Bola.com, Jakarta - Frasa adalah istilah yang kerap disamakan dengan istilah kelompok kata. Frasa adalah satuan gramatik yang terdiri atas satu kata atau lebih dan tidak melampaui batas fungsi atau jabatan.
Frasa juga didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonprediktif, atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi satu di antara fungsi sintaksis di dalam kalimat.
Baca Juga
Advertisement
Frasa merupakan satuan yang tidak melebihi batas fungsi, maksudnya frasa selalu terdapat dalam satu fungsi tertentu, seperti dalam S, P, O, PEL, atau K.
Untuk mendapatkan pemahaman secara lebih mendalam terkait frasa, kamu bisa menyimak dan mengulas artikel tentang frasa ini.
Berikut rangkuman tentang frasa, disadur dari Merdeka, Jumat (23/9/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri-Ciri Frasa
- Frasa harus terdiri minimal dua kata atau lebih.
- Menduduki atau mempunyai fungsi gramatikal dalam kalimat.
- Frasa harus mempunyai satu makna gramatikal.
- Frasa bersifat nonpredikatif.
- Frasa selalu menduduki satu fungsi kalimat.
Advertisement
Jenis-Jenis Frasa dan Contohnya
Frasa verbal
Frasa verbal yaitu suatu frasa yang mempunyai inti kata kerja dalam unsur pembentukannya dan juga dapat difungsikan sebagai pengganti kedudukan kata kerja dalam suatu kalimat.
 Contoh: sedang pergi, akan datang, baru makan, dan lainnya.
Frasa Nominal
Frasa nominal yakni suatu frasa yang mempunyai inti kata benda dalam unsur pembentukannya dan juga dapat difungsikan sebagai pengganti dari kata benda.
Contoh: sapu lidi, kado ulang tahun, sendok emas, dan masih banyak lainnya.
Frasa ajektiva
Frasa ajektiva adalah suatu frasa yang mempunyai inti berupa kata sifat dalam unsur pembentukannya.
Contoh: cukup buruk, lumayan jauh, terlalu miskin, kurang manis, dan lain-lain.
Jenis-Jenis Frasa dan Contohnya
Frasa adverbia
Frasa adverbia adalah frasa yang mengandung unsur inti kata keterangan dan dapat sebagai substitusi kata keterangan dalam suatu kalimat.
Contoh: dengan heran.
Frasa numeralia
Frasa numeralia adalah frasa yang terbentuk dari kata bilangan. Frasa ini mengungkapkan jumlah, kuantitas, dan urutan dalam suatu deret.
Contoh: tiga potong, lima sendok, dan sebagainya.
Frasa preposisional
Frasa preposisional merupakan frasa yang mengandung preposisi dan objek preposisional yang dapat berperan sebagai kata keterangan dalam suatu kalimat.
Contoh: Yang terhormat, kepada Kepala Sekolah, dan lain-lain.
Advertisement
Jenis-Jenis Frasa dan Contohnya
Frasa konjungsi
Frasa konjungsi adalah frasa yang mengandung konjungsi atau kata sambung.
Contoh: kemarin malam, tadi sore.
Frasa endosentrik
Frasa endosentrik adalah frasa yang memiliki konstituen inti yang memiliki hubungan atau kesetaraan dengan konstituen lainnya yang ada pada rangkaian kalimat tersebut.
Secara umum ada tiga jenis frasa endosentrik, yaitu frasa endosentrik atributif, apositif, dan koordinatif.
Frasa eksosentrik
Frasa eksosentrik adalah frasa yang tidak memiliki unsur inti. Lantaran tidak memiliki unsur inti, kalimat ini tidak dapat dipenggal-penggal atau dibeda-bedakan.
Secara umum, ada tiga bentuk frasa eksosentrik yang umumnya digunakan dalam suatu kata-kata. Tiga bentuk frasa tersebut, yakni frasa eksosentris direktif, nondirektif, dan konektif.
Jenis-Jenis Frasa beserta Contohnya
Frasa setara
Frasa setara adalah frasa yang antarkatanya memiliki unsur yang setara.
Frasa setara bertingkat
Frasa setara bertingkat merupakan frasa yang antarkatanya memiliki unsur yang tidak setara atau memiliki tingkatan-tingkatan tertentu.
Frasa biasa
Frasa biasa merupakan frasa yang terbentuk dari makna denotasi (makna sebenarnya).
Contoh: Ariana sedang mengepel lantai.
Frasa idiomatik
Frasa idiomatik adalah frasa yang bermakna tidak sebenarnya atau memiliki konotasi tertentu.
Contoh: Timoty adalah orang yang pandai bersilat lidah di depan guru.
Frasa ambigu
Frasa ambigu merupakan frasa yang memiliki makna ganda sehingga dapat menimbulkan keraguan. Oleh karena itu, frasa-frasa ambigu umumnya memerlukan penjelasan yang lebih.
Contoh: memberi tahu, orang tua, dan lainnya.
Â
Disadur dari:Â Merdeka.com (Penulis: Ani Mardatila. Published: 18/1/2022)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement