Sukses


3 Contoh Teks Anekdot Bertema Lingkungan, Lengkap beserta Strukturnya

Bola.com, Jakarta - Teks anekdot merupakan jenis teks berisi suatu cerita yang sifatnya lucu, tetapi mempunyai maksud tertentu. Isi dalam teks anekdot umumnya berupa kritik atau sindiran terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak.

Jadi, teks anekdot dibuat sebagai satu di antara bentuk sindiran maupun kritik terhadap realitas sosial dengan cara yang lucu sehingga bisa mengundang tawa pembacanya.

Dalam membuat teks anekdot tidak harus terfokus pada satu tema. Kamu juga bisa membuat teks anekdot dengan tema lingkungan.

Agar lebih paham, langsung saja menyimak beberapa contoh teks anekdot tentang lingkungan pada artikel ini.

Harapannya, melalui teks anekdot tersebut dapat menyadarkan orang-orang agar mau merawat dan menjaga lingkungan.

Berikut ini beberapa contoh teks anekdot tentang lingkungan beserta strukturnya yang bisa dipelajari, dikutip dari laman Portal-ilmu dan Deckarenas, Kamis (22/9/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Merawat Pohon

- Abstraksi

Untuk melestarikan lingkungan, dibuat kampanye pelestarian lingkungan hidup. Di sebuah taman dengan banyak pepohonan, terdapat tulisan "Sayangilah aku, seperti keluargamu".

- Orientasi

Di suatu malam, Luluk melintasi taman tersebut dan melihat tulisan tersebut.

- Krisis

Luluk berhenti sejenak, lalu mengambil kain dalam tasnya. Ia menutupi pepohonan yang ada dengan kain satu per satu. "Untung saya membawa banyak kain".

- Reaksi

Lila yang melihatnya bertanya, "Kenapa kamu menutupi pepohonan itu dengan kain?"

- Koda

"Aku takut mereka kedinginan. Bukankah kita harus menyayanginya seperti keluarga? Begitulah aku memperlakukan keluargaku."

3 dari 4 halaman

Sampah dan Petugas Kebersihan

- Abstraksi

Suatu pagi Rano, seorang petugas kebersihan sedang menyapu sudut jalanan di sebuah kota. Tiba-tiba, dari arah belakang ada pengendara mobil yang melemparkan sampah dari kaca jendela mobil.

- Orientasi

Merasa kesal dengan kelakuan pengendara mobil, Rano pun menghentikan kegiatan menyapunya dan berteriak dengan kencang, "Wooyy... kalau buang sampah lihat-lihat dong. Jangan seenaknya sendiri. Hargai saya kalau lagi kerja!"

- Krisis

Mobil tersebut berhenti, dan keluarlah seorang pria berkemeja rapi serta berdasi. Rano pun menghampiri orang tersebut dan menasihatinya. "Pak, bisa enggak kalau buang sampah enggak di jalan? Saya udah capek-capek bersihinnya!", ujar Rano dengan kesal. "Maaf Pak, saya tidak bermaksud begitu," sahut pria tersebut.

- Reaksi

"Ngeles aja Pak, padahal udah ketahuan juga," ujar Rano masih dengan raut muka yang kesal dan marah. "Jadi begini Pak, saya ini kan hobi main basket. Tadi saya lagi coba latihan untuk lempar sampah ke tong sampah di sana," ujar pria berkemeja tersebut sambil menunjuk tong sampah di depannya.

- Koda

Rano pun lantas meninggalkan pembicaraan sembari bergumam, "Orang-orang zaman sekarang makin aneh saja. Ada aja alasannya".

4 dari 4 halaman

Penyuluhan Sampah Plastik

- Abstraksi

Pada hari Minggu pagi yang cerah, di balai desa sedang ada penyuluhan terkait kebersihan sampah yang ada di lingkungan desa tersebut.

- Orientasi

Dalam penyuluhan tersebut, kepala desa memberikan sebuah arahan mengenai sampah plastik yang berdampak sangat buruk terhadap lingkungan.

- Krisis

"Bapak-bapak dan Ibu-ibu, dalam membuang sampah jenis plastik alangkah baiknya dibuang pada tempat yang tepat," ujar kepala desa. "Karena sifat dari sampah plastik ini tidak dapat terurai dengan mudah, maka saya sarankan bapak dan ibu sekalian perlu mendaur ulang dan memanfaatkannya secara langsung."

Setelah acara usai, semua peserta diberikan hidangan berupa makanan dan minuman dengan wadah berbahan dasar plastik. Para warga pun kemudian berbondong-bondong mengumpulkan bekas sampah plastik tersebut dan dikemas ke tas milik kepala desa.

- Reaksi

Kepala desa pun kebingungan dengan aksi para warganya, dan bertanya, "Kenapa Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian memasukkan sampah tersebut ke dalam tas saya?"

Warga pun berujar, "Tadi kan bapak sendiri yang menyampaikan kalau sampah plastik sangat berbahaya dan tidak mudah terurai. Jadi, kami semua mengumpulkan semua sampah tersebut supaya bisa di daur ulang".

- Koda

Mendengar hal itu, kepala desa langsung pamit dan pulang.

 

Sumber: Portal-ilmu, Deckarenas

Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer