Bola.com, Jakarta - Doa memiliki kekuatan yang sangat besar dalam kehidupan umat manusia. Dengan berdoa, menandakan bahwa kita merupakan hamba yang masih membutuhkan Tuhan.
Agama Islam selalu mengajarkan kepada umatnya untuk selalu membaca doa dalam setiap kegiatan atau aktivitas yang mereka lakukan.
Baca Juga
Media Negeri Jiran Panaskan Rumor Pelatih Karismatik Malaysia Jadi Arsitek Gres Persis di BRI Liga 1
Cerita Legenda Chelsea Temukan Bakat Hokky Caraka: Dulunya Bek dan Diubah Jadi Striker, Bangga Masuk Timnas Indonesia
Vietnam Mau Mainkan Pemain Naturalisasi Brasil Rafaelson aka Nguyen Xuan Son di Piala AFF 2024 Vs Timnas Indonesia, Masih Tunggu Izin FIFA
Advertisement
Tujuan dipanjatkannya doa adalah, agar apa pun yang sedang kita lakukan selalu diberkahi oleh Allah Swt. dan kita dijauhkan dari mara bahaya.
Seperti halnya ketika kita sedang mengikuti sebuah acara, di mana pada awal acara dan akhir acara kita harus berdoa kepada Allah Swt.
Memanjatkan doa setelah selesai acara biasa umat muslim sebut sebagai doa kafaratul majelis. Doa ini memiliki keistimewaan, khususnya dalam memohon ampunan kepada Allah atas dosa yang kita miliki.
Berikut bacaan doa kafaratul majelis beserta arti dan landasan hadisnya, seperti disadur dari Dream, Kamis (22/9/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bacaan Doa Kafaratul Majelis
Ketika menyelenggarakan atau mengikuti suatu acara, sebaiknya diawali dan ditutup dengan doa. Hal ini sebagai ungkapan syukur kepada Allah Swt. atas berlangsungnya acara tersebut hingga selesai.
Untuk menutup acara, umat muslim bisa membaca doa kafaratul majelis. Berikut bacaannya, yang bisa dilafalkan dengan mudah:
Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik.
Artinya: "Maha Suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertobat kepada-Mu." (HR. Ashhaabus Sunan dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/153.)
Doa kafaratul majelis ini dianjurkan untuk dibaca setelah acara selesai. Hal itu karena ada berbagai keutamaan yang bisa didapatkan oleh mereka yang membacanya.
Keutamaan membaca doa tersebut antara lain bisa menghapuskan dosa, menjadikan ilmu yang didapatkan lebih bermanfaat, memudahkan seseorang menuju surga, membuat iman seseorang menjadi lebih kuat, dan mampu meredam kemurkaan Allah Swt.
Advertisement
Landasan Doa Kafaratul Majelis
Dianjurkannya untuk membaca doa kafaratul majelis setelah acara selesai tentunya tidak datang begitu saja. Ada beberapa hadis yang dijadikan sebagai landasannya.
Berikut ini hadis-hadis yang menjadi dasar dari doa kafaratul majelis, yang penting untuk Anda ketahui:
Hadis Pertama
Hadis yang pertama adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a., Nabi Muhammad saw. bersabda:
"Barang siapa yang duduk di suatu majelis lalu banyak senda guraunya (kalimat yang tidak bermanfaat untuk akhiranya), maka hendaklah ia mengucapkan sebelum bangun dari majelisnya itu, ‘Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik’."
Artinya: "Mahasuci Engkau, wahai Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Aku meminta ampun kepada-Mu dan aku bertobat kepada-Mu); kecuali diampuni baginya dosa-dosa selama di majelisnya itu." (HR. Tirmidzi, no. 3433).
Hadis Kedua
Hadis kedua adalah dari Abu Barzah r.a., ia mengatakan bahwa, "Rasulullah saw. mengucapkan ketika di akhir (pertemuan) ketika beliau akan bangun dari majelis".
‘Subhaanakallaahumma wa bihamdika, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik’.
Artinya: "Mahasuci Engkau, wahai Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Aku meminta ampun kepada-Mu dan aku bertobat kepada-Mu."
Selain itu, ada juga seseorang yang mengatakan, "Wahai Rasulullah, engkau mengucapkan ucapan yang belum pernah engkau ucapkan sebelumnya."
Mendengar seperti itu, lalu beliau pun menjawabnya, "Itu adalah kafarat bagi dosa yang terjadi selama di dalam majelis." (HR. Abu Daud)
Disadur dari: Dream.co.id (Penulis: Widya Resti Oktaviana. Published: 10/4/2022)
Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengeklik tautan ini.