Sukses


Contoh Cerpen tentang Lingkungan yang Menarik untuk Dibaca

Bola.com, Jakarta - Seiring berkembangnya zaman, ada banyak tema yang bisa ditulis dan dikembangkan menjadi sebuah cerpen. Satu di antara yang menarik dan membawa dampak positif untuk si pembaca adalah cerpen yang bertemakan lingkungan.

Lantas, apa itu cerpen? Cerpen merupakan bentuk tulisan yang mengisahkan sebuah cerita fiksi yang dikemas secara pendek, jelas, dan ringkas.

Umumnya cerpen disajikan kurang dari 10.000 kata atau batas panjang maksimal 20 halaman. Hal ini agar para pembaca bisa menyelesaikannya dalam waktu yang singkat, yaitu sekitar 30 menit hingga dua jam.

Di sisi lain, cerpen sering juga disebut sebagai "cerita yang dapat dibaca dalam sekali duduk". Mengacu pada penjelasan di atas, wajar karya sastra satu ini disukai banyak orang.

Nah, bagi kamu yang tertarik membaca cerpen bertemakan lingkungan, bisa menyimak beberapa contohnya pada artikel ini.

Berikut ini beberapa contoh cerpen tentang lingkungan yang menarik untuk dibaca, dikutip dari laman Cerpen-az.blogspot danĀ Dosenbahasa, Rabu (21/9/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Sungai yang Bersih Membuat Banjir Tak Lagi Terjadi

Tomi, Yuda, dan Johan adalah tiga orang siswa SD Negeri Pamulang 4 yang telah berteman sejak mereka TK. Ketiga siswa tersebut gemar membersihkan lingkungan sekolah.

Tidak heran bapak/ibu guru menjadikan mereka sebagai teladan bagi siswa yang lain. Suatu hari di bulan September, mereka sedang bermain-main di sungai selepas pulang sekolah. Mereka memang gemar mencari ikan untuk kemudian digoreng dan dijadikan lauk makan siang.

Ukuran sungai yang tidak begitu besar membuat mereka mudah berjalan dari ujung ke ujung bagian sungai. Mereka menjumpai banyak sekali sampah di pinggir sungai. Mulai plastik, botol-botol, dan lain-lain. Setelah kelelahan dan beristirahat di pinggir sungai, Tomi berkata kepada Yuda dan Johan tentang sampah yang banyak mereka jumpai di pinggir sungai. Mereka pun sepakat bahwa sampah yang menumpuk di sungai bisa mengakibatkan banjir saat musim hujan nanti.

Suatu pagi pada saat jam istirahat di sekolah, Tomi, Yuda, dan Johan pergi ke kantor guru. Mereka menemui Bapak Ahmad, wali kelas mereka. Yuda menceritakan tentang banyaknya sampah yang ada di sungai, cerita Yuda pun ditimpali dan dilengkapi oleh Tomi dan Johan.

Mereka memberikan usul kepada wali kelas mereka untuk mengadakan acara bersih sungai pada saat acara bersih-bersih sekolah yang rutin dilakukan setiap hari Jumat minggu ke-2 setiap bulannya. Usulan mereka ditanggapi dengan positif oleh wali kelas.

Akhirnya tibalah hari di mana acara bersih-bersih sungai itu dilaksanakan. Pada pagi hari, kepala sekolah memberikan arahan kepada semua siswa tentang pentingnya sebuah sungai yang bersih.

Kepala sekolah juga meminta kepada semua siswa untuk membersihkan sungai dengan sungguh-sungguh dan tak lupa kepala sekolah menyampaikan hal-hal yang tidak boleh dilakukan selama acara bersih-bersih sungai berlangsung. Selesai acara pengarahan, dengan berbondong-bondong dan didampingi oleh wali kelas, para siswa menuju ke sungai yang lokasinya tidak jauh dari sekolahan.

Sesampainya di tepi sungai, wali kelas membagi siswa ke dalam beberapa kelompok di mana setiap kelompok terdiri dari lima orang dan ada satu orang siswa yang menjadi ketua serta koordinator kelompok.

Acara bersih-bersih sungai berlangsung selama dua jam. Setelah acara bersih-bersih sungai selesai, tampak beberapa gundukan sampah yang berhasil dikumpulkan oleh para siswa.

Sampah-sampah tersebut kemudian diangkut oleh truk milik Dinas Pekerjaan Umum yang memang sengaja didatangkan untuk mengangkut sampah sungai. Sungai pun kini tampak bersih.

Wali kelas menjelaskan tentang arti pentingnya kebersihan sungai agar masyarakat di sekitar terbebas dari banjir saat musim hujan datang. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita termasuk kebersihan sungai agar terhindar dari bahaya banjir.

3 dari 4 halaman

Lingkungan Sekolah

Pada suatu sore, aku baru bangun tidur, kulihat dari balik jendela kamarku, di luar kelihatan mendung, itu berarti akan segera turan hujan. Aku pun membangunkan ibu untuk segera mengangkat jemuran dan tak lama kemudian hujan lebat di sekitar rumahku.

Beberapa saat kemudian, air di selokan samping rumahku mulai mengalir. Aku menggantungkan kakiku sambil bermain air.

"Ow", ibuku berteriak memanggilku. "Fina jangan bermain di hujan-hujanan, Nak, nanti kamu sakit lo". Ibuku selalu bilang seperti itu, tapi baju dan tubuhku sudah basah, aku lanjutkan saja hujan-hujanan bersama teman-temanku sambil bermain perahu dari kertas.

Asyik sekali sore itu, kami bermain perahu kertas di tengah jalan yang dipenuhi air. Hujannya sangat deras dan sangat seru sekali.

Hujan makin lama semakin deras, tubuhku pun terasa dingin, bibir dan jari-jari tangan dan kakiku mulai membiri, akhirnya aku pulang sambil menahan dingin, bibirku bergetar..., huhā€“huhā€“huhā€“huh dingin sekali.

Sesampai di rumah ibuku tahu, beliau marah-marah padaku, aku dimandikan dengan air hangat, setelah itu aku digendong dan segera memakai baju.

Pada saat aku memakai baju, tiba-tiba terdengar suara tiang listrik dipukuli keras-keras. "Thengā€“thengā€“theng, terus ada banyak orang berlari-lari sambil berteriak, "banjirā€“banjirā€“banjirā€“banjir, awas ada banjir, awas ada banjir, segeralah keluar rumah, waspada banjir," teriak Pak Kamituwo di luar.

Aku dan ibuku kaget, ibu berlari keluar sambil mengucap, "Astaghfirullahaladzim". Ibu kelihatan panik dan aku pun berlari melihat luar. Di jalan samping rumah, di halaman rumah, sawah, semuanya tergenang air. Aku takut sekali, bahkan ada beberapa rumah didekat sungai airnya sampai masuk ke dalam rumah.

Melihat air yang begitu deras aku menangis. Aku bertanya pada ibuku, "Apakah sekolahku juga kebanjiran, Bu?" Ibu menenangkanku.

"Sambil menunggu air surut, ibuku berkata padaku. "Fina, kita harus menjaga lingkungan, bumi dan seisinya". Lalu aku bertanya, "Bagaimana caranya, Bu? Aku kan masih kecil dan masih sekolah di TK". Ibuku menjawab, "Awalilah dari hal yang paling kecil, Nak, misalnya buanglah sampah pada tempatnya supaya tidak menyumbat selokan, trus tidak boleh merusak tanaman. Selain itu agar lingkungan kita bersih, indah dan sehat kita juga harus rajin membersihkan lingkungan sekitar kita, tidak hanya di rumah, di sekolah, di jalan, dan di mana saja kita harus menjaganya terutama tanaman di hutan, kita tidak boleh menggunduli hutan supaya tidak terjadi banjir dan tanah longsor."

Tak lama aku tertidur di pangkuan ibu.

"Kukuruyukā€¦ Aku terbangun, sudah pagi. Alhamdulillah ternyata ayamku membangunkanku, tidak hanyut oleh banjir. Aku berlari ke kandang dan bapak kerja bakti membersihkan sisa-sisa banjir. Nah, teman-teman itulah sedikit ceritaku saat hujan yang sangat deras. Maka dari itu kita jaga lingkungan kita agar tetap bersih, asri, indah, sehat dan aman. Jangan lupa ya buanglah sampah pada tempatnya!

Lingkungan yang bersih, indah, sehat, menciptakan generasi sehat, cerdas, dan ceria.

4 dari 4 halaman

Lingkungan Bersih

Suara azan subuh menggema, dan langsung aku bangun pada waktu itu juga. Setelah salat subuh, aku bergegas ganti pakaian dan lekas berolahraga pagi.

Setelah tadi malam hujannya sangat deras, pagi ini udaranya sangat dingin dan sejuk. Pagi yang cerah ini tanpa adanya polusi udara di pagi ini membuat udara makin sejuk.

Jarum jam menunjukkan pukul 05:00 WIB, aku langsung pulang. Bertepatan hari ini adalah hari Minggu, aku dan teman-temanku akan bersepeda bersama-sama menikmati Minggu pagi yang sejuk.

Setiap minggu di kota ku selalu di adakan "car free day", yaitu hanya sepeda yang boleh berkendara. Kendaraan bermotor tidak boleh melewati jalan itu. Semua orang mendukung kegiatan itu karena dapat mengurangi polusi lingkungan. Polusi lingkungan dapat menyebabkan penyakit.

Waktu sudah menunjukkan pukul 08:00, aku langsung pulang. Setelah sampai di rumah, warga kampungku melakukan kerja bakti membersihkan kampung. Aku dan teman-temanku langsung membantu kerja bakti.

Ternyata sampah-sampah banyak menyumbat selokan dan langsung di bersihkan. Setelah dibersihkan alirannya menjadi lancar dan tidak akan khawatir terkena banjir. Kampungku juga dilakukan penghijauan dengan menanam tumbuhan di pot-pot setiap rumah harus memiliki minimal satu atau dua tanaman. Dan kampungku menjadi bersih dan hijau.

Andai saja di kotaku juga dilakukan kegiatan membersihkan sungai agar aliran sungai-sungai menjadi lancar dan tidak terkena banjir seperti kota-kota besar lainnya.

Pemerintah dan masyarakat juga semangat dengan kegiatan itu. Bahkan wali kotanya juga turun untuk membersihkan lingkungan. Dari kegiatan itu kota menjadi bersih dan sehat.

Selain dengan pembersihan sungai-sungai pemerintah kota juga mengadakan penghijauan lingkungan. Penghijauan berfungsi sebagai penghasil oksigen dan pengurang polusi udara.

Betapa hidup di lingkungan yang bersih membuat kita dapat menikmati hidup yang nyaman, sehat, dan tenteram.

Ā 

Sumber: Cerpen-az.blogspot,Ā Dosenbahasa

Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer