Bola.com, Jakarta - Playing victim adalah satu di antara istilah yang sering didengar dalam keseharian. Istilah ini gunakan guna menggambarkan sikap dan perilaku seseorang.
Playing victim merupakan perilaku yang tidak sukai. Pasalnya, orang yang playing victim percaya bahwa semua nasib buruk dalam hidup mereka disebabkan oleh orang lain.
Baca Juga
Advertisement
Mereka juga percaya segala upaya untuk menciptakan perubahan akan gagal, jadi tidak ada gunanya
Maka itu, orang yang playing victim bisa sangat menjengkelkan bagi orang lain di sekitarnya. Pasalnya, sifat ini bisa menebar energi negatif. Selain itu, playing victim termasuk perilaku manipulatif.
Agar lebih paham lagi, berikut rangkuman tentang playing victim, disadur dari Liputan6, Jumat (23/9/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri-Ciri Orang Playing Victim
Merasa kasihan kepada diri sendiri
Playing victim terus-menerus mengasihani diri mereka sendiri dan mencoba membuat orang lain merasakan hal yang sama. Mereka menganggap dunia ini kejam dan mereka terlalu lemah untuk mengubah apa pun tentangnya.
Memiliki masalah dalam memercayai orang
Mereka memproyeksikan emosi mereka ke seluruh dunia dan benar-benar percaya bahwa orang lain sama seperti mereka: tidak dapat dipercaya.
Tidak bisa berhenti membandingkan diri
Biasanya orang yang playing victim akan merasa kurang percaya diri. Mereka tidak bisa berhenti memikirkan apakah mereka lebih baik atau lebih buruk dari orang lain.
Advertisement
Ciri-Ciri Orang Playing Victim
Merasa sakit hati ketika ada yang memberi saran
Playing victim sering kali sulit menerima masukan. Lantaran mereka telah memposisikan diri sebagai korban sejak awal, mereka akan merasa terpojok jika orang lain memberikan saran atau pendapat yang tidak sesuai apa yang mereka rasakan dan inginkan.
Pesimistis dalam menghadapi berbagai hal
Playing victim akan lebih fokus melihat sisi negatif dari suatu hal daripada sisi positifnya. Hal ini termasuk merasa tidak berharga, tidak berdaya, disertai persepsi diri yang negatif dan sedih.
Menganggap semua masalah tidak bisa dikendalikan
Orang-orang dengan perilaku playing victim selalu menganggap semua masalah adalah bencana yang tidak bisa dikendalikan.
Ciri-Ciri Orang Playing Victim
Merasa bahwa hidup tidak pernah berpihak
Seseorang dengan mentalitas korban akan merasa bahwa apa pun yang mereka lakukan tidak akan ada artinya dan tidak dapat mengubah apa pun dalam hidup.
Merasa menjadi orang yang kurang beruntung
Ketika mereka menceritakan pengalaman mereka atau apa yang mereka alami, mereka akan mengklaim bahwa merekalah yang paling menderita kerugian di antara orang lain yang terlibat.
Semua adalah kesalahan orang lain
Playing victim melihat bahwa semua masalah yang terjadi dalam hidup mereka adalah kesalahan orang lain dan tidak melibatkan tanggung jawab sedikit pun pada diri mereka sendiri.
Advertisement
Ciri-Ciri Orang Playing Victim
Manipulatif
Tanda-tanda orang playing victim adalah manipulatif. Orang yang playing victim akan melakukan segala cara agar keinginannya terpenuhi. Ia juga bisa membuat orang lain merasa bersalah atas apa pun yang pernah dilakukan pada mereka.
Tidak bahagia dengan hidup
Apa pun hal positif yang terjadi dalam hidup playing victim, para korban tidak akan menganggapnya serius dan itu tidak akan pernah cukup. Tidak peduli apa yang kurang atau hilang, mereka masih menginginkan lebih untuk diri mereka sendiri.
Tidak bertanggung jawab
Satu di antara ciri utama playing victim adalah menghindari tanggung jawab. Orang yang playing victim selalu menempatkan kesalahan di tempat lain, membuat alasan, dan bereaksi terhadap sebagian besar rintangan hidup dengan "ini bukan salahku".
Tanda-Tanda Orang Playing Victim
Tidak mencari solusi
Orang yang playing victim menunjukkan sedikit minat untuk mencoba membuat perubahan. Ia mungkin menolak tawaran bantuan dan lebih tertarik untuk mengasihani diri sendiri.
Merasa tidak berdaya
Orang yang merasa menjadi korban percaya bahwa ia tidak memiliki kekuatan untuk mengubah situasi. Playing victim selalu bertindak seperti tidak berdaya untuk mendapatkan simpati dan dukungan.
Mendendam pada orang lain yang bahagia
Perasaan diri yang tidak layak dapat menyebabkan kecemburuan terhadap orang lain yang tampak berharga, dan kecemburuan itu dapat berkembang menjadi kebencian.
Advertisement
Penyebab Playing Victim
Trauma masa lalu
Trauma masa lalu kerap menjadi penyebab playing victim. Pengalaman trauma masa lalu ini membentuk pola pikir playing victim sebagai mekanisme koping dari trauma itu sendiri.
Pengkhianatan
Pengkhianatan kepercayaan, terutama pengkhianatan yang berulang, juga dapat membuat orang merasa seperti korban dan membuat mereka sulit untuk memercayai siapa pun.
Ketergantungan bersama
Seseorang yang kodependen mungkin mengorbankan tujuan mereka untuk mendukung pasangannya. Akibatnya, mereka mungkin merasa frustrasi dan kesal karena tidak pernah mendapatkan apa yang mereka butuhkan, tanpa mengakui peran mereka sendiri dalam situasi tersebut.
Manipulasi
Beberapa orang yang melakukan playing victim tampak senang menyalahkan orang lain atas masalah yang mereka timbulkan. Ia akan menyerang dan membuat orang lain merasa bersalah, atau memanipulasi orang lain untuk simpati dan perhatian.
Â
Disadur dari:Â Liputan6 (Penulis:Â Anugerah Ayu Sendari, Editor: Fadila Adelin. Published: 25/11/2021)
Yuk, baca artikel kesehatan mental lainnya dengan mengikuti tautan ini.