang yang ilmunya sedikit biasanya banyak bicara. Sedangkan orang yang banyak ilmunya lebih tenang.
Sumber: Romadecade, Pantuncinta2000
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.