Bola.com, Jakarta - Macam-macam kebiasaan untuk mencegah hipertensi penting Anda ketahui agar Anda terhindar dari gangguan tekanan darah tinggi.
Ketika Anda melakukan pemeriksaan tekanan darah dan hasilnya melebihi angka normal, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan supaya kondisi tersebut tidak berkembang menjadi tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Advertisement
Seseorang dikatakan punya hipertensi jika tekanan darahnya ≥140 untuk tekanan sistolik dan ≥90 untuk tekanan diastolik. Sementara tekanan darah yang normal seharusnya ada di angka 120/80 mmHg.
Dengan angka kejadian yang tinggi dan tren yang meningkat, ditambah dengan ancaman komplikasi yang serius, sudah seharusnya hipertensi diwaspadai.
Perlu ditekankan, pencegahan hipertensi atau tekanan darah tinggi harus dilakukan sejak dini. Lalu, bagaimana cara mencegah hipertensi? Simak panduannya berikut ini, seperti disadur dari Klikdokter, Rabu (21/9/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kebiasaan untuk Mencegah Hipertensi (Darah Tinggi)
Rutin Berolahraga
Olahraga rutin merupakan cara mencegah hipertensi yang ampuh. Jenis olahraga yang disarankan adalah jenis aerobik, seperti joging, berenang, bersepeda, atau senam. Lakukan olahraga secara teratur, minimal 30 menit, sebanyak 3-5 kali dalam seminggu.
Dengan begitu, jantung akan lebih terlatih dan sehat sehingga hipertensi dapat dicegah.
Kurangi Konsumsi Makan Tinggi Garam
Membatasi konsumsi garam juga merupakan cara mencegah darah tinggi. Hal ini karena garam bersifat menahan cairan.
Jika kandungannya berlebihan di dalam tubuh, cairan akan tertahan di pembuluh darah. Kondisi ini kemudian akan meningkatkan tekanan darah dan membebani kerja jantung.
Makanan cepat saji, makanan beku, dan makanan dengan MSG adalah sumber garam yang tinggi. Sebaiknya, makanan-makanan tersebut tidak dikonsumsi secara berlebihan agar terhindar dari tekanan darah tinggi.
Pola Makan Rendah Lemak
Selain pola makan rendah garam, kandungan lemak pada makanan juga perlu diperhatikan. Makanan tinggi lemak dapat meningkatkan risiko terjadinya kolesterol tinggi dalam darah yang dapat menyebabkan peningkatan risiko plak pada pembuluh darah Anda.
Advertisement
Kebiasaan untuk Mencegah Hipertensi (Darah Tinggi)
Perbanyak Konsumsi Buah dan Sayuran
Cara mencegah penyakit hipertensi juga dapat dilakukan dengan menerapkan pola makan sehat. Satu di antaranya dengan memperbanyak asupan sayur dan buah.
Buah yang diketahui dapat membantu mengontrol tekanan darah adalah buah berry, jambu biji, buah naga, pisang, delima, kiwi, persik, dan alpukat.
Untuk sayuran, Anda bisa memanfaatkan seledri. Seledri mengandung senyawa yang membantu menurunkan tekanan darah dan membantu keseimbangan air dalam tubuh.
Kandungan phthalide dan antikoagulan dalam seledri juga mengurangi risiko pembekuan darah dan stroke. Di samping itu, bermanfaat pula untuk menurunkan kadar hormon stres.
Jika tidak suka mengonsumsi seledri secara langsung, Anda tetap bisa mendapatkan manfaatnya lewat suplemen.
Carilah suplemen berbahan seledri yang mengandung apigenin yang dapat meringankan gejala hipertensi. Kandungan tersebut mampu membuat pembuluh darah besar rileks. Namun, sebelum mengonsumsinya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda.
Istirahat Cukup
Tanpa Anda sadari, kurang tidur bisa menjadikan tubuh mengalami stres. Tubuh pun akan memproduksi kortisol (hormon stres). Hormon tersebut memiliki efek meningkatkan tekanan darah, produksi gula di tubuh, produksi kolesterol, serta produksi asam lambung.
Semua efek tersebut akan meningkatkan tekanan darah Anda sehingga disarankan istirahat yang cukup untuk mencegah darah tinggi.
Kebiasaan untuk Mencegah Hipertensi (Darah Tinggi)
Manajemen Stres yang Baik
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, stres bisa menyebabkan tekanan darah naik. Kalau ini terjadi terus-menerus, efek tersebut nantinya akan bersifat permanen.
Jadi, bukan tidak mungkin Anda akan terdiagnosis hipertensi ketika melakukan cek kesehatan. Maka itu, manajemen stres yang tepat menjadi satu di antara cara mencegah tekanan darah tinggi.
Setiap manusia tak akan bisa lepas dari stres akibat pekerjaan, kehidupan, masalah keluarga, atau hal lainnya. Namun, Anda harus mampu mengelola stres tersebut dengan baik agar tidak berdampak buruk pada kesehatan.
Hindari merenungkan masalah berulang-ulang. Sebaiknya cari tahu akar permasalahan dan solusinya. Carilah kesenangan, misalnya dengan berolahraga, melakukan hobi, atau sekadar ngopi bersama teman-teman sambil berbagi cerita.
Hindari Rokok
Rokok, bersama dengan faktor risiko metabolik yang lain, dapat meningkatkan risiko penumpukan plak di dinding pembuluh darah. Kondisi ini kemudian akan menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah. Akibatnya, tekanan darah pun bisa meningkat.
Apabila Anda termasuk perokok berat, bisa berkonsultasi dengan ahli untuk menemukan strategi yang tepat agar lebih mudah berhenti merokok.
Hindari Konsumsi Alkohol Berlebihan
Minum terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah ke tingkat yang tidak sehat. Minum lebih dari tiga minuman dalam sekali waktu dapat meningkatkan tekanan darah Anda.
Sementara itu, minum minuman alkohol berulang kali dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah jangka panjang. Jadi, sebisa mungkin, hindari konsumsi alkohol.
Advertisement
Kebiasaan untuk Mencegah Hipertensi (Darah Tinggi)
Jaga Berat Badan Ideal
Berdasarkan penelitian, seseorang dengan berat badan berlebih dan obesitas memiliki risiko tinggi mengalami tekanan darah tinggi. Hal ini berhubungan dengan masalah metabolisme, yang juga berkaitan dengan diabetes dan kolesterol.
Maka itu, jalani hidup sehat supaya dapat terus menjaga berat badan yang ideal. Anda juga bisa berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter apa saja yang bisa dilakukan untuk mencapai berat badan ideal serta mempertahankannya.
Penanganan Penyakit Metabolik Lain
Hipertensi sering terjadi bersamaan dengan penyakit metabolik lain. Maka itu, deteksi diabetes, kolesterol tinggi, dan gangguan asam urat perlu dilakukan.
Berbagai penyakit metabolik tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah jantung. Jika terdeteksi dini, Anda bisa melakukan tata laksana lebih awal.
Dengan begitu, Anda dapat mencegah tekanan darah tinggi lebih awal dan menurunkan risiko komplikasi.
Periksa Kesehatan secara Rutin
Hipertensi dikatakan diam-diam bisa membunuh (silent killer) karena sering tidak menimbulkan gejala.
Itulah mengapa Anda sangat disarankan untuk melakukan cek kesehatan rutin ketika sudah memasuki usia 30 tahun sebagai deteksi penyakit. Satu di antaranya memeriksa tekanan darah.
Hipertensi sering diabaikan karena biasanya tidak menampakkan gejala. Namun, dengan deteksi dini serta pengobatan yang tepat, penyakit ini bisa dicegah dan diatasi.
Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 8/3/2022)
Silakan klik tautan ini untuk artikel kesehatan dari berbagai tema lain.