Bola.com, Jakarta - Ode adalah satu di antara jenis puisi baru yang berisi sanjungan kepada orang yang sangat berjasa atau yang dikagumi.
Biasanya tema pada penulisan puisi ode menggunakan pahlawan atau tokoh besar suatu bangsa.
Baca Juga
Advertisement
Adapun ciri dari puisi ode yaitu bernada anggun, nada dan gayanya resmi, membahas tentang sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung, dan sastrawan.
Sebagai informasi, istilah ode berasal dari kata Yunani, berarti nyanyian. Hal tersebut karena dahulu puisi ode dibacakan dengan nada hingga seperti nyanyian dan diikuti oleh tarian bangsawan Yunani.
Untuk memahami lebih lanjut, kamu bisa membaca dengan saksama beberapa contoh puisi ode pada artikel ini.
Berikut ini beberapa contoh puisi ode yang bisa dipahami, dikutip dari laman Pelajaran dan Materi, Minggu (25/9/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Teratai
Karya: Sanusi Pane
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai
Tersembunyi kembang indah permai
Tidak terlihat orang yang lalu
Akarnya tumbuh di hati dunia
Daun berseri Laksmi mengarang
Biarpun ia diabaikan orang
Seroja kembang gemilang mulia
Teruslah,
O Teratai Bahagia
Berseri di kebun Indonesia
Biar sedikit penjaga taman
Biarpun engkau tidak dilihat
Biarpun engkau tidak diminat
Engkau turut menjaga zaman
Advertisement
Ibu
Karya: Chen Mardiayanto
Lenganmu yang rapuh
Masih saja gigih menepis gerimis
Yang menyapu wajah kelabumu
Sedang aku cuma bisa
Terpaku menggigil
Menyaksikan dan mencoba meraba
Perih yang kau derita
Ibu Kartini
Karya: Fatkhan T. Haqque
Ibu Kartini bunga bangsa
Harum mewangi sepanjang massa
Meski kini engkau tiada
Harum muliamu tetap terbawa
Tetap abadi hingga masa kini
Meski engkau tak hidup kembali
Serasa hati kau masi ada
Masih bicara masih berkata
Jasamu takkan kulupa
Advertisement
Generasi Sekarang
Karya: Asmara Hadi
Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantoen keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia
Puisi untuk Guru
Karya: Muhammad Yanuar
Engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi jiwa
Dari segala gelap dunia
Engkau adalah setetes embun
Yang menyejukkan hati
Hati yang ditikam kebodohan
Sungguh mulia tugasmu guru
Tugas yang sangat besar
Guru engkau adalah pahlawanku
Yang tidak mengharapkan balasan
Segala yang engkau lakukan
Engkau lakukan dengan ikhlas
Guru jasamu takkan kulupa
Guru ingin kuucapkan
Terima kasih atas jasamu
Sumber: Pelajaran, Materi
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement