Bola.com, Jakarta - Jika sering membaca sebuah majalan, koran, ataupun media cetak lainnya, pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan teks anekdot.
Seiring perkembangan teknologi, teks anekdot bisa ditemukan juga di sejumlah media sosial dengan berbagai tema.
Baca Juga
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Advertisement
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
Teks anekdot juga dapat dimaknai sebagai sebuah karangan yang dibuat berdasarkan pengalaman hidup seseorang yang ditulis secara singkat dan mengandung humor baik dalam konteks politik, hukum, kritikan, dan lain sebagainya.
Pembuatan teks anekdot biasanya bertujuan hanya untuk hiburan, meski terkadang teks anekdot juga dibuat untuk suatu kritikan terhadap instansi tertentu.
Untuk memahami lebih lanjut, kamu bisa membaca dengan saksama contoh teks anekdot tentang politik di bawah ini.
Berikut contoh teks anekdot tentang politik, yang singkat dan menarik untuk dibaca, seperti dikutip dari laman Deckarenas, Rabu (21/9/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Teks Anekdot tentang Politik
Kursi Lupa Ingatan
Sambil menunggu guru masuk kelas, beberapa anak bercanda di salah satu sudut kelas.
Andre: "Guys, main tebak-tebakan yuk! Kursi, kursi apa yang bisa buat orang lupa ingatan?"
Umar: "Kursi malas"
Hans: "Kursi mainan di Dufan"
Ilham: "Kursi pengemudi, kalau kecelakaan"
Andre: "Haha, lucu sih, tapi masih salah!"
Yudi: "Kursi goyang. Kan bikin orang jadi mengantuk dan tertidur sehingga orang jadi lupa"
Andre: "Hm, masih salah!"
Umar: "Trus kursi apa dong?"
Andre: "Nyerah nih?"
Ilham: "Nyerah deh"
Andre: (sambil tertawa) “Jawabannya, kursi anggota dewan! Hahaha.."
Yudi: "Kenapa?"
Andre: "Jelas lah! Lihat aja, sebelum duduk di kursi dewan, banyak caleg berjanji macam-macam supaya masyarakat memilih mereka. Eh, setelah duduk di kursi dewan, mereka langsung lupa janji-janjinya tersebut."
Semua pun tertawa sampai tidak sadar guru mereka sudah ada di depan meja.
Advertisement
Contoh Teks Anekdot tentang Politik
Hukuman Pencuri Vs Koruptor
Setelah berolahraga pagi, Irwan memutuskan untuk membeli soto ayam kesukaannya untuk disantap bersama istrinya di rumah. Dalam perjalanan, ternyata sandalnya putus dan Irwan pun memutuskan untuk membeli sandal di warung terdekat.
Sayangnya, uang yang dimilikinya tidak cukup sehingga terpaksa, Irwan melanjutkan perjalanan pulang dengan bertelanjang kaki. Irwan pun melintasi sebuah rumah yang penuh orang dan terdapat banyak sandal di depannya.
Tanpa berpikir panjang, Irwan langsung mengambil sandal yang paling depan dan paling bagus dari rumah tersebut. Malang nasib Irwan, salah seorang tamu di rumah tersebut mengetahui aksi Irwan sehingga ia pun dikejar dan ditangkap.
Irwan berusaha berdamai, tapi pemilik sandal tersebut tetap membawa Irwan ke jalur hukum. Irwan dijatuhi pasal pencurian dan kasusnya akan segera disidangkan di meja hijau.
Saat persidangan berlangsung, hakim ketua pun memutuskan bahwa Irwan terbukti melakukan pencurian sandal dan dikenakan hukuman lima tahun penjara. Irwan pun tidak terima dan menyatakan bahwa hukumannya jauh lebih berat dibandingkan hukuman koruptor.
Hakim pun menjelaskan "Kamu terbukti mencuri sandal dan merugikan seseorang sebesar 50.000. Sementara para koruptor menggelapkan uang senilai 3 miliar dan merugikan 200 juta lebih rakyat Indonesia."
Kalau dihitung-hitung, koruptor hanya bikin rugi 15-an rupiah saja untuk masing-masing orang. Artinya, kerugian yang kamu timbulkan lebih besar dibanding kerugian yang ditimbulkan oleh koruptor.
Contoh Teks Anekdot tentang Politik
Baju Paling Mahal
Sambil menunggu pesanan makanan di kantin, dua orang karyawan bernama Kiki dan Indah asyik mengobrol dalam sebuah percakapan yang sangat seru. Mereka membicarakan baju yang akan dibeli sepulang dari kantor nanti.
Tiba-tiba muncul salah seorang teman mereka bernama Bayu, dan memberikan pertanyaan, "Kalian tahu tidak, merek baju apa yang paling mahal?" Kiki dan Indah pun langsung merespons dengan menyebutkan beberapa merek baju mewah, seperti Gucci, Channel, YSL, dan sebagainya.
Jawab Bayu, "Salah semua. Yang paling mahal itu baju tahanan KPK." "Kok bisa?" tanya Indah. "Iya dong, coba deh pikir, seseorang harus ambil uang negara ratusan juta, bahkan miliaran rupiah baru deh mereka bisa pakai baju tersebut."
"Iya juga ya," celetuk Kiki. "Mending kita cari baju-baju di pasar loak aja, Ndah, lebih hemat.", imbuhnya. "Eh, jangan salah. Siapa tahu ada baju bertuliskan Tahanan KPK dijual dengan harga lebih murah, 50 atau 100 ribu cukup hahaha" ujar Bayu sambil tertawa.
Indah dan Kiki pun tertawa, tapi percakapan mereka terhenti karena pesanannya sudah datang. Bayu pun bergegas memesan makanan dan bergabung di meja tersebut bersama Indah dan Kiki.
Sumber: Deckarenas
Yuk, baca artikel contoh lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement