Bola.com, Jakarta - Saat kamu memperhatikan dan memandang langit, biasanya akan langsung melihat awan. Keberadaan awan di langit berfungsi sebagai indikator cuaca dan iklim di bumi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian awan adalah kelompok butiran air, es, atau kedua-duanya yang tampak mengelompok di atmosfer.
Baca Juga
Advertisement
Awan terbentuk karena adanya proses pengembunan uap air yang terdapat di dalam udara akibat suhu dingin di atmosfer.
Di sisi lain, keberadaan awan biasanya digunakan untuk memprediksi cuaca. Adapun awan dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan ketinggiannya.
Berikut ini jenis-jenis awan berdasarkan ketinggiannya, lengkap dengan penjelasannya, yang perlu diketahui, seperti disadur dari Merdeka, Jumat (16/9/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Awan Tinggi
Kelompok awan tinggi adalah awan yang berada di atas ketinggian 8.000 meter. Jenis-jenis awan tinggi ini terdiri dari tiga pembagian, yaitu awan Cirrus, awan Cirrocumulus, dan awan Cirrostratus.
Jenis-jenis awan ini sering kali berbentuk seperti bulu dan kapas sehingga mudah dikenali.
- Awan Cirrus (Ci)
Awan Cirrus adalah awan tertinggi dari kelompok ini yang berada pada ketinggian di atas 9.000 mdpl. Awan ini berbentuk halus seperti benang sutra dan mengandung kristal es. Kamu bisa melihat jenis awan ini saat cuaca cerah.
- Awan Cirrocumulus (Ci-Cu)
Awan Cirrocumulus merupakan awan yang berada pada ketinggian antara 7.500 dpl hingga 9.000 meter. Bentuk umum dari jenis-jenis awan ini seperti gumpalan bulu domba dan berwarna putih.
- Awan Cirrostratus (Ci-St)
Awan Cirrostratus merupakan jenis-jenis awan yang berada pada ketinggian antara 6.000 hingga 7.500 mdpl. Ciri-cirinya berbentuk tipis dan putih seperti susu.
Awan ini juga yang sering menghasilkan sebuah lingkaran (Hallo) yang diyakini oleh sebagian orang sebagai tanda akan terjadinya angin topan atau badai.
Advertisement
Awan Menengah
Jenis-jenis awan menengah terdiri dari dua pembagian, yaitu Altocumulus dan Altostratus. Kelompok awan menengah ini sering berada pada ketinggian antara 3.000 hingga 6.000 meter dari permukaan laut.
- Awan Altocumulus (A-Cu)
Awan Altocumulus biasanya terletak pada ketinggian 4.000 meter hingga 6.000 meter. Jenis-jenis awan ini biasanya sering berbentuk seperti gumpalan bulu domba, tetapi lebih tebal jika dibandingkan dengan awan Cirrocumulus. Warnanya biasanya kelabu hingga kebiru-biruan.
- Awan Altostratus (A-St)
Awan Altostratus adalah kelompok awan yang tingginya 3.000 hingga 4.000 meter. Ciri-ciri awan ini berbentuk seperti lembaran kain rapat yang berwarna kelabu yang merupakan globuler horizontal. Awan Altostratus ini juga sering membentuk bayangan.
Awan Rendah
Kelompok awan rendah ini biasanya berada pada ketinggian di bawah 3.000 meter. Jenis-jenis awan ini dekat dengan permukaan bumi dan terdiri atas awan Stratocumulus, Nimbostratus, dan Stratus.
- Stratocumulus (St-Cu)
Stratocumulus memiliki ciri-ciri bertumpuk dan berlapis sehingga sering terlihat berbentuk seperti gumpalan.
Stratocumulus adalah jenis-jenis awan yang berbentuk bola dan memiliki lapisan tipis yang sering menutupi langit sehingga tampak seperti gelombang lautan.
Awan Stratocumulus merupakan jenis awan yang tidak menimbulkan hujan. Ciri-cirinya berwarna kelabu atau putih yang terjadi pada petang dan senja apabila atmosfer stabil. Ketinggiannya berada di bawah 2.000 meter.
- Nimbostratus (Ni-St)
Nimbostartus adalah awan yang berada di ketinggian antara 1.000 hingga 1.500 mdpl. Awan ini berbentuk globuler tebal dan meluas ke arah horizontal.
Di Indonesia, awan ini hanya menimbulkan gerimis. Bentuknya tidak menentu dengan pinggir yang compang-camping.
- Stratus (St)
Awan Stratus memiliki ciri-ciri berwarna cenderung sama dan tebal. Awan ini dikenal dengan posisi paling rendah, yakni di bawah 1.000 meter.
Advertisement
Awan Perkembangan Vertikal
Awan perkembangan vertikal merupakan jenis awan yang terbentuk akibat proses pendinginan adiabatik uap air. Awan ini sering disebut sebagai awan hujan yang dapat menjulang hingga ke batas lapisan Troposfer.
- Cumulus (Cu)
Awan Cumulus adalah jenis-jenis awan yang berada pada ketinggian 450 hingga 900 meter dan terbentuk dari massa uap air yang menguap secara vertikal dan mengalami kodensasi.
- Cumulonimbus (Cu-Ni)
Awan Cumulonimbus adalah awan penyebab badai. Jenis-jenis awan ini dapat berkembang dan menjulang tinggi dan padat seperti menara hingga menyentuh batas troposfer pada ketinggian 15.000 meter. Awan inilah yang paling banyak mengandung petir dan angin.
Disadur dari: Merdeka.com (Reporter: Novi Puji Astuti. Published: 2/5/2020)
Dapatkan kumpulan artikel jenis lainnya dengan mengeklik tautan ini.