Bola.com, Jakarta - GDP atau Gross Domestic Product merupakan statistika perekonomian yang paling diperhatikan karena dianggap ukuran tunggal terbaik mengenai kesejahteraan rakyat. Dengan kata lain, GDP merupakan satu di antara tolok ukur pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Secara ringkas, GDP adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.
Baca Juga
Advertisement
PDB atau GDP atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun.
Satu di antara tolok ukur pertumbuhan suatu negara dapat dilihat dari GDP adalah statistika perekonomian yang paling diperhatikan karena dianggap ukuran tunggal terbaik mengenai kesejahteraan rakyat.
Hal yang mendasarinya tidak lain karena GDP dapat mengukur dua hal pada saat bersamaan, yaitu total pendapatan semua orang dalam perekonomian dan total pembelanjaan negara untuk membeli barang dan jasa hasil perekonomian.
Agar lebih paham lagi, berikut rangkuman dari GDP, disadur dari Liputan6, Rabu (28/9/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Manfaat GDP bagi Negara
1. Mengukur laju pertumbuhan ekonomi nasional sudah sejauh mana dan apa saja yang masih perlu ditingkatkan.
2. Membandingkan kemajuan ekonomi antarnegara untuk mengetahui negara mana yang memiliki perekonomian terkuat.
3. Mengetahui struktur perekonomian suatu negara untuk mengetahui sektor mana yang memerlukan perbaikan.
4. Sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah. Dalam hal ini PDB sering kali diartikan sebagai indikator dari kesejahteraan suatu negara. Angka PDB yang tinggi diartikan dengan tingginya angka produksi. Tingginya angka produksi dihubungkan kepada daya beli masyarakat yang juga tinggi.
Advertisement
Perhitungan GDP atau PDB
1. Pendekatan Produksi
GDP adalah jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
Unit-unit produksi tersebut dalam penyajian ini dikelompokkan menjadi sembilan lapangan usaha (sektor), yaitu:
- Pertanian, Peternakan
- Kehutanan dan Perikanan
- Pertambangan dan Penggalian
- Industri Pengolahan
- Listrik, Gas dan Air Bersih, Konstruksi
- Perdagangan, Hotel dan Restoran
- Pengangkutan dan Komunikasi
- Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan
- Jasa-jasa termasuk jasa pelayanan pemerintah.
2. Pendekatan Pendapatan
GDP adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).
Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan keuntungan yang semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya.
Dalam definisi ini, PDB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung neto, yakni pajak tak langsung dikurangi subsidi.
3. Pendekatan Pengeluaran
GDP adalah semua komponen permintaan akhir yang terdiri dari pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan inventori, ekspor neto (ekspor neto merupakan ekspor dikurangi impor).
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Ayu Rifka Sitoresmi, Editor: Septika Shidqiyyah. Published: 8/4/2021)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.