Sukses


Apa Itu Hybrid Working, Ketahui Manfaatnya bagi Kesehatan Mental

Bola.com, Jakarta - Hybrid working mungkin sudah tidak asing lagi bagi Anda. Istilah satu ini makin populer saat dunia mengalami pandemi COVID-19.

Pandemi yang menghantam seluruh aspek kehidupan manusia tersebut membuat banyak hal berubah dan memaksa kita adaptif. Satu di antaranya dalam hal bekerja.

Perusahaan lantas menerapkan kerja dengan sistem hybrid working. Kendati, sistem ini sebenarnya tidak tercipta di masa pandemi. Beberapa perusahaan di dunia telah menerapkan sistem ini sebelum COVID-19 menghantam.

Namun, kebijakan untuk tidak beraktivitas di luar rumah selama pandemi COVID-19 membuat banyak perusahaan, termasuk di Indonesia, beralih ke sistem hybrid working.

Perlu ditekankan, adanya perbedaan hybrid working dengan istilah WFH (work from home). Perlu diketahui pula, ternyata ada manfaat baik dengan bekerja dengan sistem hybrid working.

Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan perihal apa itu hybrid working dan manfaatnya bagi kesehatan mental, disadur dari Klikdokter, Jumat (16/9/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Pengertian Hybrid Working

Hybrid working atau model kerja hybrid adalah pengaturan lokasi kerja yang sifatnya lebih fleksibel. 

Hybrid working memberikan kebebasan dan keleluasaan bagi karyawan untuk bekerja di mana saja.

Hal ini agak berbeda dengan konsep WFH yang membuat pegawainya untuk terus bekerja di rumah. Metode ini tidak membuat Anda terus-menerus kerja di rumah, tetapi tidak selalu di kantor juga.

Secara sederhana, hybrid working adalah penggabungan aspek sosial yang didapatkan di tempat kerja dengan fleksibilitas kerja jarak jauh. 

Mereka yang menerapkan model ini dapat bekerja di kafe atau lokasi lain yang menurut mereka nyaman dan koneksinya stabil. Ada juga yang akhirnya tidak membatasi jam kerja pada umumnya, dari jam 9 pagi sampai 17.00

Hal ini tak terlepas bahwa kini perusahaan tertentu, lebih mementingkan tanggung jawab pegawainya. Asalkan mereka berkomitmen dan pekerjaan selesai dengan baik maka tak masalah.

Kendati kerja hybrid terasa lebih bebas dan "kurang diatur", peran human resource department (HRD) tetap penting.

Ada banyak syarat dan kebijakan baru yang mesti dirancang agar kerja jarak jauh ini bisa terjadi secara lancar tanpa merugikan perusahaan dan pegawai. 

3 dari 4 halaman

Manfaat Hybrid Working bagi Kesehatan Mental

Hybrid working membawa efek positif untuk kesehatan mental para pegawai. Beberapa manfaat yang bisa dirasakan, di antaranya:

1. Meningkatkan Produktivitas Kerja

Bagi pegawai yang tinggal jauh dari kantor, kadang tubuh rasanya sudah capek sebelum bekerja. Begitu pula setelah selesai kerja, butuh waktu lama untuk sampai ke rumah dan beristirahat. 

Dengan bekerja secara fleksibel, hal seperti itu bisa diminimalkan. Tubuh juga tidak terlalu lelah dan waktu menjadi lebih banyak sehingga produktivitas meningkat. 

2. Menurunkan Stres dan Konflik Pegawai

Terlalu sering bertemu dan bersinggungan terkadang memicu intrik atau masalah yang tidak diperlukan. Dengan mengurangi frekuensi tatap muka, Anda bisa menjadi lebih fokus pada pekerjaan dan tidak memusingkan hal lain.  

Untuk kantor yang benar-benar fleksibel, pegawainya juga bisa mengatur jam kerjanya sesuai circadian rhythm (waktu biologis). 

Tak semua orang itu morning person, ada juga yang lebih produktif bekerja di malam hari. 

3. Meningkatkan Kreativitas

Lingkungan dan situasi kantor yang monoton kadang menghambat perkembangan ide. Sebagian orang butuh stimulasi khusus untuk mendapatkan inspirasi.  

Dengan menentukan sendiri lokasi kerja yang diinginkan, proses untuk mendapatkan ide menjadi lebih mudah. Ada banyak hal yang bisa menginspirasi dan dieksplorasi. 

 

4 dari 4 halaman

Manfaat Hybrid Working bagi Kesehatan Mental

4. Anda Tetap Bisa Berinteraksi dengan Orang Kantor

Ada beberapa orang yang membutuhkan kesempatan rutin untuk terhubung dengan orang lain agar tetap sehat secara mental.

Sering kali pertemuan online tak berhasil mewujudkan itu dan menciptakan perasaan “kosong”. 

Membagi waktu yang pas antara ke kantor, bekerja di rumah, dan di luar dari dua itu, kesempatan untuk terhubung dengan dunia sosial tetap ada. 

5. Solusi ketika Tidak Sepenuhnya Nyaman Bekerja dari Rumah

Tidak semua orang senang bekerja di rumah, apalagi jika tak ada internet stabil, sempit, terlalu ramai, dan banyak distraksi lain dari keluarga.  

Rumah memang bisa jadi kurang ideal untuk menuntaskan tugas Anda. Beberapa orang bahkan pergi ke luar rumah untuk melepaskan diri dari sejumlah distraksi tersebut.

Jika tidak ada pekerjaan yang mendesak, mungkin rumah atau kafe bisa jadi opsinya. Untuk tugas yang penting, kantor masih menjadi tempat yang paling kondusif. 

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 20/3/2021)

Silakan klik tautan ini untuk artikel kesehatan mental dari berbagai tema lain. 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer