Sukses


Pengertian Anxiety, Ketahui Pula Gejala dan Jenisnya

Bola.com, Jakarta - Anxiety merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perasaan khawatir, cemas, dan takut berlebihan yang mengakibatkan aktivitas keseharian menjadi terganggu.

Contoh gangguan kecemasan meliputi serangan panik, gangguan obsesif-kompulsif, dan gangguan stres pasca trauma. Perasaan cemas sebenarnya merupakan hal yang normal untuk dirasakan seseorang.

Cemas atau anxiety adalah perasaan gugup atau gelisah. Biasanya orang akan mengalaminya ketika berhadapan dengan situasi tertentu yang dianggap kurang nyaman.

Rasa cemas merupakan reaksi alami tubuh terhadap stres, yang sebenarnya bermanfaat untuk membuat kita menjadi lebih berhati-hati dan waspada. Namun, hal itu justru bisa menjadi berbahaya jika dirasakan terlalu berlebihan.

Perlu diketahui, gangguan kecemasan dan anxiety tidak sama. Rasa cemas terbilang normal apabila masih terkendali dan hilang setelah faktor pemicu munculnya rasa cemas teratasi.

Namun, jika perasaan cemas dirasakan terlalu berlebihan hingga mengganggu aktivitas, kondisi tersebut dapat dikatakan sebagai gangguan kecemasan (anxiety disorder).

Agar lebih paham lagi, berikut rangkuman tentang anxiety, disadur dari Merdeka, Rabu (21/9/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Gejala Anxiety

Perasaan cemas bisa dirasakan siapa saja dan setiap orang pasti pernah mengalaminya. Munculnya rasa cemas karena harus berhadapan dengan situasi atau keadaan yang dianggap dapat menimbulkan stres adalah hal yang normal.

Orang yang cemas biasanya akan merasakan gejala-gejala berikut ini:

  • Gugup
  • Gelisah dan tegang
  • Detak jantung cepat
  • Napas cepat
  • Gemetar
  • Sulit atau bahkan tidak bisa tidur
  • Banyak berkeringat
  • Tubuh terasa lemas
  • Sulit konsentrasi
  • Adanya perasaan seperti akan ditimpa bahaya
3 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Anxiety

1. Gangguan kecemasan umum (generalized anxiety disorder)

Seseorang yang menderita gangguan kecemasan umum bisa merasa cemas atau khawatir secara berlebihan terhadap berbagai hal, mulai pekerjaan, kesehatan, hingga hal-hal yang sederhana, seperti berinteraksi dengan orang lain.

Gangguan kecemasan ini bisa muncul setiap hari dan menganggu aktivitas. Selain rasa cemas, pengidap generalized anxiety disorder juga biasanya akan merasa mual, sakit kepala, sulit konsentrasi, sesak, insomnia, mudah lelah, dan tegang.

2. Gangguan kecemasan sosial

Pengidap gangguan kecemasan sosial atau dikenal juga fobia sosial memiliki kecemasan atau ketakutan yang luar biasa terhadap lingkungan sosial atau situasi di mana mereka harus berinteraksi dengan orang lain.

Hal-hal tersebut membuat pengidap selalu berusaha menghindari situasi yang mengharuskan ia bertemu atau berinteraksi dengan banyak orang.

3. Fobia

Fobia merupakan jenis gangguan anxiety yang membuat pengidapnya memiliki rasa takut berlebihan terhadap suatau barang, binatang, atau situasi tertentu. Setiap orang tentu memiliki fobia yang berbeda-beda tergantung jenis trauma yang pernah dialaminya.

Orang yang memiliki fobia bisa mengalami serangan panik atau rasa takut yang hebat ketika melihat hal yang menjadi pemicu fobia.

4 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Anxiety

4. PTSD (post-traumatic stres disorder)

Gangguan stres pasca trauma atau PTSD dapat muncul pada seseorang yang pernah mengalami kejadian traumatis atau berada di situasi berbahaya yang mengancam nyawa. Misal, seseorang yang pernah menjadi korban gempa bumi dahsyat dan selamat.

Orang yang menderita PTSD sering kali susah untuk melupakan pengalaman traumatisnya, yang kemudian membuatnya merasa bersalah, terisolasi, dan sulit bersosialisasi dengan orang lain. Terkadang orang yang memiliki PTSD bisa mengalami insomnia dan bahkan depresi.

5. Gangguan obsesif kompulsif (OCD)

Orang yang menderita gangguan OCD memiliki kecenderungan untuk melakukan sesuatu secara berulang-ulang untuk meringankan rasa cemas yang berasal dari pikirannya sendiri.

Contohnya, saat cemas selalu mencuci tangan sebanyak lebih dari tiga kali karena selalu merasa tangannya masih kotor. Gangguan ini sulit dikendalikan, bersifat menetap, dan dapat kambuh kapan saja.

6. Gangguan Panik

Pengidap gangguan panik, biasanya aka merasa takut dan panik tanpa adanya alasan yang jelas. Anxiety dan serangan panik akibat gangguan ini dapat muncul kapan saja dan terjadi secara tiba-tiba.

Ketika gejala panik muncul, pengidap gangguan panik biasanya dapat merasakan sejumlah gejala lain, seperti berdebar-debar, berkeringat dingin, pusing, sesak napas, serta tubuh gemetar dan terasa lemas.

5 dari 5 halaman

Penyebab Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan ini jika tidak segera ditangani dan mengetahui penyebab pemicunya, akan menjadi satu ganggual mental yang serius. Kondisi ini dapat disebabkan oleh adanya masalah pada fungsi otak yang mengatur rasa takut dan emosi.

Ada beberapa faktor yang dapat membuat seseorang lebih berisiko terkena gangguan kecemasan, di antaranya:

  • Pengalaman negatif yang menyebabkan stres atau trauma secara psikologis
  • Gangguan kepribadian
  • Menghadapi masalah hidup yang besar
  • Efek samping obat atau zat tertentu, termasuk kafein dan narkoba
  • Penyakit tertentu, seperti gangguan irama jantung dan penyakit tiroid
  • Faktor keturunan

Seperti yang sudah dijelaskan, perasaan cemas merupakan hal yang wajar dan tidak selamanya diartikan buruk. Dengan pikiran positif, rasa cemas yang muncul dapat dijadikan motivasi atau dorongan untuk dapat mengatasi tantangan atau situasi tertentu yang membuat diri Anda merasa tertekan.

Namun, hal yang perlu diwaspadai ialah ketika perasaan cemas dan faktor pemicunya sudah hilang. Dalam hal ini, Anda patut mencurigai adanya gangguan kecemasan.

Jika perasaan cemas muncul berlebih hingga mengganggu aktivitas, jangan ragu untuk meminta bantuan psikolog atau psikiater untuk mengatasinya.

 

Disadur dari: Merdeka.com (Penulis: Khulafa Pinta Winastya. Published: 21/1/2021)

Yuk, baca artikel kesehatan mental lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer