Bola.com, Jakarta - Depresi merupakan satu di antara masalah kesehatan mental serius yang berbahaya dan cukup umum terjadi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), depresi adalah keadaan perniagaan yang sukar dan lesu.
Baca Juga
Advertisement
Definisi lain dari depresi adalah gangguan jiwa pada seseorang yang ditandai dengan perasaan yang merosot (seperti muram, sedih, perasaan tertekan).
Setiap orang punya risiko mengalami depresi. Selain itu, masalah kesehatan mental serius ini juga banyak macamnya. Jadi, penting untuk mengetahui macam-macam depresi yang bisa dialami. Hal ini supaya kita lebih peduli dengan kesehatan mental.
Berikut ini macam-macam depresi, penting untuk diketahui, dikutip dari laman ners.unair.ac.id, Selasa (27/9/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Macam-Macam Depresi
1. Depresi Mayor
Depresi ini diartikan sebagai jenis depresi yang membuat pengidapnya merasa sedih dan putus asa sepanjang waktu. Gejala bisa berlangsung berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Terlepas dari berapa lama gejala berlangsung, depresi berat dapat mengganggu aktivitas dan kualitas hidup penderitanya. Berikut ini gejala dari depresi mayor:
- Suasana hati yang murung dan suram.
- Kehilangan minat terhadap hobi atau aktivitas lain yang sebelumnya disukai.
- Perubahan berat badan.
- Gangguan tidur.
- Sering merasa lelah dan kurang berenergi.
- Selalu merasa bersalah dan tidak berguna.
- Sulit berkonsentrasi.
- Kecenderungan untuk bunuh diri.
2. Depresi Persisten
Depresi persisten atau distimia merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi depresi yang bersifat kronis.
Gejala yang ditimbulkan sama dengan depresi pada umumnya, hanya depresi jenis ini berlangsung lama bahkan hingga bertahun-tahun.
Seseorang dapat disebut menderita depresi persisten apabila ia merasakan gejala depresi yang menetap selama setidaknya dua bulan secara terus-menerus dan hilang timbul dalam waktu dua tahun.
Walau gejalanya tidak selalu berat seperti depresi mayor, pengidap depresi persisten kerap memiliki kesulitan dalam bersosialisasi dan menjalani aktivitas sehari-hari.
Advertisement
Macam-Macam Depresi
3. Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar adalah jenis depresi yang ditandai dengan adanya dua suasana hati yang bertolak belakang, yaitu mania dan depresi.
Mania ditandai dengan munculnya perilaku atau emosi yang meluap-luap, seperti rasa gembira atau semangat yang membuncah dan tidak bisa dikendalikan.
Sebaliknya, depresi pada gangguan bipolar ditunjukkan dengan rasa tidak berdaya, putus asa, dan sedih. Kondisi ini bisa membuat pengidapnya mengurung diri di kamar, bicaranya sangat lambat seolah sedang melantur, dan tidak mau makan.
4. Depresi Psikotik
Depresi psikotik ditandai dengan gejala depresi berat yang disertai adanya halusinasi atau gangguan psikotik.
Pengidap depresi jenis ini akan mengalami gejala depresi dan halusinasi, yaitu melihat atau mendengar sesuatu yang sebetulnya tidak nyata.
Depresi ini lebih banyak terjadi pada orang tua. Meski begitu, orang yang masih muda bisa saja mengalaminya.
Selain usia lanjut, riwayat trauma psikologis yang berat di masa kecil juga dikatakan dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami depresi psikotik.
Macam-Macam Depresi
5. Depresi Postpartum
Depresi ini diartikan sebagai jenis depresi yang terjadi pada ibu yang baru saja melahirkan. Ibu yang menderita depresi postpartum dapat mengalami beberapa gejala, seperti:
- Selalu merasa tertekan.
- Sulit berkonsentrasi.
- Nafsu makan berkurang.
- Susah tidur.
- Merasa tidak pantas menjadi seorang ibu.
- Sulit menghasilkan ASI atau menyusui.
- Memiliki pikiran untuk menyakiti diri atau bayinya.
Depresi postpartum bisa menyerupai gangguan psikologis lain yang disebut sindrom baby blues syndrome. Meski gejalanya mirip, kedua kondisi tersebut merupakan hal yang berbeda.
Sindrom baby blues biasanya terjadi selama dua minggu setelah melahirkan dan akan mereda dengan sendirinya.
Depresi postpartum dapat berlangsung lama hingga enam bulan atau lebih dan dapat mengganggu ikatan batin antara ibu dan bayinya.
6. Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD)
Premenstrual dysphoric disorder adalah jenis depresi yang menyerang wanita pada saat menjelang menstruasi.
Kondisi ini sering disebut sebagai sindrom pramenstruasi yang berat. Wanita yang mengalami PMDD dapat mengalami beberapa gejala berikut ini:
- Mudah emosi dan tersinggung.
- Sering merasa cemas secara berlebihan.
- Sulit tidur.
- Nyeri otot.
- Kram perut.
- Nafsu makan hilang atau justru bertambah.
- Sakit kepala.
Berbeda dengan sindrom pramenstruasi, gejala PMDD yang terjadi bisa sangat mengganggu dan bahkan muncul gejala depresi berat yang mengganggu kualitas hidup pengidapnya.
Gejala ini biasanya akan muncul dalam waktu satu minggu sebelum menstruasi dimulai dan akan menghilang setelah datang bulan.
Sumber: ners.unair.ac.id
Dapatkan artikel macam dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement